Karakteristik Jasa Landasan Teori .1 Pengertian Pemasaran

Menurut M. N. Nasution 2004 : 5 jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Sedangkan menurut Nirwana 2004 : 3 jasa atau service memiliki definisi sebagai suatu barang atau produk yang sifatnyatidak dapat dipegang secara fisik. Tetapi keberadaan jasa tersebut lebil merupakan bentuk manfaat yang dapat dirasakan oleh yang memanfaatkan jasa tersebut. Nirwana 2004 : 4 juga menyatakan bahwa terdapat beberapa definisi tentang jasa yang dikemukakan oleh oara ahli. Diantaranya Jasa atau service diartikan sebagai suatu aktifitas atau kinerja yang bersifat tidak nyata yang ditawarkan untuk memenuhi harapan pelanggan. Dengan demikian jasa atau service secara ekonomi merupakan barang ekonomi yang sifatnya tidak dapat dinilai secara fisik, sehingga yang menjadi manfaat pengukuran dari pemanfaatan jasa adalah jasa tersebut.

2.1.2.2 Karakteristik Jasa

Secara umum jasa memiliki karakteristik yang berbeda dari produk bukan jasa. Karakteristik tersebut lebih dikarenakan oleh sifat dari produk jasa yang tidak dapat dirasakan secara fisik. Dengan demikian karakteristik jasa merupakan suatu bagian dari ciri-ciri jasa yang melekat pada produk. Adapun karakteristik jasa menurut Nirwana 2004 : 8 dapat di definisikan menjadi beberapa bagian, yaitu : 1. Produk jasa lebih bersifat kinerja, sehingga bukan dalam bentuk fisik nyata. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 2. Orang atau petugas merupakan bagian dari produk jasa 3. Pelanggan atau konsumen akan terlibat di dalam proses operasional dari jasa 4. Kualitas lebih sukit di standarisasi daripada produk bukan jasa 5. Persediaan tidak di perlukan oleh produk jasa, hal ini sangat berbeda dengan produk bukan jasa yang memerlikan persediaan. 6. Karena persediaan sukut dibentuk, maka waktu menjadi faktor yang cukup penting didalam pemasaran jasa Berbagai riset dan literature pemasaran jasa mengungkapkan bahwa jasa memiliki sejumlah karakteristik unik yang membedakan dari barang dan berdampak pada cara memasarkannya. Menurut Fandy Tjiptono 2005 : 18 karakteristik jasa meliputi : 1. Jasa memiliki karakter tidak berwujud Intangibility Jasa tidak seperti produk barang layaknya yang dapat diraba, dilihat atau diindrasecara panca inderasebelum jasa tersebut dikonsumsi Intangibility menimbulkan masalah bagi penyedia jasa sulit memegang dan mendeferensikan penawarannya. Intangibility juga menyebabkan inovasi jasa sukar dipatenkan. Untuk merespon masalah-masalah tersebut, penyedia jasa dapat menerapkan dua strategi pokok, yaitu : dengan menstimulasi sumber pengaruh personal serta merancang dan mengembangkan petunjuk fisik yang mencerminkan jasa berkualitas tinggi. Termasuk didalamnya aspek penampilan staf, peralatan, gedung atau kantor dan simbol-simbol yang dipergunakan sebagai identitas jasa. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 2. Jasa tidak dapat dipisahkan Inseparability Bahwa antara proses menghasilkan jasa dengan proses mengkonsumsi jasa terjadi bersamaan. Dengan demikian jasa tidak mengenal istilah penyimpangan jasa atau gudang. Tantangan bagi pengguna jasa adalah mencari sumber berbagai cara untuk mengelola dan mengembangkan sumber daya langka guna mencapai tingkat produktifitas yang lebih tinggi. 3. Berubah-ubah Variability Bahwa jasa bias dibentuk sesuai dengan variasi kualitas atau jenis tergantung pada yang sedang dikehendaki oleh pelanggan. Sehingga konsumen jasa memiliki keragaman jasa yang dikonsumsi sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Bovee, Houston Thill 2000, terdapat tiga faktor yang menyebabkan variabilitas kualitas jasa yaitu : kerja sama atau partisipasi pelanggan selama penyampaian jasa, moral atau motivasi karyawan dalam melayani pelanggan dan beban kerja perusahaan. Kesemuaan ini menyebabkan organisasi jasa sulit mengembangkan citra perusahaan yang konsisten sepanjang waktu. 4. Daya tahan Perishability Perishability berarti jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disinpan. Artinya jasa yang dihasilkan akan dimanfaatkan pada saat konsumsi jasa yang tidak mengenal penyimpanan ini memerlukan suatu kondisi permintaan jasa yang sedang terjadi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 5. Tanpa kepemilikan Lack of Ownership Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara barang dan jasa. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka bias mengkonsumsinya. Dilain pihak pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal atau suatu jasa untuk jangka waktu terbatas misalnya : kamar hotel, bioskop, jasa penerbangan dan pendidikan. Pembayaran biasanya ditunjukkan untuk pemakaian. Akses atau penyewaan item-item tertentu berkaitan dengan jasa yang ditawarkan. Untuk mengatasi masalah ini penyedia jas bias melakukan tiga pendekatan pokok, yaitu : menekankan keunggulan atau keuntungan ownership atau bukan hak milik seperti syarat kecil; menciptakan asosiasi keanggotaan untuk memperlihatkan kepemilikan seperti klub eksekutif untuk para penumpang pesawat regular; dan memberikan insentif bagi para pengguna rutin, misalnya : diskon dan prioritas dalam reservasi.

2.1.2.3 KIasifikasi Jasa