Penyiapan Ekstrak HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel I. Viabilitas sel kanker payudara T47D dengan perlakuan ekstak etanol daun lavender.
Konsentrasi µgmL
Viabilitas Sel x,ˉ ± SD
V1 V2
V3
1585 1,428
3,973 1,089
2,163 ± 1,576 1150
2,446 3,125
1,937 2,502 ± 0,596
1000 -0,269
-0,608 -0,438
-0,438 ± 0,170 300
3,973 7,196
12,965 8,045 ± 4,,556
178 98,982
108,483 111,198
106,22 ± 6,414 100
111,876 119,171 117,984
116,344 ± 3,914 10
92,874 115,100
114,421 107,465 ± 12,640
Dari hasil yang disajikan diatas, maka dapat diketahui bahwa pemberian ekstrak etanol daun L. Officinalis Chaix berpengaruh pada viabilitas sel kanker
payudara T47D, semakin meningkat konsentrasi ekstrak maka viabilitas sel semakin menurun. Salah satu kandungan senyawa alam yang mampu
mempengaruhi viabilitas sel kanker payudara T47D adalah monoterpen. Monoterpen merupakan senyawa alam yang terkandung dalam L. officinalis Chaix
dengan kadar tertinggi, senyawa ini memegang peranan penting sebagai agen kemopreventif dan memiliki aktivitas terapi pada tikus yang terinduksi sel kanker
payudara T47D, hal ini dipaparkan oleh Satomi dkk. 1999 pada penellitiannya. Monoterpen juga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker serta menginduksi
apoptosis. Data yang diperoleh dibandingkan dengan perlakuan tamoxifen.
Tabel II. Viabilitas sel kanker payudara T47D dengan perlakuan tamoxifen.
Konsentrasi µM
Viabilitas Sel x,ˉ ± SD
V1 V2
V3
1000 4,233
5,163 4,698
4,698 ± 0,465 100
1,910 2,375
2,530 2,272 ± 0,322
10 107,537
106,763 102,891
105,731 ± 2,489 1
105,834 100,568
92,514 99,639 ± 6,708
0,1 103,210
105,524 104,440
104,388 ± 1,162 0,01
88,952 100,258
93,908 94,373 ± 5,667
Data tamoxifen menunjukkan hasil yang sama, yaitu bahwa semakin
tinggi konsentrasi tamoxifen, persentase viabilitas sel kanker payudara T47D mengalami penurunan. Tamoxifen tergolong dalam terapi hormonal yang
digunakan pada pasien penderita kanker payudara, mekanisme aksi tamoxifen diketahui dapat melalui dua aksi, yaitu 1 melakukan kompetisi dengan 17β-
estradiol E2 pada lokasi reseptor untuk memblok peran promosi E2 pada kanker payudara; dan 2 dengan mengikat DNA setelah aktivasi metabolik Yu dan
Bender, 2001. Tamoxifen merupakan senyawa yang memiliki aktivitas antiestrogen dan menjadi inhibitor kompetitif bagi estrogen yang berikatan pada
reseptornya Osborne, 1998. Apabila tamoxifen berikatan dengan ERα maka ligand-activated transcription factor yang melakukan regulasi transkripsi pada
nukleus berikatan dengan Estrogen Response Element ERE dan mempengaruhi aktivitas protein coregulator sehingga proliferasi dari estrogen dapat dihambat
Deroo dan Korach, 2006