Proses Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013

inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau sub tema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Komponen RPP terdiri atas: 1 identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan, 2 identitas mata pelajaran atau tema subtema, 3 kelas semester, 4 materi pokok, 5 lokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai, 6 tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, 7 kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, 8 materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi, 9 metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai, 10 media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran, 11 sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan, 12 langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup, dan 13 penilaian hasil pembelajaran. 4. Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 Menurut Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses menjabarkan bahwa pelaksanaan pembelajaran memiliki persyaratan yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan dalam RPP dan Silabus sebelum dilakukannya pelaksanaan pembelajaran. Yaitu diantaranya: 1. Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran a. SD MI : 35 menit b. SMP MTs : 40 menit c. SMA MA : 45 menit d. SMK MAK : 45 menit 2. Buku Teks Pelajaran Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatan efisiensi dan efektivitas yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. 3. Pengelolaan Kelas a. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik sesuai dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran. b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik. c. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh peserta didik. d. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik. e. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. g. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. h. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi. i. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata pelajaran; dan j. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. Langkah-langkah pembelajaran dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dibagi menjadi tiga bagian yaitu: a. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru: 1 Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; 2 Memberikan motivasi belajar secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; 4 Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan 5 Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. b. Kegiatan Inti Kegiatan ini menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan atau tematik terpadu dan atau saintifik dan atau inkuiri dan penyingkapan discovery dan atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah project based learning disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan. 1 Sikap Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa untuk melakukan aktivitas tersebut. 2 Pengetahuan Pengetahuan dimiliki aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteristik aktivitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerangkan belajar berbasis penyingkapan penelitian discovery inquiry learning. Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah project based learning. 3 Keterampilan Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji dan mencipta. Seluruh isi materi topik dan subtopik mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan penelitian discovery inquiry learning dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah project based learning. c. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi: 1 Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung. 2 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 3 Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok, dan 4 Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

E. Status Kepegawaian dan Implementasi Kurikulum

Secara umum menurut M.S. Suwondo status kepegawaian tenaga kependidikan pada suatu lembaga pendidikan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a Guru tetap, adalah guru yang telah diangkat menjadi pegawai tetap pada suatu instansi pendidikan yang berkewajiban mengajar 24 jam per minggu dan melaksanakan tugas administrasi lainnya. Guru tetap dapat berstatus pegawai negeri sipil PNS atau bukan PNS; b Guru tidak tetap, adalah guru yang belum diangkat menjadi pegawai tetap pada suatu instansi pendidikan negeri maupun swasta. Guru tidak tetap dapat berstatus guru bantu. Pengadaan guru bantu dapat dilakukan melalui ikatan kerja dengan sistem kontrak yang sebelumnya proses seleksi yang berorientasi pada standar kompetensi guru dan dilaksanakan secara terpadu melalui kerjasama antar pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota Suatmaji, 2012:25. Nuraheni 2011:20 juga berpendapat bahwa di Indonesia status kepegawaian seorang guru dapat dibedakan dalam beberapa macam, yaitu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pegawai Negri Sipil PNS, Guru Tetap Yayasan GTY, dan Guru Tidak Tetap GTT. Menurut Sahertin Alei, 2012:30-31, status guru terdiri atas: a Guru negeri: guru negeri adalah guru yang diangkat dan bekerja dalam suatu instansi milik pemerintah, guru yang bekerja di instansi swasta tetapi digaji oleh negara; b Guru swasta: guru swasta adalah guru yang diangkat oleh suatu yayasan tertentu dan digaji oleh yayasan atau lembaga tersebut. Guru swasta digolongkan menjadi beberapa golongan, yaitu: b.1 Guru honorer: guru honorer adalah guru yang bekerja karena diangkat oleh yayasan atau lembaga tertentu dan digaji oleh yayasan atau lembaga tersebut, tetapi belum mengajar penuh atau dengan kata lain sebagai guru bantu.; b.2 Guru yayasan: guru yang diangkat dan digaji oleh yayasan dan sudah berstatus guru tetap dari yayasan; b.3 Guru tidak tetap yayasan: guru tidak tetap yayasan adalah guru yang diangkat dan digaji oleh yayasan tetapi belum menjadi guru tetap. Sedangkan menurut Undang-Undang Guru dan Dosen tahun 2005, Status kepegawaian guru adalah sebagai berikut: 1 Guru tetap adalah guru yang dipekerjakan secara permanen oleh pemerintah, pemerintah daerah, BHP atau badan hukum lainnya yang menyelenggarakan pendidikan. 2 Guru tetap pegawai negeri sipil adalah guru tetap yang diangkat sebagai pegawai negeri sipil oleh pemerintah pemerintah daerah berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. 3 Guru tetap non-PNS adalah guru tetap yang diangkat oleh BHP, atau badan hukum lainnya yang menyelenggarakan satuan pendidikan, berdasarkan perjanjian kerja. 4 Guru tidak tetap adalah guru yang diangkat secara sementara oleh pemerintah, pemerintah daerah, BHP atau badan hukum lainnya yang menyelenggarakan satuan pendidikan, berdasarkan perjanjian kerja. Berdasarkan rangkuman-rangkuman diatas, dapat disimpulkan bahwa secara umum guru di Indonesia terdiri dari tiga jenis guru: 1 Guru PNS, 2 Guru Yayasan, 3 Guru Tidak Tetap GTT.

