24
F. Populasi dan sampel
Populasi menurut Sugiyono 2000: 72 adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel menurut Sugiyono 2000: 73 adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi dan sampel yang diambil pada penelitian ini adalah karyawan dan nasabah PT.
BPR Chandra Muktiartha. Sedangkan teknik sampling yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah teknik sampling aksidental menurut
Sugiyono 2000: 77 yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, di mana siapa saja karyawan dan nasabah yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. Sampel telah ditentukan oleh
kebijakan PT. BPR Chandra Muktiartha untuk menyebarkan beberapa kuesioner di kantor pusat dan kantor cabang.
G. Teknik Analisis Data
1. Perspektif Keuangan
Pengukuran yang terkait dengan perspektif keuangan yaitu dengan menggunakan rasio keuangan yaitu Laksmita, 2011:
a. NPL Non Performing Loan
Rasio kredit diproksikan dengan non performing loan NPL, yang merupakan perbandingan antara total kedit bermasalah
25
terhadap total kredit yang diberikan. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 131PBI2011, standar terbaik NPL yaitu 5. Jika NPL 5 dikatakan tidak
baik. b.
Rasio Likuiditas Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar semua utang jangka pendek. LDR Loan to Deposit Ratio adalah rasio yang digunakan untuk menilai likuiditas suatu
bank dengan cara membagi seluruh jumlah kredit yang diberikan oleh bank dengan dana yang diterima oleh bank dana pihak ketiga
seperti tabungan, giro, dan deposito. Rumus mencari rasio LDR adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 1324DPNP2011 standar terbaik LDR Loan to Deposit Ratio adalah 85-110.
c. Rasio Rentabilitas Rasio Profitabilitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan aset dan
modal. Dalam penelitian ini rasio rentabilitas meliputi: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1 Profit Margin
Rasio ini menggambarkan laba bersih yang diperoleh oleh Bank untuk setiap pendapatan. Dengan rumus:
Semakin tinggi nilai profit margin maka akan semakin baik, karena dianggap perusahaan cukup baik dalam memperoleh laba.
2 ROA Return On Asset
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari seluruh aktiva yang dimiliki. Rumus
untuk mencari ROA adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 131PBI2011 ROA Return on Asset dikatakan sangat baik jika
ROA ≥ 2, ROA antara 1,25-2
dikategorikan baik,
ROA antara
0,5-1,25 dapat
dikategorikan cukup baik, ROA antara 0-0,5 dikategorikan kurang baik, ROA ≤ 0 dapat dikategorikan tidak baik.
3 BOPO Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi
Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional. Pendapatan operasional
adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total pendapatan operasional lainnya. Rumus untuk mencari BOPO adalah sebagai
berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Standar ketentuan yang ditetapkan oleh Peraturan Bank Indonesia Nomor 1324DPNP2011 untuk rasio BOPO terbaik sebesar 92-94.
Jika nilai rasio BOPO berada 92 adalah baik, dan dikatakan tidak baik jika berada 94.
