DESKRIPSI PENELITIAN TIAP SIKLUS

50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI PENELITIAN TIAP SIKLUS

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan model Jigsaw sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar ranah kognitif serta afektif siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan dalam pelajaran biologi. Penelitian tindakan kelas dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan dalam setiap siklus. Adapun deskripsi kegiatan penelitian dari setiap siklus adalah sebagai berikut : 1. Siklus I Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pemberi materi guru. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I, adalah sebagai berikut. a. Perencanaan Sebelum melakukan tindakanpenelitian, terlebih dahulu peneliti mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan selama penelitian berlangsung. Persiapan yang di lakukan antara lain : mempersiapkan silabus pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, kartu soal sebagai bahan diskusi dalam proses pembelajaran, lembar observasi hasil belajar ranah afektif, kuisioner motivasi awal untuk mendapatkan data dari siswa dan soal tes akhir post test untuk mengukur pengetahuan siswa setelah diterapkan model Jigsaw.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Setelah semua perencanaan selesai dipersiapkan, dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi rancangan yang dilaksanakan oleh guru. Selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, peneliti bertindak sebagai guru yang akan memberikan materi sekaligus menjadi fasilitator selama proses tindakan berlangsung dan peneliti dibantu oleh dua orang rekan mahasiswa yang bertindak sebagai observer. 1 Pelaksanaan Pertemuan I Penelitian tindakan kelas PTK siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan 3 jam pelajaran di kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta. Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada tanggal 28 April 2016. Pada pertemuan pertama ini, siswa yang mengikuti proses pembelajaran berjumlah 25 siswa. Uraian kegiatan pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas pertemuan pertama adalah sebagai berikut : a Kegiatan awal Sebelum proses pembelajaran dimulai peneliti yang bertindak sebagai guru masuk ke dalam kelas bersama guru mata pelajaran biologi dan 2 orang rekan mahasiswa yang berperan sebagai observer, lalu guru mata pelajaran biologi memperkenalkan peneliti sekaligus memberi penjelasan kepada para siswa bahwa pada bab pencemaran dan kerusakan lingkungan tersebut materi akan di berikan oleh peneliti. Dalam kegiatan observasi pada siklus I peneliti dibantu oleh dua rekan mahasiswa. Agar mempermudah kegiatan observasi ranah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI afektif, peneliti membagikan call card kepada setiap siswa yang berisi nama dan nomor presensi. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah disusun. Setelah perkenalan singkat tersebut dilakukan, peneliti membagikan kuisioner motivasi awal kepada para siswa untuk di isi. Kuisioner tersebut digunakan untuk mengukur motivasi siswa dalam mempelajari mata pelajaran biologi. Waktu yang diberikan untuk mengisi kuisioner motivasi awal adalah 5 menit. Kegiatan selanjutnya yaitu guru menyampaikan apresepsi untuk menggali atau mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari serta menyampaikan tujuan pembelajaran. Gambar 4.1 Kegiatan awal pertemuan pertama b Kegiatan inti Untuk mengawali kegiatan pada tahap ini terlebih dahulu peneliti memberi penjelasan mengenai langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Jigsaw. Pemberian penjelasan kepada para siswa menjadi sangat penting karena model pembelajaran tipe Jigsaw baru pertama kali digunakan dalam proses pembelajaran di kelas VIIB, sehingga para siswa yang awalnya tidak mempunyai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI gambaran mengenai metode tersebut menjadi mengetahui langkah-langkahnya. Setelah guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran tipe Jigsaw, guru meminta siswa untuk membentuk lima kelompok berdasarkan pilihan siswa sendiri. Setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Pada saat pembentukan kelompok, suasana kelas ramai. Peneliti yang bertidak sebagai guru mencoba untuk menenangkan kelas, tetapi beberapa siswa tetap ramai dan tidak mendengarkan sehingga guru harus memberi instruksi berulang- ulang kali. Setelah kelompok terbentuk, guru membagikan kartu soal kepada masing-masing kelompok, setiap kelompok mendapatkan lima kartu soal dengan warna yang berbeda di mana setiap anak bertanggung jawab atas satu warna kartu soal. Kegiatan selanjutnya yaitu membentuk kelompok ahli, kelompok ahli merupakan kelompok yang terbentuk dari setiap anggota kelompok asal yang mendapat kartu soal dengan warna yang sama. Ketika siswa berpindah dari kelompok asal ke kelompok ahli, suasana kelas kembali ramai sehingga guru menjadi agak kewalahan dalam menangani situasi kelas tersebut. Namun setelah beberapa menit, akhirnya keadaan kelas menjadi tenang kembali dan kegiatan diskusipun dapat berjalan. Di dalam kelompok ahli, siswa melaksanakan diskusi untuk menjawab kartu soal yang mereka miliki. Selama proses diskusi berlangsung, sebagian siswa tampak antusias dan bersemangat dalam melaksanakan diskusi dengan teman- teman sekelompok. Saat diskusi berlangsung, siswa-siswi yang kesulitan atau menemukan masalah dalam diskusi langsung bertanya kepada guru. Hal ini menyebabkan interaksi antar siswa dan guru menjadi lebih baik sehingga proses diskusipun berjalan lancar sesuai harapan. Gambar 4.2 Kegiatan Diskusi Kelompok Setelah diskusi dalam kelompok ahli selesai, para siswa kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan hasil diskusi yang telah dilakukan dalam kelompok ahli. Pada saat pelaksanaan diskusi kelompok asal berlangsung tampak beberapa kelompok tidak memulai diskusi, untuk mengatasi hal tersebut guru mendatangi kelompok tersebut dan bertanya kepada mereka alasan mengapa tidak berdiskusi serta meminta mereka secara bergantian menjelaskan jawaban dari kartu soal yang di miliki. