Letak Geografis Keadaan Penduduk Balerante

Tak jarang dari mereka ada yang bekerja di luar Desa Balairante, banyak para remaja dan dewasa putri yang bekerja sebagai penjahit di garmen pabrik texstil. Letak rumah yang saling berjauhan antara 1 rumah dengan rumah yang lainnya bisa sekitar 200 meter. Hal seperti ini dikarenakan sangat luasnya lahan yang dimiliki setiap orang, penduduk disini kaya akan lahan mereka berhentar-hektar luasnya, tak jarang dari mereka yang menjual tanah dari lahannya itu kepada pemborong, alat yang digunakan oleh pemborong dengan menggunakan Belco alat berat untuk merauk tanah, pasir. Hasil dari penjualan tanah itu sangat fantastik jumlahnya dan itulah keuntungan yang di dapatkan oleh pemilik. Akhirnya lahan itu pun menjadi lahan kosong tidak ada tanah ataupun material lainnya hanya tinggal patok sebagai batas hak milik. Lahan itu akan terisi material kembali dengan menunggu erupsi gunung dari merapi yang akan memenuhi lahan tersebut. Keadaan lain di desa ini adalah sulitnya mendapatkan air, karena desa ini berada di kemiringan tanah maka sulit untuk membuat sumur di desa ini ada 1 sumur, namun sumur ini tidak bisa digunakan karena terlalu dalamnya air jika di angkat menggunakan mesin sanyo timba air menggunakan listrik, mereka mengandalkan mata air yang berasal dari desa seberang yaitu desa Bebeg yang merupakan sumber mata air dan air hujan untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari, maka setiap rumah pasti memiliki kolam penampuangan air bersih untuk timbunan air bersih, jika musim kemarau seperti ini mereka akan sulit mendapatkan air dan jalan satu-satunya untuk mengatasi hal ini adalah mereka membeli air, biasanya 5000 liter air dengan harga 150.000. 30

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Pada bab ini dipaparkan mengenai Jenis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Subjek dan Sampel Penelitian, Variabel Penelitian, Teknik dan Instrumen Data, Validitas dan Reliabilitas Instrumen, dan Teknik Analisa Data

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik. Sifat deskriptif dalam penelitian ini dimasudkan untuk memperoleh gambaran tentang sikap anak usia SD putus sekolah terhadap pendidikan di desa Balerante Kemalang Klaten.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti mengambil tempat pengambilan data di desa Tegalweru Balerante Kemalang Klaten Jawa Tengah. Tabel 1. Waktu Penelitian No WAKTU AGENDA KETERANGAN 1. Januari 2015 Observasi di Desa Balerante Terlaksana 2. Februari-April 2015 Penmbuatan kuisioner Terlaksana 3. Mei 2015 Menyebarkan kuisioner ke anak- anak putus sekolah di desa Balerante Terlaksana 4. Mei-Juni 2015 Mengolah data dan menguji validitas Terlaksana

C. Subyek Penelitian

Subjek penelitian adalah anak-anak di desa Tegalweru Balerante yang dulu pernah bersekoah di SD N 2 Balerante, pada tahun 20142015 tidak bersekolah berjumlah 51 anak. Peneliti ini merupakan penelitian populasi karena semua anak dijadikan subyek peneliti. Berikut rincian subjek penelitian. Tabel 2. Jumlah Anak-anak di desa Tegalweru Balerante Kemalang Klaten yang pernah bersekolah namun saat ini sudah putus sekolah. NO JENIS KELAMIN JUMLAH 1. Laki-laki 28 2. Perempuan 23 TOTAL 51

D. Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti adalah Sikap Anak Usia SD Putus Sekolah Terhadap Pendidikan.. Sikap akan dilihat dari tigas aspek yaitu Kognitif, Afektif, dan Konatif. Dari ketiga aspek tersebut maka akan dibuatkan koesioner pengukuran sikap sehingga diperoleh hasil yang akan memaparkan sejauh mana sikap Anak Usia SD Putus Sekolah Terhadap Pendidikan.

E. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey menggunakan kuesioner. Sugiyono 2013:142 Menyatakan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner yang disusun peneliti mengacu pada prinsip-prinsip skala Guttman. Skala Guttman dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “positif-negatif”. Data diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi dua alternatif Sugiyono, 2013: 139. Pernyataan yang terdapat dalam kuesioner ini terdiri dari pernyataan positif atau favourable dan pernyataan negatif atau unfavourable. Pernyataan positif atau favorable merupakan konsep keperilakuan yang sesuai atau mendukung atributvariabel yang diukur. Sedangkan pernyataan negatif atau unfavorable yaitu konsep keperilakuan yang tidak sesuaitidak mendukung atributvariabel yang diukur. Subyek diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada kuisioner dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan dengan cara memberi tanda centang √. Skoring dilakukan dengan cara menjumlahkan jawaban responden pada masing- masing item. Tentang sikap anak usia SD putus sekolah terhadap pendidikan pada subjek penelitian ini. Semakin tinggi jumlah skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula sikap positif anak usia SD putus sekolah terhadap pendidikan. Sebaliknya jika semakin rendah jumlah skor yang diperoleh, maka semakin rendah pula sikap negatif anak usia SD putus sekolah terhadap pendidikan