Proses pengambilan keputusan dalam pembelian

Perubahan tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman.

d. Kepercayaan dan sikap

Pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang yang mengenai sesuatu, sedangkan sikap adalah evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu objek atau ide yang relatif konsisten.

2.2.9 Proses pengambilan keputusan dalam pembelian

Perilaku konsumen akan mementukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka. Keputusan seharusnya dianggap sebagai suatu cara dan bukannya suatu tujuan. Karena keputusan merupakan mekanisme keorganisasian. Menurut Winardi 1990 : 558 pengambilan keputusan adalah proses memilih rangkaian atau tindakan diantara dua macam alternatif yang ada guna mencapai pemecahan atas problema – problema tertentu. Assael 1998 : 84 menyebutkan pengambilan keputusan konsumen berdasarkan dua dimensi yaitu : 1. Keluasan pengambilan keputusan 2. Kedalam keterlibatan konsumen dalam pembelian Dimensi yang pertama yang menunjukan kontinum dari pengambilan keputusan sampai kebiasaan. Keputusan dibuat berdasarkan proses pertimbangan terhadap pencarian informasi dan evaluasi atas alternatif – alternatif merek. Disisi lain terdapat pengambilan keputusann yang hanya melibatkan sedikit informasi sama sekali. Hal ini terjadi apabila konsumen merasa tidak puas dengan merek tertentu dan memnelinya terus menerus. Kombinasi dari dua dimensi tersebut menghasilkan empat type pengambilan keputusan ayng dinyatakan oleh Assael 1984 : 103 antara lain : a. Complex decision marking Timbul bila keterlibatan konsumen yang tinggi dan pengambilan keputusan yang komplek. Pada type ini konsumen akan aktif mencari informasi untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan alternatif merek. b. Brand loyalty Konsumen aakn belajar dari pengalaman sebelumnya dan membeli merek yang paling memuaskan. Pada type ini konsumen mempunyai kesetiaan yang tinngi akan merek produk. c. Variaty seeking Keterlibatan konsumen rendah namun terdapat proses untuk mengatasi kebosanan terhadap suatu merek sangat kurang. d. Inertia Konsumen membeli merek yang sama bukan karena kesetiaan mereka terhadap produk tersebut, namun karena tidak ingin menghabiskan waktu atau tenaga untuk mencari alternatif lain. Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong 1997 : 162 , ada beberapa tahap dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli yang meliputi : 1. Pengenalan kebutuhan Tahap pertama proses keputusan pembelian yaitu ketika konsumen mengenali adanya masalah kebutuhan. 2. Pencarian informasi Tahap kedua dari proses keputusan pembeli yang merangsang konsumen untuk mencari informasi yang lebih banyak, konsumen mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi. 3. Evaluasi alternatif Tahap yang terakhir yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk evaluasi merek alternatif dalam perangkat pilihan. Lain halnya menurut Swastha 2000 : 120 proses keputusan konsumen untuk membeli dalam mengambil keputusan merupakan suatu pendekatan penyeleseian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk, sama untuk setiap orang hanya seluruh proses tersebut tidak selalu dilaksanakan oleh konsumen. Tahap dalam proses pengambilan keputusan oleh konsumen untuk membeli suatu produk sebagai berikut : 1. Menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan Analisa untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum dapat terpenuhi atau terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum terpenuhi atau yang masih ditunda pemenuhannya serta kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Sebagai contoh sebelum seseorang memutuskan untuk membeli kipas angin tersebut lebih penting dari pada kebutuhan lain yang harus di penuhi. 2. Pencarian informasi dan penelitian sumber – sumber Tahap ini sangat berkaitan dengan pencarian informasi tentang sumber – sumber dan menilainya, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang dirasakan. Pencarian informasi bersifat aktif dan dapat berupa kunjungan ke beberapa toko elektronik yang ada untuk mencari dan membuat perbandingan harga dan kualitas. Sedangkan pencarian informasi secara pasif saat dilakukan hanya dengan membaca suatu pengiklanan durat kabar atau majalah tanpa mempunyai tujuan khusus dalam pemikirannya tentang gambaran produk yang diinginkan 3. Penilaian dan seleksi terhadap alternatif pembelian Pada tahap ini konsumen akan menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya. Jadi selain konsumen dihadapkan kepada suatu alternatif yang harus dipilihnya berdasarkan tujuan pembelian. 4. Keputusan untuk membeli Adalah proses dalam pembelian yang nyata. Jadi selain konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. 5. Perilaku setelah pembelian Tahap bersifat operatif selain penting bagi konsumen juga merupakn hal yang penting bagi perusahaan sebab perilaku perusahaan dapat mempengaruhi ucapan konsumen kepada pihaklain tentang produk perusahaan atau memberikan gambaran yang buruk mengenai produk tersebut. Untuk memperhatikan hal tersebut hendaknya perusahaan dapat bertindak dengan menekan pada segi – segi tertentu atau pelayanan tertentu dari produknya.

2.2.10 Pengertian motif