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama siklus I difokuskan pada diskusi kelompok ahli dan kelompok asal sedangkan untuk kegiatan presentasi kelas dan evaluasi akan dilaksanakan pada pertemuan kedua. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c Kegiatan penutup Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama berakhir setelah diskusi dalam kelompok asal selesai, guru membuat kesimpulan bersama siswa-siswi tentang materi yang telah dipelajari. Selain itu, guru juga memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi yang telah dibahas sebagai persiapan presentasi kelas pada pertemuan berikutnya. 2 Pelaksanaan Pertemuan II Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari jumat 29 april 2016 jam pelajaran ke-1 dan ke-2 pukul 07.00-08.20 WIB. Siswa yang mengikuti proses pembelajaran berjumlah 25 orang. a Kegiatan awal Untuk mengawali kegiatan pembelajaran guru menyapa, meminta salah satu siswa memimpin doa, mengecek kesiapan siswa, serta menyampaikan apersepsi untuk mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. b Kegiatan inti Pada tahap ini, guru meminta siswa membentuk kembali kelompok asal sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan kedua, siswa melakukan presentasi untuk menyampaikan hasil diskusi kartu soal yang telah di diskusikan pada pertemuan pertama. Mekanisme yang digunakan oleh guru pada saat kegiatan presentasi yaitu dengan pemberian hadiah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kepada siswa yang berani maju ke depan untuk mempresentasikan satu warna kartu soal dengan syarat kartu soal yang di presentasikan adalah bukan kartu soal miliknya. Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah siswa tersebut sungguh memahami apa yang dijelaskan oleh temannya atau tidak selama kegiatan diskusi dalam kelompok. Presentasi dilakukan di depan kelas baik secara lisan maupun dengan membawa catatan yang berisi jawaban dari kartu soal yang akan dipresentasikan. Ketika perwakilan dari satu kelompok telah mempresentasikan jawaban dari satu kartu soal yang dipresentasikan, guru meminta kelompok lain untuk menanggapi, mengajukan pertanyaan atau mengulang kembali jawaban yang telah disampaikan oleh temannya. Gambar 4.3 Kegiatan Presentasi Selama kegiatan presentasi berlangsung terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan oleh para siswa seperti memperhatikan temannya yang sedang presentasi, mencatat, diskusi, dan sibuk mengobrol dengan teman sekelompoknya serta melamun. Setelah kegiatan presentasi selesai, guru memberikan klarifikasi dan memberikan penguatan atas jawaban siswa dengan cara memberikan penjelasan melalui slide power point. c Kegiatan penutup Pada tahap ini, guru bersama siswa-siswi membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari saat itu. Setelah selesai membuat kesimpulan, guru memberikan tes akhir post test kepada para siswa dengan waktu 20 menit. Gambar 4.4 Kegiatan Post test Ranah Kognitif Siklus I 3 Observasi Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati aspek afektif meliputi perhatian siswa dalam memperhatikan penjelasan guru, antusias siswa bergabung dalam kelompok asal, mendapat kartu soal, berkumpul dengan kelompok ahli, keseriusan siswa berdiskusi baik dalam kelompok ahli maupun kelompok asal, kerjasama siswa dalam menjawab kartu soal, percaya diri mengungkapkan pendapat, bertanya kepada guru dan mempresentasikan hasil diskusi. Pada tahap ini, guru di bantu oleh dua orang rekan mahasiswa yang berperan sebagai observer yang bertugas untuk mengamati proses belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas sesuai point-point yang terdapat dalam lembar observasi ranah afektif. 4 Refleksi Berdasarkan hasil observasi siklus I dalam pertemuan pertama dan kedua dengan menggunakan metode Jigsaw diperoleh hasil yang belum maksimal. Hal ini terbukti dari masih adanya sebagian siswa yang bingung dan terus bertanya tentang langkah-langkah pembelajaran menggunakan tipe Jigsaw. Sehingga guru harus mengulang kembali untuk menjelaskan langkah-langkahnya. Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa siswa terlihat antusias ketika berdiskusi dalam kelompok ahli dan ketika mempresentasikan hasil diskusinya serta menjawab pertanyaan dari teman-temannya. Dari analisis hasil observasi yang telah dilakukan, rata-rata persentase kelas untuk hasil belajar aspek afektif siswa kategori tinggi adalah 84 hal tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 75. Sedangkan untuk aspek kognitif siswa melalui tes akhir post test ketuntasan kelas yang dicapai sebesar 67,16 hasil tersebut belum mencapai target yang telah di tentukan oleh peneliti yaitu ≥75, sehingga dari hasil refleksi siklus I ini, diadakan siklus II.

2. Siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II merupakan hasil refleksi dari siklus I, sehingga pada siklus II ini diharapkan apa yang belum tercapai di siklus I dapat dicapai pada siklus II. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II, adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan

Pada tahap ini guru mempersiapkan instrument pembelajaran, dan kartu soal yang akan digunakan untuk mendukung proses pembelajaran. Instrument pembelajaran yang telah disusun adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, serta dalam instrument terdapat soal tes akhir siklus II post test, kartu soal, lembar observasi hasil belajar ranah afektif dan lembar kuisioner mengukur motivasi akhir siswa yang digunakan untuk mendapatkan data dari siswa. Hal yang ditekankan pada siklus II ini yaitu penerapan metode Jigsaw dalam pembelajaran sehingga siswa dapat mengikuti langkah-langkah dari metode Jigsaw dengan tepat. Harapannya setelah siswa mengerti langkah-langkah tersebut maka kegiatan diskusi akan berjalan dengan baik dan siswa akan lebih mudah memahami materi yang dipelajari sehingga dapat berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa melalui post test.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Penelitian tindakan kelas PTK siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan 4 jam pelajaran di kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta, pada hari Jumat 13 Mei 2016 dan Sabtu 14 Mei 2016. Pada pertemuan siklus II, siswa yang mengikuti proses pembelajaran berjumlah 25 siswa. Uraian kegiatan pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas pertemuan pertama adalah sebagai berikut : 1 Pelaksanaan Pertemuan I a Kegiatan Awal Proses belajar mengajar diawali dengan menyapa siswa-siswi, mengecek kesiapan siswa, meminta tolong salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum memulai pembelajaran sekaligus novena, menyampaikan materi yang akan dipelajari, melakukan apersepsi dengan memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi kerusakan dan pencemaran lingkungan yang ditampilkan melalui slide serta menyampaikan tujuan pembelajaran. b Kegiatan Inti Pada tahap ini, guru tetap membentuk lima kelompok seperti halnya pada siklus I. Namun, pada siklus II ini anggota kelompok untuk kelompok asal ditentukan oleh guru secara heterogen, yang mana setiap kelompok memiliki anggota kelompok dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda tinggi, sedang dan rendah. Tingkat kemampuan siswa ditentukan berdasarkan hasil post test dalam siklus I. Pada saat guru memperlihatkan dan membacakan pembagian kelompok melalui slide power point, para siswa langsung membentuk kelompok asal pada tempat yang telah ditentukan. Setelah kelompok asal terbentuk, guru membagikan kartu soal kepada masing-masing kelompok, setiap siswa bertanggung jawab atas satu warna kartu soal. Setelah mendapatkan kartu soal, guru meminta siswa untuk berkumpul membentuk kelompok ahli yang terdiri dari siswa-siswi yang memiliki kartu soal dengan warna yang sama. Pada saat siswa berpindah dari kelompok PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI asal ke kelompok ahli, suasana kelas agak ramai namun segera dapat dikendalikan oleh guru. Pada saat proses diskusi dalam kelompok ahli berlangsung, siswa-siswi terlihat antusias untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat kartu soal yang mereka miliki. Untuk mengawasi kegiatan diskusi, guru berjalan mengelilingi kelas untuk melihat lebih dekat proses diskusi yang sedang berlangsung dan juga guru memeriksa apakah ada kesulitan siswa-siswi dalam memahami pertanyaan yang terdapat dalam kartu soal. Setelah kegiatan diskusi dalam kelompok ahli selesai, para siswa kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan hasil diskusi yang telah dilakukan dalam kelompok ahli. Pada saat diskusi dalam kelompok asal, siswa-siswi tampak antusias melaksanakan diskusi dengan baik. Gambar 4.5 Kegiatan diskusi Pertemuan pertama siklus II difokuskan pada diskusi kelompok ahli dan asal, untuk kegiatan presentasi kelas dan evaluasi akan dilaksanakan pada pertemuan kedua. c Kegiatan Penutup Setelah diskusi kelompok asal dilaksanakan, guru mengajak siswa-siswi mengakhiri pembelajaran dengan membuat kesimpulan bersama-sama tentang materi yang telah dipelajari. Selain itu, guru memberikan tugas kepada para siswa untuk mempersiapkan presentasi kelas pada pertemuan berikutnya. 