Model Analisis Regresi Linier Berganda

4.3.4 Asumsi Autokorelasi

Dalam suatu analisa regresi dimungkinkan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas itu sendiri atau berkorelasi sendiri. Prosedur pendeteksian masalah autokorelasi menggunakan pengujian Durbin Watson. Sugiyono 2006:201 mengatakan bahwa nilai Durbin-Watson digunakan untuk menentukan uji autokorelasi dengan ketentuan apabila nilai Durbin-Watson dibawah 5 maka tidak terjadi autokorelasi. Pada hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka didapat nilai Durbin Watson sebesar 1.489 yang berarti masih dibawah 5. Dengan demikian penelitian ini terhindar dari autokorelasi.

4.4. Model Analisis Regresi Linier Berganda

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Hasil analisis regresi berganda untuk menguji Kualitas Produk, Harga, Kualitas pelayanan, Faktor emosional, Kemudahan terhadap Kepuasan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Ipos pada PT Pos Indonesia Di Bojonegoro, disajikan pada tabel berikut. Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients R R Square B Std.Error Constant Kualitas Produk Harga Kualitas Layanan Faktor emosional Kemudahan -.490 .358 .301 .239 .191 .154 .348 .045 .064 .057 .040 .034 0.834 0.696 Sumber : Lampiran 4,data primer diolah Persamaan regresi linier berganda yang dihasilkan setelah perhitungan adalah : Y = -0.490 + 0. 358 X 1 + 0. 301 X 2 + 0. 239 X 3 + 0. 191 X 4 + 0.154 X 5 + e Persamaan di atas mempunyai arti bahwa jika Kualitas Produk X 1 naik satu satuan, maka Kepuasan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Ipos pada PT Pos Indonesia Di Bojonegoro Y akan naik sebesar 0.358 satuan dengan anggapan variabel yang lain konstan. Jika Harga X 2 naik satu satuan, maka Kepuasan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Ipos pada PT Pos Indonesia Di Bojonegoro Y akan naik sebesar 0. 301 satuan dengan anggapan variabel yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber lain konstan. Jika penerapan Kualitas Layanan X 3 naik satu satuan, maka Kepuasan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Ipos pada PT Pos Indonesia Di Bojonegoro Y akan naik sebesar 0. 239 satuan dengan anggapan variabel yang lain konstan. Jika penerapan Faktor emosional X 4 naik satu satuan, maka Kepuasan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Ipos pada PT Pos Indonesia Di Bojonegoro Y akan naik sebesar 0. 191 satuan dengan anggapan variabel yang lain konstan. Jika penerapan Kemudahan X 5 naik satu satuan, maka Kepuasan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Ipos pada PT Pos Indonesia Di Bojonegoro Y akan naik sebesar 0.154 satuan dengan anggapan variabel yang lain konstan. Nilai R sebesar 0.834 berarti bahwa hubungan antara variabel‐variabel bebas Kualitas Produk, Harga, Kualitas pelayanan, Faktor emosional, Kemudahan terhadap Kepuasan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Ipos pada PT Pos Indonesia Di Bojonegoro adalah erat dan kuat. Hal ini ditandai dengan nilai R di atas 50 yaitu sebesar 83.4 . Nilai determinasi simultan R square sebesar 0.696 artinya bahwa variasi Kualitas Produk, Harga, Kualitas pelayanan, Faktor emosional, Kemudahan terhadap Kepuasan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Ipos pada PT Pos Indonesia Di Bojonegoro berubahnya 69,6 sedangkan sisanya 30,4 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

4.5. Pengujian Hipotesis