F. Masa Kerja dan Implementasi Kurikulum

Menurut Bloom 1981 : 8 “masa kerja atau pengalaman kerja guru merupakan karakteristik guru yang patut dipertimbangkan dalam menunjang pencapaian kualitas penampilanya dalam mengajar”. Masa kerja adalah jangka waktu orang sudah bekerja dari pertama mulai masuk hingga sekarang masih bekerja. Masa kerja dapat diartikan sebagai sepenggal waktu yang agak lama dimana seorang tenaga kerja masuk dalam satu wilayah tempat usaha sampai batas waktu tertentu Suma’mur P.K., 2009:71. http:eprints.uny.ac.id265373BAB20II.pdf Sedangkan menurut Nuraheni 2011:23-24, masa kerja adalah masa dimana guru melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang dapat dari pemerintah, dan atau kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan. Sebagaimana dinyatakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dalam tanya jawab tentang sertifikasi guru 2007:11. Masa kerja dihitung selama seseorang menjadi guru. Bagi PNS masa kerja dihitung dari diterbitkannya surat keterangan melaksanakan tugas berdasarkan SK CPNS. Bagi guru non PNS masa kerja dihitung selama guru mengajar yang dibuktikan dengan surat keputusan dari sekolah berdasarkan surat pengangkatan yayasan.

G. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Alfonsia Prayudewi Surya Wulan dengan judul Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Guru bertujuan untuk mengetahui aspek penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan menggunakan teknik penarikan sampel yaitu purposive sampling. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi guru sudah dilaksanakan dengan sangat baik 57,1 dari 63 guru masuk dalam kategori sangat baik; mean sebesar 89,24, 2 implementasi jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dilaksanakan dengan sangat baik 93,7 dari 63 guru masuk dalam kategori sangat baik; mean sebesar 15,38, 3 implementasi prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dilaksanakan dengan sangat baik 68,3 dari 63 guru masuk dalam kategori sangat baik; mean sebesar 42, 4 implementasi teknik penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dilaksanakan dengan sangat baik 66,7 dari 63 guru masuk dalam kategori baik dan sangat baik; mean sebesar 31,70. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Brigitta Dina Dwi Prastiwi dengan judul Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Guru bertujuan untuk mengetahui apakah: 1 proses pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik; 2 pengelolaan proses kelas berdasarkan kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik; 3 langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi guru sudah dapat diimplementasikan dengan baik 58,7 responden masuk dalam kategori baik; nilai mean sebesar 158,41, 2 implementasi dimensi pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan sangat baik 57,1 responden masuk dalam kategori sangat baik; nilai mean sebesar 61,79, 3 implementasi dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik 60,3 responden masuk dalam kategori baik; nilai mean sebesar 96,02.

H. Kerangka Berpikir

Kurikulum 2013 dapat dimaknai sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan peda pengembangan kemampuan melakukan kompetensi tugas- tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI INSTRUMEN PENILAIAN TERHADAP KESESUAIAN PELAKSANAAN Implementasi kurikulum 2013 ditinjau dari instrumen penilaian terhadap kesesuaian pelaksanaan pembelajaran di kelas VIII pada mata pelajaran IPA SMP Negeri se-K

0 2 10

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI INSTRUMEN PENILAIAN TERHADAP KESESUAIAN Implementasi kurikulum 2013 ditinjau dari instrumen penilaian terhadap kesesuaian pelaksanaan pembelajaran di kelas VIII pada mata pelajaran IPA SMP Negeri se-Kecamatan Moj

0 4 15

Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi siswa: studi kasus pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se- Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 263

Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi guru : studi kasus pada guru mata pelajaran akuntansi SMK negeri dan swasta bidang keahlian bisnis dan manajemen program keahlian akuntansi se-Kabupaten Sleman.

0 0 273

Implementasi penilaian hasil belajar oleh pendidik berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi siswa : studi kasus pada SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 3 317

Implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi guru studi kasus pada SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen, program keahlian akuntansi se-Kabupaten Sleman.

0 0 261

Implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi siswa : studi kasus pada SMK Negeri bidang keahlian bisnis dan manajemen, program keahlian akuntansi se-kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 236

EVALUASI STANDAR SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI PERMENDIKNAS NO 40 TAHUN 2008.

1 6 141

KESIAPAN PROSES PEMBELAJARAN SMK BIDANG STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA SE-KOTA LUBUKLINGGAU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013.

0 0 199

IMPLEMENTASI EMPLOYABILITY SKILLS PADA SMK PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI BIDANG KEAHLIAN BISNIS MANAJEMEN

0 0 9