2 Pelaksanaan Pertemuan II Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 14 Mei 2016 jam ke-6 dan ke-7. Siswa yang mengikuti proses pembelajaran menggunakan model Jigsaw berjumlah 25 orang. a Kegiatan Awal Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru untuk mengawali kegiatan pembelajaran yaitu menyapa, mengecek kesiapan siswa, menyampaikan apersepsi untuk mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. b Kegiatan Inti Pada tahap ini, guru meminta siswa kembali membentuk kelompok asal sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kedua siklus II yaitu siswa melakukan presentasi untuk menjelaskan hasil diskusi kelompok yang telah dilaksanakan pada pertemuan pertama. Pada pertemuan kedua ini, siswa lebih aktif untuk mempresentasikan hasil diskusinya tanpa ditunjuk oleh guru. Mekanisme yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memberikan bintang kepada siswa yang aktif, berani maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, maupun kepada siswa yang bertanya ataupun memberikan tanggapan selama proses belajar-mengajar berlangsung. Bintang tersebut kemudian akan di tukar dengan hadiah yang telah dipersiapkan oleh guru. Kegiatan presentasi kelas berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan oleh guru. Setelah itu, guru mengklarifikasi hal- hal yang dirasa belum dijelaskan saat presentasi melalui penjelasan materi yang ada di slide power point. c Kegiatan Penutup Untuk menutup pembelajaran pada pertemuan kedua siklus II, guru memberikan post test II kepada siswa dengan waktu pengerjaannya adalah 20 menit. Setelah itu guru meminta siswa untuk mengisi kuisioner motivasi akhir kepada siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta. 3 Refleksi Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran siklus II baik pertemuan pertama maupun kedua dengan menggunakan metode Jigsaw jauh lebih baik bila dibandingkan dengan siklus I. Dari hasil analisis motivasi awal pada siklus I diperoleh sebanyak 60 siswa berada pada kategori sangat tinggi dan 40 siswa berada pada kategori tinggi. Sedangkan hasil analisis motivasi akhir pada siklus II mengalami peningkatan yaitu sebesar 88 siswa pada kategori sangat tinggi dan 12 siswa pada kategori tinggi. Untuk hasil analisis aspek kognitif siswa melalui tes akhir post test ketuntasan kelas yang dicapai sebesar 80. Hasil tersebut telah mencapai indikator keberhasilan siklus II yang telah ditetapkan oleh yaitu 75 siswa mencapai KKM. Hasil belajar aspek afektif siklus II rata-rata presentasi untuk kategori tinggi adalah 100. Hal tersebut telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan oleh yaitu 75 siswa mencapai kategori tinggi. Keberhasilan pembelajaran pada siklus II ini, dapat dilihat dari analisis hasil belajar dan didukung dengan situasi kelas yang lebih kondusif serta proses belajar-mengajar yang lebih baik dari pembelajaran siklus I. Hal ini membuktikan bahwa tercapainya indikator keberhasilan sehingga siklus dapat dihentikan.

B. Analisis Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STATISTIKA KELAS IX SMP NEGERI 27 MEDAN.

0 3 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA.

0 1 33

Penerapan pembelajaran kooperatif model JIGSAW pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan untuk meningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 161

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar dan minat siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem peredaran darah manusia.

0 1 241

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP N 1 Kalasan kelas VII E pada mata pelajaran ekonomi.

0 0 208

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP N 1 Kalasan kelas VII E pada mata pelajaran ekonomi.

0 0 208

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar dan minat siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem peredaran darah manusia

0 4 239

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

0 0 10

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP N 1 Kalasan kelas VII E pada mata pelajaran ekonomi - USD Repository

0 0 206

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan pada materi gerak tumbuhan - USD Repository

0 2 222