Variabel Penelitian METODE PENELITIAN

G. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Independent Variabel Variabel bebas adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain variabel dependent Indriantoro, 2013: 63. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi kualitas pelayanan aplikasi pajak online. Kualitas pelayanan publik merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan dimana penilaian kualitasnya ditentukan pada saat terjadinya pemberian pelayanan publik tersebut. Berikut adalah indikator pelayanan, yaitu Tjiptono Diana, dalam buku Wijaya 2011: 74: a. Bukti Fisik tangible Bukti Fisik tangible adalah wujud kenyataan secara fisik yang meliputi fasilitas, peralatan, pegawai, dan sarana informasi atau komunikasi. b. Keandalan reliability Keandalan reliability adalah kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan secara segera, akurat, dan memuaskan. c. Daya Tanggap responsiveness Daya Tanggap responsiveness adalah keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap dan peduli terhadap keluhan atau harapan pelanggan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Jaminan assurance Jaminan assurance adalah kompetensi yang sedemikian hingga memberikan rasa aman dari bahaya, risiko, atau keraguan dan kepastianyang mencakup pengetahuan, kesopanan dan sikap dapat dipercaya yang dimiliki staf. e. Empati empathy Empati empathy adalah sifat dan kemampuan untuk memberikan perhatian penuh kepada pelanggan, kemudahan melakukan kontak, komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pelanggan secara individual. 2. Variabel Terikat Dependent Variabel Variabel terikat Dependent Variabel adalah variabel yang diduga sebagai akibat, karena adanya variabel dependent Indriantoro, 2013:63. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah persepsi kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi Y. Kepuasan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang diberikan, maka dapat dipastikan pelayanan tersebut tidak efektif dan efisien. Namun sebaliknya jika pelanggan merasa puas maka dapat dikatakan suatu pelayanan itu efektif. Kepuasan Wajib Pajak sebagai pengguna jasa KPP dapat dilihat dari perbandingan antara harapan yang diinginkan oleh Wajib Pajak dengan apa yang mereka rasakan setelah mendapatkan pelayanan persepsi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berikut adalah indikator tingkat kepuasan, yaitu Kustono, 2000: 44: a. Kepuasan dan efektivitas penggunaan sistem informasi Dilihat dari segi pengguna sistem informasi maka efektivitas difokuskan pada peranan sistem informasi dalam memenuhi kebutuhan pengguna dimana sistem informasi yang dihasilkan mempunyai kemampuan implementasi dan kapasitas penyajian informasi sesuai dengan yang diharapkan pengguna sistem informasi. Efektivitas difokuskan pada peranan aplikasi pajak online dalam memenuhi kebutuhan Wajib Pajak dimana aplikasi yang dihasilkan Direktorat Jenderal Pajak mempunyai kemampuan implementasi dan kapasitas penyajian informasi sesuai dengan yang diharapkan Wajib Pajak. b. Kepuasan dan efisiensi penggunaan aplikasi pajak online Kepuasan penggunaan mengungkapkan adanya kesesuaian antara harapan seseorang dengan hasil yang diperoleh. Suatu sistem yang baik bukan hanya dilihat dari kecanggihannya tetapi juga dilihat dari penerimaan dan pemahaman penggunaannya dimana pengguna merasa puas dengan sistem informasi yang dihasilkan. Tingkat kepuasan ini pada akhirnya mengarah pada peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan sistem informasi yang diimplementasikan. 3. Pengukuran Variabel Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert . Skala likert merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuan-nya terhadap subjek, objek atau kejadian tertentu Indriantoro, 2013: 104. Responden diminta menyatakan tingkat kesetujuan dan ketidak setujuan dalam 5 rentang skala likert dengan standar penilaian terendah 1 dan tertinggi 5, dengan tipe jawaban sebagai berikut: a. SS merupakan jawaban Sangat Setuju diberi skor 5. b. S merupakan jawaban Setuju diberi skor 4. c. N merupakan jawaban Netral diberi skor 3. d. TS merupakan jawaban Tidak Setuju diberi skor 2 e. STS merupakan jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 1. Hasil presentase dari variabel X dan Y dapat menunjukkan tinggi atau tidaknya persepsi kualitas pelayanan aplikasi pajak dan persepsi kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi menurut responden. Untuk dapat menilai hasil persentase variabel tersebut, maka diperlukan batas-batas skor untuk masing-masing kategori. Menurut Azwar 2009, 52 perhitungan dilakukan dengan tahap sebagai berikut : Kategori tinggi : X ≥ Mi + Sdi Kategori sedang : Mi – Sdi ≤ X ≤ Mi + Sdi Kategori rendah : X ≤ Mi – Sdi Keterangan: X = Skor Total Variabel Mi = Mean Ideal Sdi = Standar Deviasi Ideal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

H. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Klasifikasi Pajak Penghasilan Atas Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

7 87 68

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi

4 112 92

PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK KOTA MALANG

0 7 22

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KERJA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kualitas Pelayanan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.

0 0 12

PENDAHULUAN Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kualitas Pelayanan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.

0 2 14

Analisis hubungan persepsi pengetahuan perpajakan, persepsi kualitas pelayanan dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi wajib pajak dalam membayar pajak. Studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo.

0 2 159

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan.

1 3 2

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak dan persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi. (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sorong Wilayah kerja kota dan Kabupaten Sorong).

1 0 2

Hubungan persepsi pelayanan, persepsi konsultasi, dan persepsi pengawasan Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Temanggung).

10 41 135

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi kualitas pelayanan, persepsi konsultasi Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman, Yogyakarta.

10 69 135