Wajib Pajak KAJIAN PUSTAKA

sebelumnya pengelolaan pajak dilakukan secara manual yang membutuhkan banyak waktu time dan kertas paper, kemudian diubah dengan menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi yang mengurang banyak waktu proses kerja serta kertas. Reformasi administrasi perpajakan terlihat di berbagai kegiatan pelaksanaan kewajiban perpajakan, diantaranya: 1 Untuk mendaftarkan diri sudah dapat dilakukan secara online melalui program e-registration, sehingga masyarakat tidak harus datang ke Kantor Pelayanan Pajak. 2 Untuk menghitung pajak sudah banyak tersedia program aplikasi, sehingga masyarakat atau Wajib Pajak hanya memasukkan data terkait ke aplikasi dan sudah langsung terhitung besarnya pajak terutang. 3 Pembayaran pajak sudah dapat dilakukan secara e-banking, diantaranya melalui program e-billing, dan ATM. 4 Pelaporan pajak sudah dapat dilakukan secara online melalui program e-filling dengan e-SPT, sehingga Wajib Pajak tidak harus datang ke Kantor Pelayanan Pajak.

B. Wajib Pajak

1. Pengertian Wajib Pajak Dalam Pasal 1 Undang-Undang No. 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, mendefinisikan Wajib Pajak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI adalah orang pribadi atau badan, yang meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak serta kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 2. Jenis-jenis Wajib Pajak Wajib pajak terdiri dari 3 jenis yaitu Pandiangan, 2014: 20: a. Wajib Pajak Orang Pribadi Wajib Pajak Orang Pribadi adalah semua orang yang telah memperoleh penghasilan, yaitu penghasilan yang merupakan objek pajak dan dikenakan tarif umum yang jumlahnya di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP. Penghasilan tersebut dapat bersumber dari hasil sebagai pekerja pegawai atau karyawan, profesi, atau pun melakukan kegiatan usaha. b. Wajib Pajak Badan Wajib Pajak Badan adalah sekumpulan orang danatau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha, maupun yang tidak melakukan usaha, yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah, dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga, dan bentuk, badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif serta badan usaha tetap. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Bendahara Bendahara adalah pejabat yang ada dalam Satuan Kerja di instansi pemerintah atau lembaga negara yang ditunjuk pimpinannya dengan Surat Keputusan untuk melaksanakan tugas kebendaharaan. Tugasnya antara lain menghitung pajak, memotong dan memungut pajak, serta menyetornya ke kas negara atau sebagian melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN bagi instansi pemerintah pusat atau lembaga negara, kemudian melaporkan pajak tersebut.

C. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP

Dokumen yang terkait

Klasifikasi Pajak Penghasilan Atas Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

7 87 68

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi

4 112 92

PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK KOTA MALANG

0 7 22

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KERJA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kualitas Pelayanan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.

0 0 12

PENDAHULUAN Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kualitas Pelayanan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.

0 2 14

Analisis hubungan persepsi pengetahuan perpajakan, persepsi kualitas pelayanan dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi wajib pajak dalam membayar pajak. Studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo.

0 2 159

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan.

1 3 2

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak dan persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi. (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sorong Wilayah kerja kota dan Kabupaten Sorong).

1 0 2

Hubungan persepsi pelayanan, persepsi konsultasi, dan persepsi pengawasan Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Temanggung).

10 41 135

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi kualitas pelayanan, persepsi konsultasi Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman, Yogyakarta.

10 69 135