Terapi Suportif Pola Penggunaan Obat

obat yang dapat diserap, adanya first pass effect, kemungkinan terjadinya iritasi mukosa lambung, efek yang lama untuk kasus darurat, dan tidak dapat digunakan untuk pasien yang tidak sadar. Obat parenteral dengan klasifikasi intravaskuler digunakan umumnya karena kondisi pasien AIHA anak termasuk dalam status klinis yang berat berdasarkan pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan laboratorium. Keuntungan dari pemberian secara intravaskuler yaitu tepat, akurat, onset segera, dapat diberikan dengan dosis besar, dan dapat diberikan pada pasien yang tidak sadar. Sedangkan kerugian dari pemberian secara intravaskuler yaitu nyeri ditempat suntikan, konsentrasi tinggi cepat dicapai, dan kemungkinan risiko emboli Verma, Thakur, Deshmukh, Jha, and Verma, 2010. Tabel IV. Penggunaan Obat Berdasarkan Rute Pemberian pada Pasien AIHA Anak Rawat Inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2009- 2014 Nomor Rute Pemberian Obat Jumlah Kasus n=12 Persentase 1 Parenteral 12 100 2 Enteral 9 75

2. Terapi Suportif

Gambaran umum distribusi jenis terapi suportif yang diterima pasien AIHA anak rawat inap disajikan pada Tabel V. Tabel V. Profil Terapi Suportif yang Diterima Pasien AIHA Anak Rawat Inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2009-2014 Kelas Terapi Jenis Transfusi Jumlah Kasus n=12 Persentase Transfusi darah PRC 5 42 WRC 3 25 Transfusi merupakan rangkaian proses pemindahan darah dari seorang donor kepada resipien. Transfusi bertujuan untuk mengembalikan dan mempertahankan volume peredaran darah normal, mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah, meningkatkan oksigenasi jaringan, serta memperbaiki fungsi hemostatis Permono dkk, 2005. Pasien AIHA akan sering membutuhkan transfusi eritrosit untuk menjaga kadar hemoglobin dalam darah sampai terapi yang dijalani memberikan efek. Transfusi dilakukan tidak hanya berdasarkan kadar hemoglobin, tetapi juga pada status klinis pasien dan komorbiditas pasien Zanella et al, 2014. Transfusi pada penelitian ini terdapat dua jenis komponen darah yang digunakan saat transfusi pasien AIHA anak di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, yaitu transfusi Packed Red Cells PRC dan Washed Red Cells WRC Transfusi PRC bertujuan untuk meningkatkan jumlah eritrosit normal sehingga dapat meningkatkan status klinis pasien Permono dkk, 2005 sedangkan transfusi WRC dilakukan karena pasien diduga mengalami alergi berat, reaksi demam terhadap eritrosit atau pasien mengalami defisiensi Ig-A yang parah dengan antibodi anti Ig-A yang tidak sesuai dengan pendonor Norfolk, 2013. Transfusi WRC dilakukan apabila pasien tidak menunjukkan perbaikan klinis terhadap transfusi PRC, reaksi alergi atau anafilaksis parah terhadap produk transfusi darah. Perbedaan transfusi PRC dan WRC terletak pada jumlah plasma yang tersedia. Transfusi PRC memiliki komponen sel darah merah yang masih lengkap sedangkan pada transfusi WRC sebagian besar plasma telah dihilangkan 0,5 g sisa plasma per unit untuk mecegah terjadinya reaksi transfusi akibat adanya antibodi plasma Norfolk, 2013. Selama dilakukan transfusi perlu dipantau untuk kemungkinan terjadinya reaksi transfusi seperti demam atau menggigil, nyeri pinggang, perubahan tanda vital, mual, sakit kepala, urtikaria, dyspnea, dan bronkospasme Bielefeldt et al, 2009.

C. Evaluasi Drug Related Problems DRPs

Dokumen yang terkait

Analisa Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Rawat Inap Penyakit Ginjal Kronik dengan Penyakit Penyerta di Rumkital Dr. Mintohardjo Tahun 2014

2 39 174

Analisa Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Rawat Inap Penyakit Ginjal Kronik dengan Penyakit Penyerta di Rumkital Dr. Mintohardjo Tahun 2014

1 17 174

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN GANGGUAN LAMBUNG DI INSTALASI RAWAT Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Gangguan Lambung di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2015.

0 2 12

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMs (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

0 7 13

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien dewasa dengan diagnosis Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA) di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2009-2014.

3 18 145

Evaluasi Drug Related Problems (DRPS) pada pasien Autoimmune Hemolytic anemia (AIHA) dengan komplikasi Systemic Lupus Erythematosus (SLE) di instalasi rawat inap RSUP dr. Sardjito Yogyakarta periode tahun 2009-2014.

1 11 117

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien lansia dengan diagnosis Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA) di instalasi rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2009-2014.

1 17 110

Evaluasi drug related problems [DRPs] pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 0 150

Evaluasi drug related problems (DRPs) pada pasien anak dengue shock syndrome (DSS) di instalasi rawat inap RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 - USD Repository

1 1 98

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien asma pediatri rawat inap : studi kasus di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2013 - USD Repository

0 0 141