Memori iklan Kepercayaan dan sikap

Jika pengalaman konsumen pada pembelian sebelumnya adalah positif maka konsumen mempunyai kecenderungan untuk mengulangi pembelian dengan memlih merek yang sama pada keputusan pembelian berikutnya Inman Zeelenberg dalam Thamrin, 2003 : 142 . Zeelenberg, Inman dan Pieters 2001 dalam Thamrin 2003 : 142 juga menambahkan bahwa konsumen yang menyesali pilihan mereka lebih sedikit kemungkinannya untuk melakukan pembelian ulang pada masa mendatang, dengan mengabaikan besarnya kekecewaan dengan produk yang dipilih.

2.2.17 Memori iklan

Iklan adalah semua bentuk penyajian komunikasi non personal tentang ide – ide, produk dan jasa yang di tawarkan oleh produsen, dengan maksud untuk mempengaruhi konsumen agar mau membeli produk yang ditawarkan Dun Barban, 1982 : 7 . Melalui iklan produsen menyatakan keberadaan merek produk tersebut memiliki atribut –atribut yang bervariasi. Bila usaha ini berhasil maka konsumen akan cenderung mrmbeli merek tersebut. Menurut Deighton, et. al. dalam Atmaja 2007 : 36 ada 3 konsekuensi pengiklanan yang mungkin terjadi pada merek pilihan sebuah produk, yaitu iklan dapat semakin memungkinkan konsumen beralih merek Brand Swiching , dapat juga mendorong konsumen untuk tetap setia pada merek yang terakhir kali dibeli repeat purchasing , atau dapat juga tidak mempunyai efek apapun. Sebuah iklan akan terserap secara tidak sadar dalam benak konsumen yang melihat, mendengar, membaca, atau menonton iklan tersebut. Namun tidak ada jaminan bahwa penyerapan pesan tersebut akan sesuai sepenuhnya dengan apa yang dikehendaki oleh pemasangnya. Meskipun pesan – pesan iklan yang dibuat sedemikian cermat dan serius, kebanyakan khalayak akan melihat sepintas lalu. Kesan yang mereka lihat dari iklan adalah hal – hal yamg paling sederhana dan mencolok. Hanya jika mereka tertarik dengan pesan singkat itu, maka mereka baru mau bersedia membaca penjelasannya yang lebih rinci. Karena itu semakin singkat suatu pesan iklan justru akan semakin efektif, karena semakin dapat diingat oleh konsumen Jeffkins dalam Atmaja, 2007 : 37. Jika suatu merek menggunakan kampanyeperiklanan secara serius akan menciptakan perhatian, loyalitas dan citra terhadap suatu merek Marconi, 1993 : 20. Iklan sangat mendukung suatu kesan terhadap mereka karena dapat menciptakan asosiasi – asosiasi merek yang baik dan dapat membedakan suatu merek lainnya sehingga menimbulkan citra merek yang positif di benak pemirsa. Periklanan bekerja melalui langkah – langkah dari suatu rangkaian respon yang disebut processing. Processing dapat didefinisikan sebagai reaksi segera dari pembeli potensial atas elemen – elemen iklan, reaksi itu adalah reaksi yang terjadi ketika pemirsa sedang melihat, mendengarkan ataupun mengingat tentang iklan Rosster dan Percy, 1987 : 195 . Untuk itu kreativitas sangat diperlukan untuk menciptakan ketertarikan antara iklan dan faktor emosi. Berdasarkan jangka waktu, efek perikalanan pada perilaku pilihan merek konsumen dapat dibagi menjadi tiga : 1. Efek jangka pendek Yaitu efek langsung dari sebuah pengiklanan yang tejadi misalnya mingguan 2. Efek jangka menengah Yaitu efek pengiklanan yang terjadi dalam kurun waktu antara minggu keempat sampai minggu keenambelas 3. Efek jangka panjang Yaitu efek kumulatif para perilaku pilihan merek konsumen yang bisa mencapai bertahun – tahun, yang disebut sebagai Carryover Effek Mela, et al dalam Thamrin 2003 : 144 Jadi pengiklanan tidak hanya dimaksudkan untuk memberi dampak dalam jangka pendek saja tetapi sebagai dasar untuk jangka panjang. Perikalanan akan mempertinggi keakraban dengan nama merek, yang mana akan berdampak dimasa yang akan datang ketika konsumen membutuhkan produk jasa tersebut. Periklanan akan meningkatkan pengulangan dan mencegah agar konsumen tidak lupa terhadap nama merek, yang mana akan meningkatkan kemungkinan konsumen akan menggunakan produk atau jasa tersebut jika mereka membutuhkannya di masa yang akan datang Tellis, Chandy Thaivanich dalam Thamrin, 2003 : 144 Menurut Shimp, 2003:357.Secara umum ,periklanaan dihargai karena dikenal sebagai pelaksanaan beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan binis dan olahraga lainnya.Iklan sangat penting karena memiliki fungsi komunikasi yang kritis, yaitu: 1.Menginformasikan informing Iklan membuat konsumen sadar akan adanya produk baru, memberikan informasi mengenai merk tertentu,mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek dan menginformasikan karakteristik serta keunggulan suatu produk. Shimp, 2003:357 Pada tahap awal dari kategori produk, iklan sangat diperlukan untuk membangun permintan primer . Iklan merupakan bentuk komunikasi yang efisien karena mampu meraih khalayak luas dengan biaya yang relatif rendah. 2.Membujuk Persuading Tujuan ini sangat penting pada tahap persaingan, dimana perusahaan ingin membangun permintaan selektif untuk produk tertentu Kotler, 2000:578. Beberapa iklan menggunakan comparative advertising yang memberikan perbandingan atribut dari dua atau lebih merkproduk secara eksplisit. Iklan yang efektif akan membujuk konsumen utnuk mencoba menggunakanmengkonsumsi suatu produk. Kadang-kadang iklan dapat mempengaruhi permintaan primer yang membentuk permintaan untuk seluruh kategori produk. Seringkali iklan ditujukan untuk membangun permintaan sekunder yaitu permintaan untuk merk perusahaan tertentu. 3.Mengingatkan Reminding Iklan dapat membuat konsumen tetap ingat pada merkproduk perusahaan. Ketika timbul kebutuhan yang berkaitan dengan produk tertentu, konsumen akan mengingat iklan tentang produk tertentu. Maka konsumen tersebut akan menjadi kandidat pembeli. Iklan dengan tujuan mengingatkan ini sangat penting untuk produk matang Kotler, 2000:579 Ehrenberg 1974 juga menyatakan bahwa pengiklanan dapat meningkatkan kesadaran akan merek, mendorong percobaan terhadap merek menekankan pembelian yang berulang. Pengiklanan berinteraksi dengan pengalaman masa lalu dalam menggunakan suatu merek untuk mendorong kecenderungan melakukan pembelian berulang Deighton dalam Thamrin, 2003 : 144 . Jadi dapat disimpulkan bahwa pengiklanan yang dilakukan secara tepat dapat menimbulkan minat beli ulang konsumen.

2.2.18 Minat beli ulang