Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

a. Bagi para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Hasil penelitian ini dapat menjadi tolok ukur yang dapat digunakan oleh Prodi untuk melihat Sikap Anak Usia SD Putus Sekolah di Desa Balerante Kemalang Klaten. b. Bagi anak dan orangtua dan kepala desa setempat dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk melihat permasalahan yang terjadi secara nyata tentang berjalannya pendidikan.

G. Definisi Operasional Variabel

Adapun Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini yaitu: 1. Sikap adalah reaksirespon seseorang terhadap sesuatu hal yang sudah terkondisikan. 2. Pendidikan formal merupakan sebuah sistem yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya. 3. Anak putus sekolah adalah berhentinya belajar seorang murid baik ditengah-tengah tahun ajaran atau pada akhir tahun ajaran karena berbagai alasan tertentu yang mengharuskan atau memaksanya untuk berhenti sekolah. 8

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini memuat uraian Hakikat sikap, Anak putus sekolah, Konsep penddikan, Profil desa balairante dan teori konsep pendidikan.

A. Hakikat Sikap

1. Pengertian Sikap.

Menurut Berkowitz dalam Azwar 2005, sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak favorable maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak unfavorable. La pierre dalam Allen, Guy, Edley 1980 dalam Azwar 2005 mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respons terhadap stimuli sosial yang telah terkondisi. Dapat disimpulkan dari beberapa tokoh di atas pengertian sikap adalah bentuk evaluasi atau reaksi perasaan terhadap suatu objek dapat berupa perasaan memihak atau mendukung sikap untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu.

2. Faktor Pembentuk Sikap

Sikap terbentuk dari adanya interkaksi sosial yang dialami oleh individu. Interaksi sosia terjadi hubungan saling mempengaruhi di antara individu yang satu dengan yang lain, terjadi hubungan timbal