Analisis Hasil Penelitian Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta.

ketuntasan kelas yang dicapai sebesar 80. Hasil tersebut telah mencapai indikator keberhasilan siklus II yang telah ditetapkan oleh yaitu 75 siswa mencapai KKM. Hasil belajar aspek afektif siklus II rata-rata presentasi untuk kategori tinggi adalah 100. Hal tersebut telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan oleh yaitu 75 siswa mencapai kategori tinggi. Keberhasilan pembelajaran pada siklus II ini, dapat dilihat dari analisis hasil belajar dan didukung dengan situasi kelas yang lebih kondusif serta proses belajar-mengajar yang lebih baik dari pembelajaran siklus I. Hal ini membuktikan bahwa tercapainya indikator keberhasilan sehingga siklus dapat dihentikan.

B. Analisis Hasil Penelitian

1. Motivasi Belajar

Motivasi siswa diperoleh melalui lembar kuisioner yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Untuk pengambilan data motivasi belajar siswa, peneliti membuat dua kuisioner yaitu kuisioner motivasi awal dan kuisioner motivasi akhir. Kuisioner motivasi awal diberikan kepada siswa pada pertemuan pertama siklus I sedangkan motivasi akhir pada pertemuan kedua siklus II. Kuisioner berisikan 20 soal campuran antara pernyataan positif dan pernyataan negatif dengan pilihan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil analisa data pada siklus I untuk motivasi awal terdapat 15 siswa atau sebesar 60 yang berada pada kategori sangat tinggi sedangkan untuk kategori tinggi terdapat 10 siswa atau jika di presentasekan sebesar 40 . Sedangkan pada siklus II untuk motivasi akhir didapatkan hasil untuk kategori PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sangat tinggi sebesar 88 dan untuk kategori tinggi terdapat 12. Hasil ini, menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa kelas VIIB sudah baik dan mengalami peningkatan setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Hal tersebut didukung oleh persentase 0 dari kategori rendah dan sangat rendah. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 20 dan 21. Tabel 4.1 Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa Kelas VIIB Interval Kategori Jumlah Siswa Skor Motivasi Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II 76-100 Sangat Tinggi 15 22 60 88 51-75 Tinggi 10 3 40 12 26-50 Rendah 25 Sangat Rendah

2. Hasil Belajar Ranah Kognitif

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, yang mana di setiap akhir siklus selalu dilakukan tes akhir post test untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif. Dalam pengambilan data ranah kognitif, hanya terdapat dua kali pengambilan yaitu pada akhir pertemuan siklus I dan akhir pertemuan siklus II yang dilakukan pada setiap akhir proses belajar mengajar di kelas. a Siklus I Pada tahap ini siswa diberikan lembar tes akhir post test yang berisi 6 soal uraian dengan waktu pengerjaan 20 menit. Tes akhir post test digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang dipelajari menggunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang telah dilaksanakan. Berikut akan disajikan data hasil analisis tes akhir siklus I pada tabel di bawah : Tabel 4.2 Hasil Analisis Tes Akhir Siklus I Ranah Kognitif No Kriteria Skor 1 Nilai terendah 31 2 Nilai tertinggi 88 3 Rata-rata 66,12 4 Jumlah siswa yang hadir 25 5 Jumlah siswa yang belum mencapai nilai KKM 15 60 6 Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM 10 40 7 Target pencapaian 75 8 Kualifikasi Belum tercapai Berdasarkan analisis data hasil belajar siklus I kelas VIIB, terlihat skor rata- rata siklus I adalah 66,12. Dengan nilai tertinggi adalah 88 dan nilai terendah adalah 31. Pada siklus ini terdapat 15 atau sebesar 60 siswa yang tidak tuntas KKM sedangkan jumlah siswa yang tuntas atau memenuhi KKM sebanyak 10 siswa atau jika dipersentasekan yaitu sebesar 40. Dengan demikian, nilai hasil belajar siswa siklus I masih belum mencapai target pencapaian awal yang telah ditentukan oleh peneliti. Hasil analisis nilai tes akhir siklus I selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 26. b Siklus II Pada akhir siklus II siswa diberikan lembar soal tes akhir yang berisi lima soal uraian dengan waktu pengerjaan yaitu 20 menit. Tes akhir ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa mengenai materi pencemaran dan kerusakan lingkungan yang telah diberikan oleh guru selama tindakan berlangsung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.3 Hasil Analisis Tes Akhir Belajar Siklus II Ranah Kognitif No Kriteria Skor 1 Nilai terendah 35 2 Nilai tertinggi 100 3 Rata-rata 83,88 4 Jumlah siswa yang hadir 25 5 Jumlah siswa yang belum mencapai nilai KKM 5 20 6 Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM 20 80 7 Target pencapaian 75 8 Kualifikasi Tercapai Berdasarkan hasil analisis data siklus II ranah kognitif dari kelas VIIB, diketahui sebanyak 5 siswa belum mencapai KKM Kriteria Ketuntasan Minimal dengan persentasi 20 sedangkan siswa yang mencapai KKM sebanyak 20 siswa dengan persentase 80. Dimana nilai tertinggi dalam siklus II yaitu 100 sedangkan nilai terendah adalah 35. Untuk rata-rata nilai kelas VIIB yaitu 83,88 hasil ini termasuk sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aspek kognitif I siklus I, pada aspek kognitif II siklus II. Peningkatan ini menunjukkan tercapainya target yang diharapkan oleh peneliti.

