Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Grafik 1 menunjukkan bahwa Kurva Normal Persepsi Terhadap Dukungan Organisasi memiliki bentuk bell curve.
Mesikpun memiliki bentuk bell curve, sebaran data Persepsi terhadap Dukungan Organisasi cenderung berada di tengah. Hal ini
semakin menunjukkan bahwa sebaran data Persepsi terhadap Dukungan Organisasi tidak normal.
Berikut ini merupakan Kurva Normal Resistensi Pegawai dalam Menghadapi Perubahan Organisasi :
Grafik 2 Kurva Normal Resistensi Pegawai dalam Menghadapi Perubahan
Organisasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Grafik 2 menunjukkan bahwa Kurva Normal Resistensi Pegawai dalam Menghadapi Perubahan Organisasi berbentuk Bell
Curve. Meskipun memiliki bentuk Bell Curve persebaran data cenderung berada di tengah. Hal tersebut semakin memperlihatkan
bahwa persebaran data Resistensi Pegawai dalam Menghadapi Perubahan Organisasi tidak normal.
b. Uji Linearitas
Berikut ini merupakan Hasil Uji Linearitas antara Resistensi Pegawai Menghadapi Perubahan Organisasi dan Persepsi terhadap
Dukungan Organisasi:
Tabel 17 Hasil Uji Linearitas antara Resistensi Pegawai Menghadapi
Perubahan Organisasi dan Persepsi terhadap Dukungan Organisasi
F Sig.
Resistensi Pegawai
Menghadapi Perubahan
Organisasi Between Groups
Combined 1,793
,007
Persepsi terhadap
Dukungan Organisasi
Linearity 4,145
,043 Deviation from Linearity
1,726 ,012
Berdasarkan Hasil Uji Linearitas antara Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dan Resistensi Pegawai Menghadapi
Perubahan Organisasi, dapat diketahui bahwa nilai signifikansinya adalah 0,043. Hal ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini
memiliki hubungan yang linear karena memiliki nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 p 0,05 Nurgiyantoro, Gunawan,
Marzuki, 2009.
Grafik 3 Scatterplot Hasil Uji Linearitas
Hasil dari grafik 3 menunjukkan bahwa data-data yang menyatakan hubungan antara persepsi terhadap dukungan organisasi
dan resistensi pegawai dalam menghadapi perubahan cenderung berkumpul pada garis lurus. Hal ini semakin menunjukkan bahwa
data dalam penelitian ini linear. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Uji Hipotesis
Hasil uji hipotesis Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dan Resistensi Pegawai dalam Menghadapi Perubahan Organisasi :
Tabel 18 Hasil Uji Hipotesis
Correlations
Persepsi Terhadap
Dukungan Organisasi
Resistensi Pegawai
Menghadapi Perubahan
Organisasi
Spearmans rho
Persepsi Terhadap
Dukungan Organisasi
Correlation Coefficient
1,000 -,168
Sig. 1-tailed .
,007 N
209 209
Resistensi Pegawai
Menghadapi Perubahan
Organisasi Correlation
Coefficient -,168
1,000 Sig. 1-tailed
,007 .
N 209
209 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan program SPSS Statitical Product Service Soluton versi 18. Uji korelasi antara
Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dan Resistensi Pegawai menghadapi Perubahan Organisasi dengan menggunakan teknik korelasi
Spearman’s rho karena data pada penelitian ini tidak normal meskipun linear.
Berdasarkan hasil uji korelasi, korelasi antara Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dan Resistensi Pegawai dalam Menghadapi
Perubahan Organisasi memiliki nilai signifikansi 0,007 dengan koefisien korelasi sebesar -0,168. Hasil uji korelasi tersebut menunjukkan bahwa
persepsi terhadap dukungan organisasi dan resistensi pegawai dalam menghadapi perubahan organisasi memiliki hubungan yang signifikan
karena memiliki nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 p 0,05 Santoso, 2010. Hubungan yang dimiliki oleh persepsi terhadap
dukungan organisasi dan resistensi pegawai dalam menghadapi perubahan organisasi merupakan hubungan negatif yang tergolong
sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi yang berada di antara rentang 0,00-0,199 Sugiyono, 2011. Berdasarkan
temuan-temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin positif persepsi pegawai terhadap dukungan organisasi, sikap resistensi pegawai
dalam menghadapi perubahan organisasi semakin rendah meskipun dalam kategori yang sangat rendah. Demikian juga bila pegawai semakin
memiliki persepsi negatif terhadap dukungan organisasi, sikap resistensi pegawai dalam menghadapi perubahan organisasi semakin tinggi
meskipun dalam kategori yang sangat rendah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Analisis Data Tambahan
Berikut ini merupakan analisis tambahan mengenai uji korelasi antara Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dengan dimensi-dimensi
Resistensi Pegawai dalam Menghadapi Perubahan Organisasi : a.
