2013  sudah  dilaksanakan  dengan  sangat  baik  66,7  dari  63  guru  masuk dalam kategori baik dan sangat baik; mean sebesar 31,70.
2. Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Brigitta  Dina  Dwi  Prastiwi  dengan  judul
Implementasi  Proses  Pembelajaran  Berdasarkan  Kurikulum  2013  Menurut Persepsi  Guru  bertujuan  untuk  mengetahui  apakah:  1  proses  pelaksanaan
pembelajaran  berdasarkan  kurikulum  2013  sudah  dapat  diimplementasikan dengan baik; 2 pengelolaan proses kelas berdasarkan kurikulum 2013 sudah
dapat  diimplementasikan  dengan  baik;  3  langkah-langkah  pembelajaran berdasarkan  kurikulum  2013  sudah  dapat  diimplementasikan  dengan  baik.
Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa:  1  proses  pembelajaran  berdasarkan Kurikulum  2013  menurut  persepsi  guru  sudah  dapat  diimplementasikan
dengan  baik  58,7  responden  masuk  dalam  kategori  baik;  nilai  mean sebesar  158,41,  2  implementasi  dimensi  pengelolaan  kelas  berdasarkan
Kurikulum 2013  sudah  dapat diimplementasikan dengan sangat baik 57,1 responden  masuk  dalam  kategori  sangat baik;  nilai  mean  sebesar  61,79,  3
implementasi dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013  sudah  dapat  diimplementasikan  dengan  baik  60,3  responden  masuk
dalam kategori baik; nilai mean sebesar 96,02.
H. Kerangka Berpikir
Kurikulum  2013  dapat  dimaknai  sebagai  suatu  konsep  kurikulum  yang menekankan  peda  pengembangan  kemampuan  melakukan  kompetensi  tugas-
tugas  dengan  standar  performansi  tertentu,  sehingga  hasilnya  dapat  dirasakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peserta  didik,  berupa  penguasaan  terhadap  seperangkap  kompetensi  tertentu. Pelaksanaan  kurikulum  selama  ini  telah  menempatkan  kurikulum  sebagai  daftar
Mata  pelajaran.  Pendekatan  Kurikulum  2013  untuk  Sekolah  Menegah  Kejuruan Madrasah  Aliyah  Kejuruan  diubah  sesuai  dengan  kurikulum  satuan  pendidikan.
Dalam  tujuannya,  Pemendikbud  No.  70 Tahun  2013  tentang  Kurikulum  Sekolah Menengah  Kejuruan  Madrasah  Aliyah  Kejuruan  menjelaskan  bahwa  kurikulum
2013  bertujuan  untuk  mempersiapkan  manusia  Indonesia  agar  memiliki kemampuan  hidup  sebagai  pribadi  dan  warga  negara  yang  beriman,  produktif,
kreatif,  inovatif,  dan  afektif  serta  mampu  berkontribusi  pada  kehidupan bermasyarakat,  berbangsa,  bernegara,  dan  peradaban  dunia.  Untuk  mencapai
tujuan  dari kurikulum 2013 tersebut maka timbul perubahan pada berbagai aspek yang  lainnya,  terutama  dalam  implementasinya  di  lapangan.  Implementasi  pada
penilaian berfokus pada penilaian proses secara menyeluruh dimana penlaian yang dibutuhkan  harus  secara  utuh.  Sedangkan  untuk  implementasi  proses
pembelajaran,  dari  yang  awalnya  siswa  hanya  mengikuti  guru  atau  hanya  diberi tahu menjadi siswa yang sekarang harus mencari tahu.
Berdasarkan  implementasi  Kurikulum  2013  yang  telah  diterapkan,  kita dapat  melihat  masih  banyak  guru-guru  yang  kenyataannya  belum  mampu  untuk
memahami Kurikulum 2013. Bila guru-guru saja belum mampu untuk memahami bagaimana  untuk  mengimplementasikan.  Tetapi,  dari  kondisi  tersebut  masih  ada
guru  yang  paham  bagaimana  mengimplementasikan  penilaian  dan  proses pembelajaran  berdasarkan  Kurikulum  2013.  Melihat  status  kepegawaian  di
Indonesia  yang  dapat  dikategorikan  menjadi  tiga  jenis  guru:  1  Guru  PNS,  2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Guru  Yayasan,  3  Guru  Tidak  Tetap  GTT.  Dapat  dilihat  bahwa  guru  PNS memiliki jam kerja yang lebih banyak ketimbang guru tidak tetap. Mungkin saja
karena guru PNS memiliki jam kerja yang lebih maka bisa mengimplementasikan penilaian dan proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013.
Masa  kerja  guru  juga  menjadi  standar  pengukur  dalam  penerapan Kurikulum  2013.  Guru  yang  memiliki  masa  kerja  yang  panjang  mungkin  lebih
sulit  untuk  untuk  mengimplementasikan  Kurikulum  2013  karena  susah  untuk beralih ke hal yang baru. Begitupun, guru yang masih muda atau belum memiliki
jam  kerja  yang  mumpuni  bisa  jadi  lebih  mampu  untuk  mengimplementasikan Kurikulum  2013  bila  melihat  bahwa  sekarang  ini  merupakan  zaman  yang  penuh
dengan teknologi.
I. Perumusan Hipotesis
Hipotesis  merupakan  kesimpulan  sementara  yang  belum  final  dan  masih harus  dibuktikan  kebenarannya.  Hipotesis  dari  penelitian ini  dirumuskan  sebagai
berikut: 1.
Ada  perbedaan  implementasi  penilaian  berdasarkan  Kurikulum  2013 ditinjau dari status kepegawaian guru.
2. Ada  perbedaan  implementasi  penilaian  berdasarkan  Kurikulum  2013
ditinjau dari masa kerja. 3.
Ada  perbedaan  implementasi  proses  pembelajaran  berdasarkan  Kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian guru.