Kasus 3 Kasus 4 Evaluasi Drug Related Problems DRPs

efektifitas metilprednisolon sehingga dapat mencapai tujuan terapi serta waspada risiko efek samping, karena penggunaan steroid jangka panjang memiliki risiko tinggi efek samping Zanella et al, 2014 seperti gangguan pertumbuhan anak, osteoporosis, risiko infeksi, diabetes, dan gangguan pencernaan.

3. Kasus 3

Subjective: Pasien perempuan 11 tahun 11 bulan 38 kg masuk ke rumah sakit dalam keadaan pucat dan pusing. Objective: Terdiagnosis AIHA dengan hasil DCT 4+, ICT 3+ dan kadar hemoglobin 4.1 gdL sehingga dimungkinkan masuk ke dalam klasifikasi anemia berat hemoglobin normal anak usia 5-11 tahun 80 gL atau 8 gdL WHO, 2011. Assessment: Selama rawat inap pasien mendapat terapi farmakologis yaitu metilprednisolon, sedangkan terapi suportif dengan melakukan transfusi PRC. Dalam lembar penatalaksanaan obat tidak tercatat dilakukan pemberian parasetamol sebagai analgesik untuk mengatasi keluhan pusing saat masuk rumah sakit, dimungkinkan bahwa pusing yang ringan dapat sumbuh dengan istirahat. Pasien diresepkan metilprednisolon 10 mgkgBBhari 3x 125 mg secara intravena dimungkinkan mengalami dosis kurang yang seharusnya pasien menerima 380 mghari berdasarkan kilogram berat badan. Pemberian 3x 125 mg kepada pasien dapat dimungkinkan terkait dengan regimen sediaan yang ada di rumah sakit. Recommendation: Penggunaan metilprednisolon dengan dosis kurang perlu dilakukan pertimbangan untuk penyesuaian dosis dan monitoring untuk melihat efektifitas metilprednisolon sehingga dapat mencapai tujuan terapi serta waspada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI risiko efek samping, karena penggunaan steroid jangka panjang memiliki risiko tinggi efek samping Zanella et al, 2014 seperti gangguan pertumbuhan anak, osteoporosis, risiko infeksi, diabetes, dan gangguan pencernaan.

4. Kasus 4

Subjective: Pasien perempuan 13 tahun 6 bulan 45 kg masuk ke rumah sakit dalam keadaan demam 39ºC, pilek, pusing, dan pucat. Objective: Terdiagnosis AIHA dengan hasil coombs test + dan kadar hemoglobin 6.6 gdL sehingga dimungkinkan masuk ke dalam klasifikasi anemia berat hemoglobin normal anak usia 12-14 tahun 80 gL atau 8 gdL WHO, 2011. Assessment: Selama rawat inap pasien mendapat terapi farmakologis yaitu metilprednisolon, parasetamol, dan vitamin B1. Pasien diberikan parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik telah sesuai indikasi, namun dosis parasetamol diberikan 10 mgkgBBhari 500 mg jika perlu dimungkinkan menyebabkan terjadinya dosis berlebih yang seharusnya pasien menerima 450 mghari berdasarkan kilogram berat badan dan perlu dilakukan pertimbangan untuk penyesuaian dosis. Pemberian parasetamol pada tanggal 08-08-2010 38 ⁰C dan 09-08-2010 37.8⁰C tidak tercatat dalam lembar penatalaksanaan obat dimungkinkan bahwa suhu tubuh pasien turun dengan sendirinya karena demam merupakan gejala autoreaktif pada AIHA dan bila kondisi autoreaktif telah teratasi maka suhu tubuh pasien akan kembali normal. Anemia dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan terjadinya perubahan irama jantung. Perubahan ini dikarenakan jantung berupaya keras memompa darah dengan sedikit oksigen ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan jaringan. Vitamin B1 dapat menurunkan risiko terjadinya aritmia Crook, M. A., et al, 2001 dengan dosis 10-40 mgkg BBhari Ortigoza-Escobar, Serrano, Molero, Oyarzabal, Rebollo, Muchart, 2014. Pasien diresepkan vitamin B1 3x 100 mg 300 mghari dimungkinkan mengalami dosis kurang dengan dosis harian dibawah dosis terendah berdasarkan literatur dan perlu dilakukan pertimbangan untuk penyesuaian dosis. Pasien diresepkan metilprednisolon 8 mgkgBBhari secara intravena 3x 125 mg dimungkinkan menyebabkan terjadinya dosis berlebih yang seharusnya pasien menerima 360 mghari berdasarkan kilogram berat badan. Pemberian 3x 125 mg kepada pasien dapat dimungkinkan terkait dengan regimen sediaan yang ada di rumah sakit. Pemberian metilprednisolon juga dimungkinkan mengalami dosis kurang yang menyebabkan kadar hemoglobin yang tidak kunjung meningkat dari 6.6 gdL pada tanggal 08-08-2010 sampai 11-08-2010. Peningkatan kadar hemoglobin menjadi 7.8 gdL terjadi pada tanggal 14-08-2010 pada saat pasien diperbolehkan pulang. Recommendation: Ditemuinya kejadian dosis kurang maupun dosis berlebih pada metilprednisolon perlu dilakukan pertimbangan penyesuaian dosis terkait dengan resiko terjadinya efek samping dan monitoring untuk melihat efektifitas obat sehingga dapat mencapai tujuan terapi. Perlu dilakukan pertimbangan transfusi darah sebagai terapi suportif bertujuan untuk meningkatkan kadar hemoglobin sehingga dapat memperbaiki oksigenisasi jaringan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Kasus 5

Dokumen yang terkait

Analisa Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Rawat Inap Penyakit Ginjal Kronik dengan Penyakit Penyerta di Rumkital Dr. Mintohardjo Tahun 2014

2 39 174

Analisa Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Rawat Inap Penyakit Ginjal Kronik dengan Penyakit Penyerta di Rumkital Dr. Mintohardjo Tahun 2014

1 17 174

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN GANGGUAN LAMBUNG DI INSTALASI RAWAT Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Gangguan Lambung di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2015.

0 2 12

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMs (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

0 7 13

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien dewasa dengan diagnosis Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA) di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2009-2014.

3 18 145

Evaluasi Drug Related Problems (DRPS) pada pasien Autoimmune Hemolytic anemia (AIHA) dengan komplikasi Systemic Lupus Erythematosus (SLE) di instalasi rawat inap RSUP dr. Sardjito Yogyakarta periode tahun 2009-2014.

1 11 117

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien lansia dengan diagnosis Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA) di instalasi rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2009-2014.

1 17 110

Evaluasi drug related problems [DRPs] pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 0 150

Evaluasi drug related problems (DRPs) pada pasien anak dengue shock syndrome (DSS) di instalasi rawat inap RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 - USD Repository

1 1 98

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien asma pediatri rawat inap : studi kasus di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2013 - USD Repository

0 0 141