5. Tanpa kepemilikan Lack of Ownership
Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara barang dan jasa. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan
manfaat produk yang dibelinya. Mereka bias mengkonsumsinya. Dilain pihak pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal atau
suatu jasa untuk jangka waktu terbatas misalnya : kamar hotel, bioskop, jasa penerbangan dan pendidikan. Pembayaran biasanya ditunjukkan untuk
pemakaian. Akses atau penyewaan item-item tertentu berkaitan dengan jasa yang ditawarkan. Untuk mengatasi masalah ini penyedia jas bias melakukan
tiga pendekatan pokok, yaitu : menekankan keunggulan atau keuntungan ownership atau bukan hak milik seperti syarat kecil; menciptakan asosiasi
keanggotaan untuk memperlihatkan kepemilikan seperti klub eksekutif untuk para penumpang pesawat regular; dan memberikan insentif bagi para
pengguna rutin, misalnya : diskon dan prioritas dalam reservasi.
2.1.2.3 KIasifikasi Jasa
Menurut Fandy Tjiptono 2005 : 29 diklasifikasikan berdasarkan sudut pandang konsumen menjadi dua katagori utama sebagai berikut :
1. For consumer Facilitating service, yaitu jasa yang dimanfaatkan sebagai
sarana atau media untuk mencapai tujuan tertentu. Katagori ini meliputi trasportasi pesawat terbang, kapal, bis, kereta api; kominikasi TV, radio,
telepon dan internet; financial asuransi, pegadaian, pasar modal dan bank;
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
akomodasi seperti hotel dan restoran; dan rekreasi bioskop dan taman wisata.
2. To consumer human service, yaitu jasa yang ditujukan kepada konsumen.
Kategori ini terbagi atas dua kelompok. Pertama, people processing, baik yang bersifat voluntary misalnya pusat ketenagakerjaan dan fasilitas sinar
XRontgen, maupun involuntary seperti klinik diagnosis dan pengadilan anak-anak nakal. Kedua people changing, meliputi yang bersifat voluntary
seperti perguruan tinggi atau tempat ibadah dan involuntary seperti rumah sakit dan penjara.
Sementara itu, Fandy Tjiptono 2005 : 30 yang dikutip dari Lovelock Yip, 1996, jasa masih dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori lainnya, yaitu :
a. People-Processing Services
Pelanggan menjadi bagian dari proses produksi yang berlangsung secara simultan dengan proses konsumsi. Contohnya jasa trasportasi penumpang
dan jasa kesehatan. b.
Possession-Processing Services Tipe ini berkenaan dengan melakukan sesuatu atas produk fisik untuk
meningkatkan nilainya bagi pelanggan. Contohnya reparasi kendaraan bermotor, mengantarkan kiriman paket, merawat dan membersihkan
kantor dan seterusnya. Fasilitas penyedia jasa ini bias berada di lokasi tertentu fixed location maupun bersifat mobil.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
c. Information- Based Services
Tipe ini terdiri atas pengumpulan, interprestasi dan pengiriman data untuk menciptakan nilai tambah, contohnya, perbankan, jasa konsultasi,
akuntansi dan pendidikan. Keterlibatan pelanggan dalam produksi jasa semacam ini bias ditekan hingga minimum, missal dengan menggunakan
teknologi telekomunikasi.
2.1.2.4 Kategori Jasa