Penilaian Dalam Kurikulum 2013 KAJIAN TEORITIK
kompetensi dasar yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai 75 dari hasil tes formatif.
2 Untuk KD pada KI-I dan KI-II, seorang peserta didik dinyatakan sudah
tuntas belajar untuk menguasai kompetensi dasar yang di pelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai 75 dari hasil tes formatif.
3 Untuk KD pada KI-I dan KI-II, ketuntasan seorang peserta didik
dilakukan dengan memerhatikan aspek sikap pada KI-I dan KI-II untuk seluruh mata pelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara
umum berada pada kategori baik menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan.
Implikasi dari kriteria ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut: 1
Untuk KD pada KI-III dan KI-IV: jika jumlah pesetta didik yang mengikuti remedial maksimal 20, maka tindakan yang dilakukan
adalah pemberian bimbingan secara individual, misalnya bimbingan perorangan oleh guru dan tutor sebaya;
2 Untuk KD pada KI-III dan KI-IV: jika jumlah peserta didik yang
mengikuti remedial lebih dari 20 tetapi kurang dari 50 maka tindakan yang dilakukan adalah pemberian tugas terstruktur baik secara
kelompok dan tugas mandiri. Tugas yang diberikan berbasis pada berbagai kesulitan belajar yang dialami peserta didik dan meningkatkan
kemampuan peserta didik mencapai kompetensi dasar tertentu; 3
Untuk KD pada KI-III dan KI-IV jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial lebih dari 50, maka tindakan yang dilakukan
adalah pemberian pembelajaran ulang secara klasikal dengan model dan strategi pembelajaran yang lebih inovatif berbasis pada berbagai
kesulitan belajar yang dialami peserta didik yang berdampak pada peningkatan kemampuan untuk mencapai kompetensi dasar tertentu;
4 Untuk KD pada KI-III dan KI-IV bagi peserta didik yang memperoleh
nilai 75 atau lebih dari 75 diberikan materi pengayaan dan kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya ke kompetensi dasar berikutnya; dan
5 Untuk KD pada KI-I dan KI-II pembinaan terhadap peserta didik yang
secara umum profil sikapnya belum berkatagori baik dilakukan secara holistik paling tidak oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan orang
tua. 4.
Teknik Penilaian Kunandar 2014:96-97 berpendapat bahwa tingkat pencapaian hasil
belajar peserta didik harus dinilai atau diukur dengan instrumen atau alat ukur yang tepat dan akurat. Tepat artinya instrumen atau alat ukur yang digunakan
untuk menilai hasil belajar peserta didik sesuai dengan karakteristik materi atau tuntutan kompetensi tertentu. Karakteristik materi meliputi aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik. Instrumen suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur aspek kognitif pengetahuan tentu berbeda dengan instrumen atau
alat ukur yang digunakan untuk mengukur aspek afektif sikap dan psikomotorik keterampilan. Akurat artinya hasil penilaian atau pengukuran
hasil belajar peserta didik dapat memberikan informasi yang benar tentang tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Oleh karena itu, guru atau calon
guru harus memahami berbagai teknik penilaian dan sekaligus terampil menyusun berbagai teknik penilaian sesuai dengan kebutuhan.
a. Teknik dan Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap
Kunandar 2014:104-105 menjelaskan bahwa sikap menentukan keberhasilan belajar seseorang. Orang yang tidak memiliki minat pada
pelajaran tertentu sulit untuk mencapai keberhasilan belajar secara optimal. Seseorang yang berminat dalam suatu mata pelajaran diharapkan akan
mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Oleh karena itu, semua pendidik harus mampu membangkitkan minat semua peserta didik untuk mencapai
kompetensi yang telah ditentukan. Selain itu ikatan emosional sering diperlukan untuk membangun semangat kebesamaan, semangat persatuan,
semangat nasionalisme, rasa sosial, dan sebagainya. Untuk itu semua dalam merancang program pembelajaran satuan pendidikan harus memerhatikan
ranah afektif. Dalam kurikulum 2013 kompetensi sikap, baik sikap spiritual KI 1
maupun sikap sosial KI 2 tidak diajarkan dalam Proses Belajar Mengajar PBM. Artinya kompetensi sikap spiritual dan sosial meskipun memiliki
Kompeensi Dasar KD, tetapi tidak dijabarkan dalam materi atau konsep yang harus disampaikan atau diajarkan kepada peserta didik melalui PBM
yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Namun meskipun kompetensi sikap spiritual dan sosial harus
terimplementasikan dalam PBM melalui pembiasaan dan keteladanan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ditunjukkan oleh peserta didik dalam keseharian melalui dampak pengiring nurturant effect dari pembelajaran.
Dalam ranah sikap itu terdapat lima jenjang proses berpikir, yakni: 1 menerima atau memerhatikan receiving atau attending, 2 merespons atau
menanggapi responding, 3 menilai atau menghargai valuing, 4 mengorganisasi atau mengelola organization, dan 5 berkarakter
characterization Kunandar, 2014:109.
Tabel 2.2 Kompetensi Inti Sikap Spritual KI 1 Dan Sikap Sosial KI 2 Sekolah
Menengah Kejuruan Madrasah Aliyah Kejuruan
KOMPETENSI INTI KELAS X
KOMPETENSI INTI KELAS XI
KOMPETENSI INTI KELAS XII
1. Menghayati
dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya 1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang
dianutnya 1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang
dianutnya 2.
Menghayati dan
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli gotong
royong, kerjasama,
toleren, damai,
santun, responsif dan pro
aktif dan
menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam serta
dalam menempatkan
diri sebagai
cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin,
tanggung jawab,
peduli gotong
royong, kerjasama,
toleren, damai,
santun, responsif dan pro
aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi
secara efektif
dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia 2.
Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, peduli
gotong royong,
kerjasama, toleren,
damai, santun,
responsif dan pro aktif
dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif
dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia Kunandar, 2014:107
Teknik dan instrumen penilaian kompetensi sikap dilakukan oleh guru melalui: 1 observasi atau pengamatan perilaku dengan alat lembar
pengamatan atau observasi, 2 penilaian diri, 3 penilaian “teman sejawat” peer evaluation oleh peserta didik, 4 jurnal dan 5 wawancara dengan
alat panduan atau pedoman wawancara pertanyaan-pertanyaan langsung. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian
antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian rating scale yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidikan dan pada
wawancara berupa daftar pertanyaan Kunandar, 2014:109. b.
Teknik dan Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan Penilaian kompetensi pengetahuan atau kognitif adalah penilaian yang
dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian atau penguasaan peserta didik dalam aspek pengetahuan yang meliputi ingatan atau hafalan,
pemahaman, penerapan, atau aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Dalam kurikulum 2013 kompetensi pengetahuan menjadi kompetensi inti dengan
kode kompetensi inti 3 KI 3. Kompetensi pengetahuan merefleksikan konsep-konsep keilmuan yang harus dikuasai oleh peserta didik melalui
proses belajar mengajar Kunandar, 2014:165. Kunandar 2014:168 mengungkapkan dalam ranah kompetensi
pengetahuan atau kognitif itu terdapat enam jenjang proses berpikir, yakni: 1 kemampuan menghafal, 2 kemampuan memahami, 3 menerapkan,
4 menganalisis, 5 mensintesis, dan 6 mengevaluasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 2.3 Kompetensi Inti Pengetahuan KI 3 Kelas X, XI, XII Sekolah Menengah
Kejuruan Madrasah Aliyah Kejuruan
KOMPETENSI INTI KELAS X
KOMPETENSI INTI KELAS XI
KOMPETENSI INTI KELAS XII
2. Memahami,
menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni,
budaya dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan kebangsaan,
kenegaraan dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian
dalam bidang
kerja yang
spesifik untuk
memecahkan masalah 3.
Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi,
seni, budaya dan humaniora
dengan wawasan
kemanusiaan kebangsaan,
kenegaraan dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian dalam bidang
kerja yang
spesifik untuk
memecahkan masalah 3.
Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya
dan humaniora
dengan wawasan
kemanusiaan kebangsaan,
kenegaraan
dan peradaban
terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja
yang spesifik
untuk memecahkan masalah
Kunandar, 2014:167 Teknik dan instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat
dilakukan dengan cara guru menilai kompetensi pengetahuan melalui: 1 tes tertulis dengan menggunakan butir soal, 2 tes lisan dengan bertanya
langsung terhadap peserta didik menggunakan daftar pertanyaan, dan 3 penugasan atau proyek dengan lembar kerja tertentu yang harus dikerjakan
oleh peserta didik dalam kurun waktu tertentu Kunandar, 2014:173. c.
Teknik dan Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan Kunandar 2014:255-256 berpendapat bahwa ranah psikomotor
adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan skill atau kemampuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui
keterampilan skill sebagai hasil dari tercapainya kompetensi pengetahuan. Hal ini berarti kompetensi keterampilan itu sebagai implikasi dari
tercapainya kompetensi pengetahuan dari peserta didik. Keterampilan itu sendiri menunjukkan tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas atau
sekumpulan tugas tertentu. Hasil psikomotorik ini tampak dalam bentuk keterampilan skill dan
kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotorik sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif
yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat. Hasil belajar kognitif dan afektif akan menjadi
hasil belajar psikomotorik apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah
kognitif dan afektif. Kompetensi inti 4 KI4, yakni keterampilan tidak dapat dipisahkan
dengan kompetensi inti 3 KI 3, yakni pengetahuan. Artinya kompetensi pengetahuan itu menunjukkan peserta didik tahu tentang keilmuan tertentu
dan kompetensi keterampilan itu menunjukkan peserta didik bisa mampu tentang keilmuan tertentu tersebut. Dalam kurikulum 2013 kompetensi
keterampilan menjadi kompetensi inti 4 KI 4 Kunandar, 2014:257 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam ranah keterampilan itu terdapat lima jenjang proses berpikir, yakni: 1 imitasi, 2 manipulasi, 3 presisi, 4 artikulasi, dan 5
naturalisasi Kunandar, 2014:259.
Tabel 2.4 Kompetensi Inti Keterampilan KI 4
Sekolah Menengah Kejuruan Madrasah Aliyah Kejuruan
KOMPETENSI INTI KELAS X
KOMPETENSI INTI KELAS XI
KOMPETENSI INTI KELAS XII
4. Mengolah,
menalar dan mengkaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di
sekolah secara
mandiri dan mampu melaksanakan
tugas spesifik
di bawah
pengawasan langsung 4.
Mengolah, menalar dan mengkaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung
4. Mengolah, menalar
dan mengkaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung
Kunandar, 2014:259 Guru menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian berupa: 1
kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu menggunakan tes praktik untuk kerja dengan
menggunakan instrumen lembar penilaian dokumen laporan proyek, 3 penilaian portofolio dengan menggunakan instrumen lembar penilaian
dokumen kumpulan portofolio dan penilaian produk dengan menggunakan instrumen lembar penilaian produk. Instrumen yang digunakan berupa
daftar cek atau skala penilaian rating scale yang dilengkapi rubrik Kunandar, 2014:263.