menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar ”. Pembelajaran
merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai produk
interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. “Dalam arti
yang lebih kompleks, pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya mengarahkan interaksi siswa dengan
sumber belajar lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan ” Trianto,
2009. Dari uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa belajar dan pembelajaran
merupakan dua hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan serta melibatkan peran penting pendidik maupun peserta didik, karena belajar
merupakan segala upaya yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan perubahan tingkah laku. Sedangkan pembelajaran
adalah upaya yang dilakukan oleh pendidik untuk mengoptimalkan pengetahuan peserta didik.
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
“Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya
” Sudjana, 2009. “Menurut Suprijono 2009 hasil belajar adalah adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan ”. Sementara itu, Lindgren
dalam Suprijono 2009 mengatakan bahwa “hasil belajar meliputi kecakapan,
informasi, pengertian, dan sikap ”.
Berdasarkan beberapa pengertian yang ada, maka hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah melakukan pembelajaran berupa
perubahan yang mencakup tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek afektif. Masing-masing dari aspek tersebut memiliki
kategori-kategori yang disusun secara hirarkis, sehingga menjadi taraf-taraf yang semakin bersifat kompleks.
a. Aspek kognitif
Aspek kognitif adalah aspek yang mencakup kegiatan yang dilakukan oleh otak.
“Hal ini berarti segala upaya yang mencakup aktivitas otak termasuk dalam aspek kognitif
” Sudaryono, 2012. “Tujuan kognitif berorientasi kepada kemampuan “berfikir”, mencakup kemampuan intelektual yang lebih
sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntutkan siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan
gagasan, metode atau prosedur yang sebelumnya dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut Yamin, 2012 Menurut Bloom, dkk., dalam
Winkel 2015 aspek kognitif mencakup : 1.
Pengetahuan C1 : mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Hal-hal itu dapat meliputi fakta, kaidah, dan
prinsip, serta metode yang diketahui; 2.
Pemahaman C2 : mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari;
3. Penerapan C3 : mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah
atau metode bekerja pada suatu kasusmasalah yang konkret dan baru; 4.
Analisis C4 : mencakup kemampuan untuk merinci satu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat
dipahami dengan baik, kemampuan ini dinyatakan dengan menganalisis bagian-bagian dasar, bersama dengan hubunganrelasi antar semua bagian;
5. Evaluasi C5 : mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat
mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggung jawaban pendapat tersebut.
6. Berkreasi C6 : mencakup kemampuan dalam merancang, membangun,
merencanakan, memperkuat, memperindah dan mengubahnya.
b. Aspek psikomotorik
Aspek ini meliputi keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau tindakan action yang memerlukan koordinasi antara
syaraf dan otot. Menurut Yamin 2012 terdapat 4 kategori aspek psikomotorik yaitu :
1 Gerakan seluruh badan gross body movement
Gerakan seluruh badan adalah perilaku seseorang dalam suatu kegiatan yang memerlukan gerakan fisik secara menyeluruh.
2 Gerakan yang terkoordinasi coordination movements
Gerakan yang terkoordinasi dalah gerakan yang dihasilkan dari perpaduan antara fungsi salah satu atau lebih indera manusia dengan salah satu anggota
badan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Komunikasi nonverbal nonverbal communication
Komunikasi nonverbal adalah hal-hal yang berkenaan dengan komunikasi yang menggunakan simbol-simbol atau isyarat, misalnya isyarat dengan
tangan, anggukan kepala, ekspresi wajah, dan lain-lain. 4
Kebolehan dalam berbicara speech behaviour Kebolehan dalam berbicara dalam hal-hal yang berhubungan dengan
koordinasi gerakan tangan atau anggota badan lainnya dengan ekspresi muka dan kemampuan berbicara.
c. Aspek afekif
Aspek ini berhubungan dengan perasaan, emosi sistem nilai dan sikap hati attitude yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu
Yamin, 2012. Aspek afektif meliputi lima aspek kemampuan yaitu : 1.
Stimulasi Stimulasi yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsang dari luar yang
datang dalam bentuk masalah, situasi dan gejala, dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulasi kontrol dan seleksi gejala
rangsangan dari luar. 2.
Jawaban Jawaban yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang
datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab rangsang dari luar kepada dirinya.
3. Penilaian
Penilaian ini terdiri atas kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut.
4. Organisasi
Organisasi yaitu pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai.
5. Karakteristik
Karakteristik yakni keterpaduan semua sistem nilai yang dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
Secara umum aspek yang biasa dinilai dalam suatu proses pembelajaran yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Namun fokus utama
yang akan peneliti teliti hanya dua aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif berkaitan dengan kemampuan berfikir siswa yang akan digunakan
oleh peneliti untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi sedangkan aspek afektif berkaitan dengan sikap siswa yang akan ditunjukkan oleh
siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Hal ini di ka renakan kedua aspek tersebut memiliki
kaitan erat dengan judul penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada siswa kelas VIIB SMP Kanisius
Kalasan Yogyakarta. Dalam penelitian ini, level kognitif yang akan diukur oleh peneliti adalah
level pengetahuan C1-C3. Hal ini dikarenakan pengetahuan C1-C3 cocok atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sesuai dengan kompetensi dasar dan materi yang akan peneliti berikan kepada siswa-siswi kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Slameto 2010 faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
dapat digolongkan menjadi dua golongan sebagai berikut.
a. Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang disebut faktor individu
internal, meliputi: 1 Faktor biologis, yang meliputi: kesehatan, gizi, pendengaran dan penglihatan. Jika salah satu dari faktor biologis terganggu
maka akan mempengaruhi hasil prestasi belajar. 2 Faktor Psikologis, meliputi: intelegensi, minat dan motivasi serta perhatian ingatan berpikir. 3
Faktor kelelahan, yang meliputi: kelelahan jasmani dan rohani. Kelelahan jasmani nampak dengan adanya lemah tubuh, lapar dan haus serta
mengantuk. Sementara itu, kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan
sesuatu akan hilang. “Faktor dari siswa sendiri juga berupa kemampuan-
kemampuan pemahaman siswa ” Suprijono, 2009.
b. Faktor yang ada pada luar individu yang disebut dengan faktor eksternal,
yang meliputi: 1 Faktor keluarga. Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan terutama serta merupakan lembaga pendidikan dalam
ukuran kecil tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar. 2 Faktor sekolah, meliputi: metode mengajar, kurikulum, hubungan
guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan berdisiplin sekolah. 3 Faktor masyarakat. Bentuk kehidupan masyarakat sekitar dapat mempengaruhi
prestasi belajar siswa. Jika lingkungan siswa adalah lingkungan terpelajar maka siswa akan terpengaruh dan terdorong untuk lebih giat belajar.
Faktor yang akan menjadi fokus utama dalam penelitian ini yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau yang biasa di sebut dengan faktor eksternal. Faktor
eksternal yang terkait dalam penelitian ini yaitu faktor sekolah yang meliputi metode mengajar yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar sesuai
dengan materi yang di pelajari.
C. Motivasi Belajar