Pembelajaran Kooperatif Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta.

pencemaran dan kerusakan lingkungan, sedangkan penggunaan metodemodel pembelajaran yang bervariasi dan media yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan akan membantu siswa agar lebih mudah memahami materi tersebut sehingga akhirnya siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai yang di harapkan oleh peneliti. Melalui ketiga cara ini, peneliti berharap agar motivasi siswa dapat meningkat sehingga hasil belajarnya pun dapat menjadi meningkat.

D. Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Kooperatif berasal dari bahasa inggris yaitu cooperate yang berarti bekerja bersama-sama. Menurut Slavin 2008, “pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar ”. “Pembelajaran kooperatif kerja sama merupakan model pembelajaran yang bertolak dari sifat dasar manusia tersebut, dan diarahkan pada pengembangan kemampuan siswa dalam realisasi sifat dasar tersebut” Nana dan Erliana, 2012. Menurut Lie dalam Wena 2009, mengatakan bahwa “pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam tugas-tugas yang terstruktur dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator ”. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem pembelajaran yang berusaha memanfaatkan teman sebaya sebagai sumber belajar, disamping guru dan sumber belajar lainnya.

2. Prinsip Dasar dan Karakteristik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Johnson dalam Wena 2009, prinsip dasar pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut : a. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompok. b. Setiap anggota kelompok harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama. c. Semua anggota kelompok harus membagi tugas dan bertanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya. d. Setiap anggota kelompok akan dikenai evaluasi. e. Setiap anggota kelompok berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. f. Setiap anggota kelompok akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Adapun karakteristik pembelajaran kooperatif adalah : a. Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. b. Kelompok dibentuk dari beberapa siswa yang memiliki kemampuan berbeda- beda baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. c. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individual. Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu mengajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain.

3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif

Adapun kelebihan dari pembelajaran kooperatif adalah : a. Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir. b. Membantu siswa mengevaluasi logika dan bukti-bukti bagi posisi dirinya atau posisi yang lain. c. Membantu siswa mengenali adanya suatu masalah dan memformulasikannya dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari ceramah. d. Menggunakan bahan-bahan dari anggota lain dalam kelompoknya e. Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik. Kekurangan dari pembelajaran kooperatif adalah : a. Diperlukan koordinasi dan persiapan yang matang oleh guru. b. Perlu kesabaran dan ketelatenan dari guru dalam membimbing kelas dengan beragam karakter dari anak didik. c. Memerlukan komunikasi yang efektif antar guru dan anak didik dalam membina kelas, sehingga pengelolaan kelas dapat berlangsung optimal.

E. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STATISTIKA KELAS IX SMP NEGERI 27 MEDAN.

0 3 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA.

0 1 33

Penerapan pembelajaran kooperatif model JIGSAW pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan untuk meningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 161

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar dan minat siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem peredaran darah manusia.

0 1 241

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP N 1 Kalasan kelas VII E pada mata pelajaran ekonomi.

0 0 208

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP N 1 Kalasan kelas VII E pada mata pelajaran ekonomi.

0 0 208

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar dan minat siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem peredaran darah manusia

0 4 239

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

0 0 10

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP N 1 Kalasan kelas VII E pada mata pelajaran ekonomi - USD Repository

0 0 206

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan pada materi gerak tumbuhan - USD Repository

0 2 222