H. Tata Cara Analisis Hasil
1. Karakteristik pasien
a. Distribusi pasien berdasarkan kelompok umur dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu
bayi 0-11 bulan, anak balita 12-59 bulan, anak pra sekolah 60-72 bulan, anak usia sekolah 6-18 tahun dengan menghitung jumlah kasus pada setiap kelompok
umur per jumlah kasus yang dianalisis dikali 100. b.
Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu laki- laki dan perempuan, dengan menghitung jumlah kasus pada setiap kelompok jenis
kelamin per jumlah keseluruhan kasus yang dianalisis dikali 100.
2. Pola Pengobatan
a. Farmakologis
1 Persentase jenis obat yang diberikan pada pengobatan AIHA diperoleh dengan
menghitung jumlah kasus yang mendapat jenis obat tertentu per jumlah keseluruhan kasus yang dianalisis dikali 100.
2 Persentase rute pemberian obat yang diberikan pada pengobatan AIHA diperoleh
dengan menghitung jumlah kasus yang mendapat rute obat tertentu per jumlah keseluruhan kasus yang dianalisis dikali 100. Rute pemberian obat dapat dibagi
menjadi dua, yaitu enteral dan parenteral. b.
Terapi suportif Persentase jenis terapi suportif yang yang diterima pasien AIHA diperoleh
dengan menghitung jumlah kasus yang mendapat jenis terapi tertentu per jumlah keseluruhan kasus yang dianalisis dikali 100.
3. Drug Related Problems DRPs
Evaluasi DRPs dilakukan dengan menggunakan metode SOAP. Drug Related Problems DRPs dirangkum dengan mengelompokkan kasus ke dalam enam
kategori tidak perlu obat, perlu obat, obat salah, dosis kurang, dosis berlebih, efek samping obat dan interaksi obat yang kemudian dihitung persentase temuan DRPs
dengan menghitung jumlah kasus pada setiap kategori DRPs per jumlah keseluruhan kasus DRP dikali 100.
I. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah evaluasi DRPs yang hanya dilakukan berdasarkan data yang tertera dalam lembar rekam medis pasien dan tidak dilakukan
konfirmasi ke tim medis karena sulit mendapatkan akses untuk melakukan konfirmasi tersebut. Tidak adanya konfirmasi ke tim medis menyebabkan analisis DRPs hanya
terbatas pada data yang tertera dalam lembar rekam medis tanpa mengetahui alasan maupun tujuan pemilihan terapi oleh tenaga kesehatan tersebut. Analisis DRPs
sebaiknya dilakukan dengan konfirmasi ke tim medis agar tidak terjadi perbedaan pandangan dalam penilaian DRPs. Perkembangan dan kondisi pasien sebenarnya
yang berkaitan dengan analisis DRPs tidak dapat diamati lebih lanjut pada penelitian retrospektif. Keterbatasan lain yaitu dimungkinkan adanya perbedaan sumber
referensi yang digunakan antara rumah sakit dan penelitiaan, tulisan yang sulit terbaca serta adanya lembar rekam medis yang tidak lengkap mencantumkan
informasi yang dibutuhkan peneliti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Pasien
1. Distribusi Pasien Berdasarkan Kelompok Umur
Pasien AIHA anak yang diteliti dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu bayi 0-11 bulan, anak balita 12-59 bulan, anak pra sekolah 60-72 bulan, dan anak usia
sekolah 6-18 tahun. Distribusi pasien AIHA anak berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Distribusi Pasien AIHA Anak Rawat Inap Berdasarkan Kelompok Umur di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2009-2014 n=12
Gambar 11 menunjukkan bahwa pasien anak yang dirawat inap didominasi oleh pasien usia 6-18 tahun sebanyak 89, diikuti dengan 11 pasien usia 60-72
bulan, 0 pasien usia 12-59 bulan, dan 0 pasien usia 0-11 bulan. Infeksi merupakan penyebab terjadinya AIHA paling dominan pada anak-anak Aladjidi, et
al, 2011. Terjadinya AIHA pada anak-anak dan remaja jarang terjadi, dan angka kejadian tepatnya tidak diketahui. Diperkirakan angka kejadian 0.2 per 1.000.000