Ciri-ciri Perkembangan Anak Anak Putus Sekolah

e. Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu sol, maka soal itu dianggap tidak penting. f. Pada masa ini terutama usia 6-8 tahunanak menghendaki nilai angka rapor yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak. 2 Masa kelas atas kelas 4,5,6 kira-kira umur 9 atau 10 sampai umur 12 atau 13 tahun. Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini: a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan- pekerjaan yang praktis. b. Amat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar c. Menjelang akhir masa ini telah ada minta kepada hal- hal dan mata pelajaran khusus, yang oleh para ahli yang mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai mulai meninjolnya faktor-faktor bakat-bakat khusus d. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas umur ini pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya. e. Pada masa ini, anak memandang nilai angka rapor sebagai ukuran yang tepat sebaik-baiknya mengenai prestasi sekolah. f. Anak-anak pada usia ini gemar membentuk kelompok sebaya biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Dalam permainan itu biasanya anak tidak lagi terikat kepada peraturan permainan yang tradisional yang sudah ada, mereka membuat peraturan sendiri.

3. Tugas-tugas perkembangan masa anak usia 6-12 Tahun

Tugas dalam perkembangan mempunyai tiga macam tujuan yang sangat berguna. Pertama, sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu. Misalnya, orang tua dapat dibimbing dalam mengajari anak- anak mereka yang masih kecil untuk menguasai berbagai ketrampilan. Dengan pengertian bahwa masyarakat mengharapkan anak-anak menguasai ketrampilan-ketrampilan tersebut pada usia-usia tertentu dan bahwa penyesuaian diri mereka akan sangat dipengaruhi oleh seberapa jauh mereka berhasil melakukannya. Kedua, dalam memberi motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang kehidupan mereka. Ketiga, menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan kalau sampai pada tingkat perkembangan berikutnya. Havighurst Stratemyer, etal., 1956: 56-57 menyusun fase-fase perkembangan kebutuhan secara hipotesis yang harus dipenuhi atau dikuasai mastery individu agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Tugas-tugas perkembangan development tasks anak-anak itu tersusun berikut ini: Masa kanak-kanak akhir dan anak sekolah 6-12 1 Belajar ketrampilan fisik untuk pertandingan biasa sehari- hari. 2 Membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh-kembang. 3 Belajar bergaul dengan tema-teman sebayanya. 4 Belajar peranan sosial yang sesuai sebagai pria atau wanita. 5 Mengembangkan ketrampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung. 6 Mengembangkan konsep-konsep yang perlu bagi kehidupan sehari-hari. 7 Mengembangkan kata hati, moralitas, dan suatu skala nilai- nilai. 8 Mencapai kebebasan pribadi. 9 Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok dan institusi-institusi sosial.

D. Pandangan Anak Terhadap Pendidikan

Kesiapan anak dalam hal pendidikan, terutama hal untuk belajar siap atau tidak untuk belajar adalah sebagai dasar anak untuk memperoleh pengetahuan. Rasa ingin tahu anak tentang hal baru akan mempengaruhi sikap anak untuk mendapatkan hal tersebut. Ketika anak dapat menetapkan tujuan untuk dirinya sendiri, anak akan melakukan apa saja dengan maksimal untuk mencapai tujuan tersebut. Namun bila anak belum siap belajar, anak akan melakukan hal yang membuang-buang waktu dan menimbulkan perilaku yang buruk. Havighurst dalam Hurlock 1998 menamakan matangnya kesiapan sebagai “saat untuk diajar” Teachable moment . Sebagaimana dikatakannya, “ketika badan sudah matang, masyarakat memintanya, dan dirinya telah siap untuk menerima tugas tertantu, maka saat untuk diajar telah tiba. Usaha pengajaran akan terbuang percuma bila dilakukan sebelumnya dan akan membuahkan hasil yang memuaskan bila dilakukan pada saat yang tepat, ketika tugas memang harus dipelajari”. Untuk mengetahui seorang anak telah mencapai saat untuk diajar? Havighurst dalam Hurlock 1998 membagi ada tiga kriteria secara umum untuk melihatnya. Kritertia yang pertama dilihat dalam Minat Belajar. Anak-anak menunjukkan minat belajar mereka dengan keinginan untuk diajar atau belajar sendiri. Kedua, Minat yang bertahan. Ketika anak telah siap belajar, minat mereka tetap walaupun mereka menghadapi hambatan- hambatan dan kesulitan. Ketiga Kemajuan, dengan berlatih, anak yang