Uji korelasi Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dengan Dimensi Kognitif Resistensi Pegawai dalam Menghadapi Perubahan
Organisasi
Tabel 19 Hasil Uji Korelasi Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dan
Dimensi Kognitif Resistensi Pegawai dalam Menghadapi Perubahan Organisasi
Correlations
Persepsi Terhadap
Dukungan Organisasi
Dimensi Kognitif
Spearmans rho
Persepsi Terhadap
Dukungan Organisasi
Correlation Coefficient
1,000 -,146
Sig. 1-tailed .
,018 N
209 209
Dimensi Kognitif
Correlation Coefficient
-,146 1,000
Sig. 1-tailed ,018
. N
209 209
. Correlation is significant at the 0.05 level 1-tailed. Berdasarkan hasil uji korelasi, Korelasi antara Persepsi
terhadap Dukungan Organisasi dan Dimensi Kognitif Resistensi Pegawai dalam Menghadapi Perubahan Organisasi memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,018 dengan koefisien korelasi sebesar -0,146. Hasil uji korelasi tersebut menunjukkan bahwa persepsi terhadap
dukungan organisasi dan dimensi kognitif pada resistensi pegawai dalam menghadapi perubahan organisasi memiliki hubungan yang
signifikan karena memiliki nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05 p 0,05 Santoso,2010. Hubungan yang dimiliki oleh persepsi
terhadap dukungan organisasi dan dimensi kognitif resistensi pegawai dalam menghadapi perubahan organisasi merupakan
hubungan negatif yang tergolong sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi yang berada di antara rentang 0,00-0,199
Sugiyono, 2011. Hal ini menunjukkan bahwa semakin positif persepsi pegawai terhadap dukungan organisasi, kognitif pegawai
untuk resisten ketika menghadapi perubahan organisasi semakin rendah meskipun hubungan tersebut tergolong sangat rendah.
Demikian juga bila pegawai semakin memiliki persepsi negatif terhadap dukungan organisasi, kognitif pegawai untuk resisten dalam
menghadapi perubahan organisasi semakin tinggi meskipun dalam hubungan yang sangat rendah.
b. Uji korelasi Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dengan Dimensi
Emosional Resistensi Pegawai dalam Menghadapi Perubahan Organisasi
Tabel 20 Uji korelasi Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dengan
Dimensi Emosional Resistensi Pegawai dalam Menghadapi Perubahan Organisasi
Correlations
Persepsi Terhadap
Dukungan Organisasi
Dimensi Emosional
Spearman s rho
Persepsi Terhadap
Dukungan Organisasi
Correlation Coefficient
1,000 -,163
Sig. 1-tailed . ,009
N 209
209 Dimensi
Emosional Correlation
Coefficient -,163
1,000 Sig. 1-tailed ,009
. N
209 209
. Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.
Berdasarkan hasil uji korelasi, Korelasi antara Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dengan Dimensi Emosional
Resistensi Pegawai dalam Menghadapi Perubahan Organisasi memiliki nilai signifikansi sebesar 0,009 dengan koefisien korelasi
sebesar -0,163. Hasil uji korelasi tersebut menunjukkan bahwa persepsi terhadap dukungan organisasi dan dimensi emosional pada
resistensi pegawai dalam menghadapi perubahan organisasi memiliki hubungan yang signifikan karena memiliki nilai signifikan yang
lebih kecil dari 0,05 p 0,05 Santoso,2010. Hubungan yang dimiliki oleh persepsi terhadap dukungan organisasi dan dimensi
emosional resistensi pegawai dalam menghadapi perubahan organisasi merupakan hubungan negatif yang tergolong sangat
rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi yang berada di antara rentang 0,00-0,199 Sugiyono, 2011. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin positif persepsi pegawai terhadap dukungan organisasi, emosional pegawai untuk resisten ketika menghadapi
perubahan organisasi semakin rendah meskipun hubungan tersebut tergolong sangat rendah. Demikian juga bila pegawai semakin
memiliki persepsi negatif terhadap dukungan organisasi, emosional pegawai untuk resisten dalam menghadapi perubahan organisasi
semakin tinggi meskipun dalam hubungan yang sangat rendah.