2. Perspektif Pelanggan
Pengukuran terkait dalam pelanggan meliputi customer core manajemen dan customer value proposition. Tujuan dari pengukuran
perspektif pelanggan adalah untuk mengetahui seberapa banyak pelanggan yang ada dan seberapa besar kepuasan pelanggan terhadap PT. BPR Chandra
Muktiartha. Dalam perspektif pelanggan rasio yang dapat dihitung adalah sebagai berikut:
a. Pangsa Pasar
Pengukuran pangsa pasar dapat dianalisis secara deskriptif melalui data sekunder pangsa pasar PT. BPR Chandra Muktiartha. Pengukuran
ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar persentase penguasaan pangsa pasar dibandingkan bank umum lainnya. Semakin tinggi
persentase nilai pangsa pasar, berarti semakin baik penguasaan segmen pasarnya. Rumus untuk menghitung tingkat penguasaan segmen pasar
adalah sebagai berikut Laksmita, 2011: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
b. Retensi Pelanggan
Retensi pelanggan adalah kondisi dimana perusahaan mampu mempertahankan pelanggan lamanya Rangkuti, 2011. Dalam hal ini,
retensi pelanggan dapat dihitung dengan cara:
c. Akuisisi Pelanggan
Akuisisi pelanggan adalah tambahan pelanggan baru, hal ini merupakan kondisi dimana perusahaan mampu memenangkan atau
merebut pelanggan baru dari pesaing Rangkuti, 2011. Akuisisi pelanggan dapat dihitung dengan cara:
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
a. Proses Inovasi
Pengukuran proses inovasi di PT. BPR Chandra Muktiartha dapat dianalisis secara deskriptif melalui data sekunder. Proses inovasi
bertujuan untuk memahami perkembangan layanan produk jasa yang telah diberikan PT. BPR Chandra Muktiartha kepada nasabah. Hal ini
dapat dilakukan dengan mengukur peningkatan jaringan unit kerja seperti kantor cabang pembantu, layanan ATM, dan lain-lain dengan
cara membandingkan peningkatan jaringan unit kerja dengan terhadap total unit kerja pada periode tertentu. Semakin meningkat rasio NGR
29
Network Growth Ratio maka akan semakin baik. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Laksmita 2011:
b. Proses Operasi
Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan rasio AETR Adminidtrative Expense to Total Revenue yang bertujuan untuk
mengetahui efisiensi dan efektivitas serta ketepatan waktu dan biaya proses atas transaksi yang dilakukan PT. BPR Chandra Muktiartha.
Rumus untuk menghitung proses operasi pelayanan ini dapat menggunakan rumus AETR Administrative Expense to Total Revenue:
Standar terbaik nilai AETR adalah antara 8,5-10. Artinya, bank dapat mengendalikan biaya administrasi dengan tetap memberikan
pelayanan yang baik Rangkuti, 2011. AETR dikatakan tidak baik jika 12, dikatakan cukup baik jika berada di 10-12, dikatakan baik
jika 8,5.
4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
a. Produktivitas Karyawan
Produktivitas karyawan merupakan kemampuan karyawan dalam menghasilkan laba bagi perbankan. Semakin tinggi tingkat
produktivitas karyawan, semakin tinggi output yang dihasilkan oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
karyawan. Untuk
mengukur produktivitas
karyawan dapat
menggunakan rumus Laksmita, 2011:
Persentase produktivitas karyawan menunjukkan besarnya laba usaha yang dihasilkan oleh satu karyawan. Laba operasi merupakan laba
yang diperoleh melalui pendapatan usaha yang dijalankan yang telah dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam
memperoleh pendapatan usaha tersebut. Sedangkan jumlah karyawan merupakan jumlah karyawan dari PT. BPR Chandra Muktiartha secara
keseluruhan pada tahun yang bersangkutan. b.
Retensi Karyawan Retensi karyawan diukur oleh persentase perputaran karyawan.
Pengukuran ini bertujuan untuk mempertahankan karyawan potensial yang dimiliki oleh perusahaan agar tetap loyal kepada perusahaan.
Retensi karyawan dapat diukur dengan menggunakan rumus Cahyanigrum, 2014:
Persentase retensi karyawan menunjukkan besarnya jumlah karyawan yang masuk dan keluar setiap tahun dari total karyawan setiap tahunnya. Jumlah
karyawan yang masuk merupakan karyawan baru yang masuk, sedangkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
karyawan yang keluar merupakan jumlah karyawan yang keluar karena meninggal, pensiun, dan mengundurkan diri.
c. Tingkat Pelatihan Karyawan
Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur seberapa sering perusahaan memberikan pelatihan dan pengembangan kepada sumber daya
manusia yang dimilikinya. Tingkat pelatihan karyawan dapat diukur menggunakan rumus Laksmita, 2011:
Semakin tinggi tingkat pelatihan karyawan maka akan semakin baik, karena dianggap perbankan cukup baik dalam mengelola karyawannya yang
bertujuan untuk peningkatan kinerja perbankan. d.
