Surat Setoran Pajak SSP Pajak Online

Sehingga perbuatan Wajib Pajak di atas dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 enam bulan dan paling lama 6 enam tahun dan denda paling sedikit 2 dua kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4 empat kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

E. Surat Setoran Pajak SSP

1. Pengertian SSP Menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan bahwa Surat Setoran Pajak adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui Kantor Pos dan Bank Persepsi. 2. Fungsi SSP Surat Setoran Pajak SSP dibuat dalam rangkap 5 lima yang didistribusikan sebagai berikut Sumarsan, 2015: 53: a. Untuk arsip Wajib Pajak b. Untuk Kantor Pelayanan Pajak melalui Kantor Perbendaharaan Negara KPPN c. Untuk dilaporkan oleh Wajib Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak d. Untuk arsip Kantor Penerimaan Pembayaran e. Untuk arsip Wajib Pungut atau Pihak Lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Sanksi Keterlambatan Pembayaran Pajak Atas keterlambatan pembayaran pajak, dikenai sanksi denda administrasi bunga 2 dua persen sebulan dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 satu bulan Sumarsan, 2015: 53.

F. Pajak Online

Penjelasan mengenai pajak online menurut, Informasi perpajakan adalah hal yang sangat penting bagi Wajib Pajak, calon Wajib Pajak, atau masyarakat secara keseluruhan agar dapat memahami lebih dalam mengenai ketentuan pelaksanaan kewajiban perpajakan yang ada di Indonesia. Untuk dapat memperoleh informasi tentang pajak, dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu mendatangi langsung ke Kantor Pelayanan Pajak, mengunjungi situs resmi Direktorat Jenderal Pajak www.pajak.go.id, dan menghubungi Direktorat Jenderal Pajak melalui telepon ke call center pajak yang disebut dengan Kring Pajak di nomor 500-200. Seiring dengan perkembangan internet yang sangat pesat, Direktorat Jenderal Pajak menganggap perlu untuk menggunakannya sebagai media dalam menyampaikan informasi perpajakan. Berdasarkan informasi dari pajak online, situs pajak ini juga hadir untuk mendukung Direktorat Jenderal Pajak dalam menerapkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, yakni setiap institusi publik termasuk Direktorat Jenderal Pajak diwajibkan menyediakan informasi publik dengan cara yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami. Selain itu informasi yang lebih lengkap dan terbuka diharapkan tingkat kepercayaan publik terhadap Direktorat Jenderal Pajak akan semakin tinggi sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat guna memenuhi kewajiban perpajakannya Nufransa, 2015: 189. Beberapa pajak online yang dapat digunakan yaitu Pandiangan, 2014: 38: 1. e-Registration e-Registration adalah sistem pendaftaran Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak PKP melalui internet yang terhubung langsung secara online dengan Direktorat Jenderal Pajak Pandiangan, 2014: 38. Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dan Pengusaha Kena Pajak PKP oleh Wajib Pajak dilakukan melalui internet di situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat www.pajak.go.id. Wajib Pajak cukup memasukkan data-data pribadi KTPSIMPaspor untuk dapat memperoleh NPWP Sumarsan, 2015: 22. Berikut langkah-langkah untuk mendapatkan NPWP melalui internet, yaitu Sumarsan, 2015: 22: a. Cari situs Direktorat Jenderal Pajak di internet dengan alamat www.pajak.go.id; b. Selanjutnya anda memilih menu e-Registration electronic registration ; c. Pilih menu ”buat account baru” dan isilah kolom sesuai yang diminta; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Setelah itu anda akan masuk ke menu “Formulir Registrasi Wajib Pajak Orang Pribadi”. Isilah sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk KTP yang anda miliki; e. Anda akan memperoleh Surat Keterangan Terdaftar SKT sementara yang berlaku selama 30 tiga puluh hari sejak pendaftaran dilakukan. Cetak SKT sementara tersebut beserta Formulir Registrasi Wajib Pajak Orang Pribadi sebagai bukti anda sudah terdaftar sebagai Wajib Pajak; f. Tanda tangani formulir registrasi, kemudian kirimkansampaikan langsung bersama SKT sementara serta persyaratan lainnya ke Kantor Pelayanan Pajak seperti yang tertera pada SKT sementara anda. Setelah itu anda akan menerima kartu NPWP dan SKT asli. 2. e-Filling e-Filling adalah suatu cara penyampaian SPT secara elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui internet pada website Direktorat Jenderal Pajak www.pajak.go.id maupun Penyedia Jasa Aplikasi atau Aplication Servicce Provider ASP. Sementara itu, pihak yang memenuhi kriteria untuk menyampaikan SPT Tahunan dengan e- Filling adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang menggunakan Formulir SPT Tahunan 1770 S dan Formulir SPT Tahunan 1770 SS. Caranya adalah harus memiliki e-FIN yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak bedasarkan permohonan Wajib Pajak. Untuk terdaftar sebagai Wajib Pajak e-Filling , Wajib Pajak yang sudah mendapatkan e-FIN harus mendaftarkan diri paling lama 30 hari kalender sejak diterbitkannya e-FIN. Pendaftaran dilakukan melalui website Direktorat Jenderal Pajak www.pajak.go.id dengan mencantumkan alamat surat elektronik e-mail address dan nomor genggam handphone, untuk pengiriman kode verifikasi serta notifikasi Pandiangan, 2014: 39. Dalam hal Wajib Pajak sudah mendapatkan e-FIN tetapi belum mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak e-Filling melalui website Direktorat Jenderal Pajak sampai batas waktu yang ditentukan, atau e-FIN hilang sebelum Wajib Pajak mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak e- Filling melalui website Direktorat Jenderal Pajak, maka Wajib Pajak dapat mengajukan kembali permohonan e-FIN. Wajib Pajak yang telah terdaftar sebagai WP e-Filling melalui website Direktorat Jenderal Pajak dapat menyampaikan SPT Tahunan dengan cara mengisi e-SPT dengan benar, lengkap, dan jelas. Wajib Pajak yang telah mengisi e-SPT lalu meminta kode verifikasi pada website Direktorat Jenderal Pajak. Untuk mengakses e-Filling dapat dilakukan melalui alamat http:efiling.pajak.go.id pada Internet Browser atau mengklik tautan yang terdapat pada laman muka situs pajak www.pajak.go.id Pandiangan, 2014: 39. 2. e-Payment e-Billing e-Payment adalah sistem pembayaran pajak yang dilakukan Wajib Pajak secara elektronik yang terhubung dengan tempat pembayaran pajak. Hingga saat ini penerapan e-Payment masih terbatas yaitu hanya untuk pembayaran PBB dan PPh Pasal 4 ayat 2 Final sehubungan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pelaksanaan PP No. 462013 melalui Anjungan Tunai Mandiri ATM. Untuk mendukung pelaksanaan e-Payment ke depan, Direktorat Jenderal Pajak telah menyiapkan Billing System e-Billing Sumarsan, 2015: 38. Billing system atau sistem pembayaran pajak secara elektronik adalah serangkaian proses yang meliputi kegiatan pendaftaran peserta Billing , pembuatan kode Billing, pembayaran berdasarkan kode Billing, dan rekonsiliasi Billing dalam sistem Modul Penerimaan Negara. WP yang akan melakukan pembayaran pajak melalui Billing System harus membuat kode Billing melalui pengisian data setoran pajak secara elektronik di website Direktorat Jenderal Pajak http:sse.pajak.go.id. Wajib Pajak melakukan pembayaran pada bank persepsi kantor pos dengan menggunakan kode Billing yang berlaku dalam waktu 48 jam sejak diterbitkan. Bila melewati jangka waktu dimaksud, secara otomatis terhapus dari sistem dan tidak dapat digunakan lagi. Dalam hal Kode Billing tidak dapat digunakan, Wajib Pajak dapat membuat kembali Kode Billing .

G. Persepsi

Dokumen yang terkait

Klasifikasi Pajak Penghasilan Atas Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

7 87 68

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi

4 112 92

PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK KOTA MALANG

0 7 22

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KERJA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kualitas Pelayanan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.

0 0 12

PENDAHULUAN Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kualitas Pelayanan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.

0 2 14

Analisis hubungan persepsi pengetahuan perpajakan, persepsi kualitas pelayanan dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi wajib pajak dalam membayar pajak. Studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo.

0 2 159

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan.

1 3 2

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak dan persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi. (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sorong Wilayah kerja kota dan Kabupaten Sorong).

1 0 2

Hubungan persepsi pelayanan, persepsi konsultasi, dan persepsi pengawasan Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Temanggung).

10 41 135

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi kualitas pelayanan, persepsi konsultasi Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman, Yogyakarta.

10 69 135