3. Hasil Belajar Ranah Afektif

Hasil belajar ranah afektif diperoleh menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Hal-hal yang diamati meliputi perhatian siswa terhadap penjelasan guru, antusias siswa ketika bergabung dalam kelompok asal dan ahli serta ketika menerima kartu soal, keseriusan siswa melaksanakan diskusi kelompok, keaktifan siswa mencari jawaban, mempresentasikan hasil diskusi dan menanggapi hasil presentasi kelompok lain serta menghargai pendapat teman. Data hasil belajar ranah afektif diperoleh melalui hasil observasi yang dilakukan oleh dua orang rekan mahasiswa selama tindakan berlangsung. Lembar observasi terlampir pada lampiran 23. Berikut adalah tabel hasil observasi yang diperoleh selama penelitian siklus I dan siklus II. Tabel 4.4 Hasil Analisis Ranah Afektif Siklus I dan Siklus II Jenis Data yang Diamati Hasil yang diperoleh Siklus I Siklus II Jumlah siswa kategori tinggi 84 100 Jumlah siswa kategori sedang 16 Jumlah siswa kategori rendah Indikator ketercapaian 75 75 Kualifikasi Sudah tercapai Sudah tercapai Berdasarkan analisa data diperoleh hasil belajar untuk ranah afektif mengalami peningkatan. Pada siklus I, terdapar 84 siswa berada pada kategori sangat tinggi dan 16 siswa berada pada kategori sedang. Sedangkan untuk kategori rendah tidak terdapat satupun siswa. Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar ranah afektif sudah sangat baik. Pada siklus II dapat dikatakan bahwa hasil belajar ranah afektif siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan mengalami peningkatan yang sangat besar antara siklus I dan siklus II. Untuk siklus II, siswa yang tergolong kategori tinggi sebanyak 100, dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terdapat satupun siswa yang berada pada kategori sedang dan rendah. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar ranah afektif siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta sudah sangat baik. Hasil belajar aspek afektif siklus I dan siklus II selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 28 .

C. Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STATISTIKA KELAS IX SMP NEGERI 27 MEDAN.

0 3 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA.

0 1 33

Penerapan pembelajaran kooperatif model JIGSAW pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan untuk meningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 161

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar dan minat siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem peredaran darah manusia.

0 1 241

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP N 1 Kalasan kelas VII E pada mata pelajaran ekonomi.

0 0 208

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP N 1 Kalasan kelas VII E pada mata pelajaran ekonomi.

0 0 208

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar dan minat siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem peredaran darah manusia

0 4 239

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

0 0 10

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP N 1 Kalasan kelas VII E pada mata pelajaran ekonomi - USD Repository

0 0 206

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan pada materi gerak tumbuhan - USD Repository

0 2 222