Tingkat Kepuasan Karyawan Selain dilihat dari tingkat produktivitas karyawan, retensi karyawan,
dan pelatihan karyawan dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ini, peneliti juga menggunakan analisis kuantitatif dan deskriptif melalui
multiattribute attitude models. Dalam model atribut ini, sikap keseluruhan terhadap suatu objek adalah fungsi dua faktor, yaitu: kekuatan kepercayaan
menonjol yang diasosiasikan dengan objek dan evaluasi atas kepercayaan tersebut Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson 2013: 138. Langkah-langkah
analisis MAM adalah sebagai berikut: 1
Menghitung bobot rata-rata masing-masing atribut W
i
dengan rumus: W
i
= PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2
Menentukan skala sikap dalam bentuk skor dengan angka 1-5, urutannya dapat dilihat pada tabel:
Tabel 3.1 Skala sikap pada Perspektif Karyawan No
Jawaban Responden Skala Sikap
1 Sangat Setuju atau Sangat Berharap
5 2
Setuju atau Berharap 4
3 Cukup Setuju atau Cukup Berharap
3 4
Tidak Setuju atau Tidak Berharap 2
5 Sangat Tidak Setuju atau Sangat Tidak Berharap
1
3 Mencari nilai ideal dan nilai belief, digunakan rumus sebagai berikut:
Nilai ideal = Skor x absolut responden ideal masing-masing alternatif jawaban.
Nilai belief = Skor x absolut responden belief masing-masing alternatif jawaban.
Kemudian mencari nilai ideal rata-rata dan belief rata-rata:
4 Memasukkan data ideal dan belief ke dalam tabel, kemudian dihitung ke
dalam model 5
Menghitung sikap karyawan dengan menggunakan rumus: -
|
Keterangan: Sikap responden secara keseluruhan terhadap suatu objek
: Bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut i : Nilai ideal rata-rata konsumen pada atribut i
: Nilai belief rata-rata konsumen pada atribut i : Jumlah atribut
33
6 Hasil perhitungan dari langkah sebelumnya diinterprestasikan menggunakan
skala likert, dengan: Sikapx-1 x 100 dan hasilnya 5-1 x 100 = 400
Hal ini dapat dilihat dengan skala sikap di bawah ini:
80 160
240 320
400
Keterangan: – 80
: Sangat Puas 81
– 160 : Puas
161 – 240
: Cukup Puas 240
– 320 : Tidak Puas
321 – 400
: Sangat Tidak Puas
Hasil perhitungan skala sikap secara keseluruhan dapat diartikan jika skala semakin kecil atau mendekati 0 sampai 80, maka menunjukkan tingkat
kepuasan karyawan semakin positif. Tingkat kepuasan karyawan yang semakin positif mencerminkan responden semakin puas bekerja di PT. BPR
Chandra Muktiartha.
H. Pengujian Kualitas Data
1. Pengujian Validitas
Menurut Ghozali 2006: 52, uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid
jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas yang digunakan
adalah dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Suatu indikator pernyataan dikatakan
34
valid jika korelasi antara masing-masing indikator menunjukkan hasil yang signifikan. Pengujian instrument penelitian ini dengan cara
menghitung korelasi menggunakan teknik korelasi pearson dengan tingkat signifikan sebesar 5.
2. Pengujian Reliabilitas
Menurut Ghozali 2006: 47, suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas menggunakan metode one shot pengukuran sekali saja dengan uji statistic
cronbach’s alpha dari masing-masing instrument dalam suatu variabel. Suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha 0,
60. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan BPR Chandra Muktiartha
BPR Chandra Muktiartha didirikan pada tanggal 13 April 1993 oleh seorang pengusaha asal Yogyakarta bernama Chandra Budi Raden. Sesuai
dengan nama pendirinya, maka perusahaan ini pada awalnya diberi nama BPR Chandra Mulia. Pada tanggal 23 september 1997 dilakukan penjualan
saham perusahaan dan berganti kepemilikan yang diikuti dengan perubahan nama menjadi BPR Chandra Muktiartha.
B. Visi dan Misi BPR Chandra Muktiartha
1. Visi
a. Sehat
1 Sehat menurut ketentuan Bank Indonesia dan ketentuan lain yang
berlaku 2
Sehat wawasan berpikir sumber daya manusianya 3
Sehat perilaku bisnisnya. b.
Besar 1
Besar volume usaha bisnisnya baik berupa aset maupun laba 2
Besar jiwanya bisnis, lembaga, dan SDM c.
Kuat 1
Kuat kondisi keuangannya baik permodalan dan labanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI