Jenis DRPs Penyebab
Umum Nomor
Kasus Jumlah
Kasus n=12
Persentase
Efek samping Obat menyebabkan
reaksi tidak diinginkan yang tidak berhubungan
dengan dosis 11
1 8
Tidak perlu obat
- -
Obat salah -
- Catatan: Penilaian DRPs ini berdasarkan data yang tercantum dalam lembar rekam medis
yang tidak dikonfirmasi dengan dokter penulis resep maupun perawat yang merawat pasien. Pembahasan lebih mendalam tiap kasus dapat dilihat pada lampiran.
Berikut penjelasan DRPs yang ditemui berdasarkan kasus:
1. Kasus 1
Subjective: Pasien perempuan 11 tahun 7 bulan 35 kg masuk ke rumah sakit dalam keadaan demam 38ºC, pucat, dan lemas. Objective: Terdiagnosis AIHA
dengan hasil Direct Coombs Test DCT 4+, Indirect Coombs Test ICT 2+ dan kadar hemoglobin 3.2 gdL sehingga dimungkinkan masuk ke dalam klasifikasi
anemia berat hemoglobin normal anak usia 5-11 tahun, yaitu 80 gL atau 8 gdL WHO, 2011.
Assessment: Selama rawat inap pasien mendapat terapi farmakologis yaitu parasetamol dan metilprednisolon, sedangkan terapi suportif dengan melakukan
transfusi PRC. Parasetamol diberikan dengan dosis 10-15 mgkgBBhari AAPD, 2015 sebagai analgesik dan antipiretik. Pemberian parasetamol dengan dosis 10
mgkgBBhari 350 mg telah sesuai indikasi dan dosis, namun pada pada tanggal 07- 03-2010 37.8
⁰C dan 08-03-2010 37.6⁰C pemberian parasetamol tidak tercatat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam lembar penatalaksanaan obat tetapi dapat dimungkinkan bahwa suhu tubuh pasien turun dengan sendirinya karena demam merupakan gejala autoreaktif pada
AIHA dan bila kondisi autoreaktif telah teratasi maka suhu tubuh pasien akan kembali normal.
Terapi penanganan AIHA menggunakan metilprednisolon sebagai imunosupresan pada kondisi autoimun dengan dosis pada anak-
anak ≤30 mgkgBBhari Sinha et al, 2008 yang diberikan sesuai dengan tingkat keparahan
pasien. Pasien diresepkan 10 mgkgBBhari secara intravena yang diberikan satu kali per hari dan terjadi peningkatan kadar hemoglobin menjadi 8.6 gdL pada tanggal 09-
03-2010 sebagai respon terapi. Tanggal 12-03-2010 dimungkinkan terjadi dosis kurang terkait dengan penurunan dosis metilprednisolon yang terlalu besar saat
tapering off secara peroral sehingga menyebabkan penurunan kadar hemoglobin menjadi 7.8 gdL dibandingkan dengan tanggal sebelumnya.
Recommendation: Penggunaan metilprednisolon dengan dosis kurang perlu dilakukan pertimbangan untuk penyesuaian dosis dan monitoring untuk melihat
efektifitas metilprednisolon sehingga dapat mencapai tujuan terapi serta waspada risiko efek samping, karena penggunaan steroid jangka panjang memiliki risiko tinggi
efek samping Zanella et al, 2014 seperti gangguan pertumbuhan anak, osteoporosis, risiko infeksi, diabetes, dan gangguan pencernaan.
2. Kasus 2