Uji Sitotoksik ekstrak etanol daun Lavender pada sel T47D

10. Imunositokimia

a. Perhitungan sel Sel yang berada di dalam cawan petri diberi MK hingga memenuhi permukaan cawan. MK diambil dan dimasukkan dalam conical tube. Cairan sel diambil sedikit dan dituang diatas kaca preparat untuk menghitung jumlah sel. Kaca preparat diletakan diatas Haemositometer alat penghitung sel, kemudian diamati menggunakan mikroskop inverter perbesaran 10 kali dan dilakukan penghitungan dengan bantuan counter. Sel sudah sesuai dengan kriteria apabila jumLahnya antara minimal 50.000- 100.000 sel, jika hasil perhitungan sel sudah sesuai maka dilanjutkan dengan preparasi sel tersebut. Dimasukka 5 mL MK kedalam conical tube yang baru dan ditambahkan 1,25 mL sel dari conical tube awal kedalam conical tube yang berisi 5 mL MK. b. Subkultur sel Cover slip dimasukkan ke dalam well plate sesuai dengan jumlah sampel dan kontrol yang digunakan. Campuran MK dan sel yang ada di conical tube dimasukkan pada 24 well-plate yang telah diisi coverslip sebanyak 1 mL. Inkubasi dilakukan selama 24 jam didalam inkubator CO 2 . c. Perlakuan MK yang ada di dalam well plate disedot kemudian diisi dengan sampel sebanyak 1 mL. Di dalam well plate juga diberi kontrol sel, kontrol positif, dan kontrol negatif. d. Perlakuan imunositokimia Coverslip dipindahkan diatas kaca preparat dengan bantuan pinset dan jarum agar tidak merusak sel dan peletakan coverslip juga harus tepat, tidak boleh terbalik. Pada ujung kaca preparat diberi label yang dilapisi dengan selotip agar tidak lepas atau sobek saat diberi perlakuan. Kaca preparat dipindahkan pada tempat kayu untuk memudahkan memberi reagen imunositokimia. Mula–mula dilakukan pencucian dengan PBS sebanyak dua kali dengan cara menggenangi coverslip yang ada diatas kaca preparat dengan PBS yang diambil menggunakan micropipet asal tergenang. PBS ditarik atau disedot kembali dengan menggunakan micropipet yang berbeda, hal ini dilakukan dengan hati- hati agar coverslip tidak terjatuh. Lalu dilakukan fiksasi metanol selama 10 menit, fiksasi metanol juga dilakukan dengan cara yang sama dengan pencucian PBS yaitu dengan menggenangi coverslip dengan metanol dan menarik kembali setelah 10 menit. Selanjutnya, dilakukan pencucian PBS dua kali dan akuades dua kali, lalu dibuat campuran H 2 O 2 : H 2 O = 1:9, campuran diambil sebanyak 100 µL untuk diteteskan diatas coverslip, didiamkan selama 10 menit kemudian ditarikdisedot kembali menggunakan micropipet yang berbeda. Kemudian, preparat dicuci PBS sebanyak dua kali. Larutan bloking ditambahkan 100 µL, didiamkan 10 menit dan kembali disedot. Antibodi primer ditambahkan sebanyak 50 µL dan didiamkan selama satu jam, antibodi primer dan diratakan dipermukaan coverslip, seluruh coverslip diberi antibodi primer kecuali kontrol negatif. Cairan disedot kemudian dibuang. PBS ditambahkan untuk pencucian. Antibodi sekunder universal ditambahkan sebanyak 100 µL dan didiamkan selama 20 menit, cairan disedot dan kemudian dibuang. Streptavidin HRP ditambahkan sebanyak 100 µL, didiamkan selama 10 menit, cairan disedot kemudian dibuang. Proses pencucian PBS dilakukan sebanyak dua kali. Sebanyak 100 µL DAB ditambahkan dan didiamkan selama 2 menit. Akuades ditambahkan untuk mencuci sebanyak dua kali, disedot kemudian dibuang. Perwarna hematoxilin ditambahkan sebanyak 100 µL dan didiamkan selama 5 menit, kembali dicuci akuades dua kali hingga bersih dan warna biru dari pewarna hilang. Etanol absolut ditambahkan dengan cara menggenangi preparat dan langsung ditarik kembali kemudian digenangi xylol dan kembali langsung ditarik. Coverslip yang ada di atas preparat dikeringkan selama beberapa menit. Setelah kering, coverslip ditempel diatas object glass dengan cara memberikan setetes etilen dan diaratakan di atas coverslip. Preparat imunositokimia dapat diamati menggunakan mikroskop cahaya. Javois, 1999.

Dokumen yang terkait

Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit Batang Tanjung (Mimusopsi cortex) Terhadap Sel T47D

1 62 99

Uji Aktivitas Antikanker Fraksi Aktif Ekstrak Etanol Kulit Batang Pohon Tanjung (Mimusopsi cortex) Terhadap Sel Kanker Payudara

6 75 146

Efek Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia Amygdalina Del.) Terhadap Sel Hela Dan Sel Vero

26 151 106

EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN LAVENDER (Lavandula angustifolia) TERHADAP BAKTERI Salmonella typhi

0 7 20

EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN MAITAN (Lunasia amara Blanco) TERHADAP SEL KANKER EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN MAITAN (Lunasia amara Blanco) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D DAN SKRINING FITOKIMIA.

0 0 12

PENDAHULUAN EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN MAITAN (Lunasia amara Blanco) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D DAN SKRINING FITOKIMIA.

1 9 17

Aktivitas sitotoksik ekstrak metanolik daun Rosemary (Rosmarinus officinalis L.) terhadap sel kanker payudara T47D melalui regulasi ekspresi reseptor Estrogen-α (ERα).

2 7 80

Aktivitas antikanker ekstrak etil asetat daun keladi tikus (Typhonium flagelliforme Lodd. Blume) terhadap sel kanker kolon WiDr melalui penekanan ekspresi protein COX-2.

0 7 101

Pengaruh pemberian ekstrak etanolik daun Pukul Empat (Mirabilis jalapa L.) terhadap viabilitas, apoptosis dan ekspresi reseptor Estrogen-α sel kanker payudara T47D.

2 9 79

Uji sitotoksisitas ekstrak etanolik daun sirih merah [Piper crocatum Ruiz & Pav] terhadap kultur sel kanker payudara T47D - USD Repository

0 0 80