Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
sekolah untuk memengaruhi peserta didik belajar, baik di kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah. Akhirnya, Harold B.Alberty et.al. juga memahami
kurikulum sebagai all of the activities that are provided for the students by the school Arifin, 2011:3-4.
Pengertian kurikulum secara modern adalah semua kegiatan dan pengalaman potensial isi materi yang telah disusun secara ilmiah, baik yang
terjadi di dalam kelas, di halaman sekolah maupun di luar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Ada juga
pengertian kurikulum yang lebih luas yaitu semua kegiatan dan pengalaman belajar serta segala sesuatu yang berpengaruh terhadap pembentukan pribadi
peserta didik, baik di sekolah maupun di luar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai pendidikan. Segala sesuatu yang dimaksud disini
merupakan hidden curriculum, misalnya fasilitas sekolah, lingkungan yang aman, bersih, indah dan berbunga, suasana keakraban, kerja sama yang
harmonis dan saling mendorong dalam proses pembelajaran, serta media dan sumber belajar yang memadai Arifin, 2011:4-5.
Sedangkan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Komponen Kurikulum
Arifin 2011:82-94 mengembangkan komponen kurikulum menjadi komponen tujuan, komponen isi materi, komponen proses, dan komponen
evaluasi. Tujuan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis, karena
akan mengarahkan dan memengaruhi komponen-komponen kurikulum lainnya. Dalam penyusunan suatu kurikulum, perumusan tujuan ditetapkan terlebih
dahulu sebelum menetapkan komponen yang lainnya. Tujuan pendidikan suatu negara tidak bisa dipisahkan dan merupakan penjabaran dari tujuan negara atau
falsafah negara, karena pendidikan merupakan alat untuk mencapai tujuan negara. Tujuan pendidikan nasional dirumuskan langsung oleh pemerintah
sebagai pedoman bagi pengembangan tujuan-tujuan pendidikan yang lebih khusus. Tujuan institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap
lembaga pendidikan, baik pendidikan formal TK RA, SD MI, SMP MTs, SMA MA maupun pendidikan nonformal lembaga kursus, pesantren.
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran, seperti bidang studi Pendidikan Agama Islam, IPA, IPS,
Matematika, Bahasa Indonesia, dan sebagainya. Tujuan pembelajaran umum adalah tujuan yang ingin dicapai pada setiap pokok bahasan, sedangkan tujuan
pembelajaran khusus instructional objective adalah tujuan dari setiap subpokok bahasan.
Isi materi kurikulum pada hakikatnya adalah semua kegiatan dan pengalaman yang dikembangkan dan disusun dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan. Secara umum, isi kurikulum itu dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: a logika, yaitu pengetahuan tentang benar-salah, berdasarkan
prosedur keilmuan, b etika, yaitu pengetahuan tentang baik-buruk, nilai, dan moral, dan c estetika, yaitu pengetahuan tentang indah-jelek, yang ada nilai
seni. Berdasarkan pengelompokan isi kurikulum tersebut, maka pengembangan isi kurikulum harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: a
mengandung bahan kajian atau topik-topik yang dapat dipelajari peserta didik dalam proses pembelajaran, dan b berorientasi pada standar kompetensi
lulusan, standar kompetensi mata pelajaran, dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Pemilihan isi kurikulum dapat juga mempertimbangkan kriteria
sebagai berikut: a sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, b sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, c bermanfaat bagi peserta didik,
masyarakat, dunia kerja, bangsa dan negara, baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang, dan d sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Proses pelaksanaan kurikulum harus menunjukkan adanya kegiatan
pembelajaran, yaitu upaya guru untuk membelajarkan peserta didik, baik di sekolah melalui kegiatan tatap muka, maupun di luar sekolah melalui kegiatan
terstruktur dan mandiri. Dalam konteks inilah, guru dituntut untuk menggunakan berbagai strategi pembelajaran, metode mengajar, media
pembelajaran, dan sumber-sumber belajar. Pemilihan strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan kurikulum SK KD, karakteristik materi
pelajaran, dan tingkat perkembangan yang dapat digunakan guru dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI