Imunositokimia Tata Cara Penelitian

determinasi menyatakan bahwa daun yang digunakan merupakan daun L. officinalis Chaix Lampiran 1. Tahap selanjutnya dilakukan proses ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70 dan diharapkan seluruh kandungan zat aktif di dalam daun L. officinalis Chaix dapat tersari. Maserasi merupakan cara ekstraksi yang sederhana, yaitu dengan merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari, pada percobaan ini dilakukan maserasi selama 48 jam agar diperoleh rendemen ekstraksi dengan kadar yang tinggi. Prinsip maserasi adalah masuknya cairan penyari kedalam rongga sel yang mengandung zat aktif, sehingga terjadi perbedaan konsentrasi antara zat terlarut didalam sel dengan yang diluar sel maka larutan didalam sel didesak keluar dan hal ini terjadi berulang kali hingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan yang ada di dalam dan di luar sel. Hasil maserasi disaring untuk memisahkan bagian padat yang mengendap dengan bagian cairan, bagian cairan dilakukan pemekatan dengan bantuan rotary evaporator untuk menguapkan larutan penyari etanol 70 sehingga diperoleh hasil ekstraksi yang pekat, evaporasi dilakukan selama 5 menit karena jumlah cairan hasil ekstraksi sedikit, sehingga hanya memerlukan waktu singkat untuk menguapkan. Pemekatan dilanjutkan kembali menggunakan waterbath untuk menguapkan sisa–sisa etanol 70 yang masih ada.

B. Uji sitotoksik ekstrak daun

L.officinalis Chaix pada sel kanker payudara T47D dengan metode MTT Uji sitotoksik bertujuan untuk mengetahui potensi ketoksikan suatu senyawa dengan parameter penurunan viabilitas sel. Metode MTT merupakan metode kolorimetrik berdasarkan pada perubahan garam tetrazolium [3-4,5-dimet iltiazol-2-yl-2,5-difeniltetrazolium bromide] MTT menjadi formazan dalam mitokondria yang aktif pada sel hidup. MTT diabsorbsi oleh sel hidup dan dipecah oleh sistem reduktase suksinat tetrazolium yang termasuk dalam respirasi mitokondria, sehingga aktif menjadi bentuk formazan Doyle dan Griffiths, 2000. Intensitas warna ungu dan jumlah kristal formazan yang terbentuk proporsional dengan viabilitas sel. Kemudian absorbansi dapat diukur menggunakan ELISA reader, hasil pembacaan ELISA terdapat pada Lampiran 3 dan 4. Gambar 8. Kristal formazan A kontrol sel; B perlakuan ekstrak etanol daun L.officinalis Chaix Ilustrasi gambar di atas merupakan contoh kristal formazan yang terbentuk pada kontrol sel dan perlakuan ekstrak etanol daun L.officinalis Chaix. Intensitas warna ungu dan jumlah kristal formazan yang terbentuk proporsional dengan jumlah sel yang hidup, pada kontrol sel terbentuk kristal formazan lebih banyak daripada perlakuan, hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun L.officinalis Chaix mampu menghambat sel kanker payudara T47D. Namun perlu gambaran terkait sensitivitas ekstrak etanol daun L.officinalis Chaix terhadap sel kanker payudara T47D sehingga dapat diperoleh suatu evaluasi mengenai kekuatan sitotoksik ekstrak dan pengaruhnya terhadap viabilitas sel T47D. Sensitivitas ekstrak etanol daun L.officinalis Chaix terhadap sel kanker payudara T47D diukur melalui nilai IC 50 , nilai IC 50 menunjukkan konsentrasi ekstrak etanol daun L. Officinalis Chaix yang mampu mematikan setengah dari populasi sel T47D yang ada. Pada penelitian ini diperoleh nilai IC 50 232,86 µgmL yang dihitung secara statistik menggunakan program R, program R merupakan software statistik seperti halnya SPSS untuk analisis regresi namun memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengolah dan menganalis data, hal ini seperti yang dikemukakan oleh Darinus 2002. Hasil IC 50 menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun L. Officinalis Chaix memiliki sifat sitotoksik yang cukup lemah dibandingkan dengan nilai IC 50 tamoxifen yaitu 13,98 µgmL. Menurut Kamuhabwa 2000, suatu ekstrak dikatakan memiliki efek sitotoksik terhadap sel kanker payudara apabila memiliki nilai IC 50 ≤ 100 µgmL, namun ekstrak etanol daun L. officinalis Chaix tetap memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai antikanker karena dalam penelitian Machana 2011 menyebutkan bahwa ekstrak dikatakan tidak aktif sebagai antikanker apabila memiliki nilai IC 50 500 µgmL. Nilai IC 50 yang kurang sensitif diduga karena kompleksitas senyawa yang terkandung didalam ekstrak etanol daun L. officinalis Chaix. Pengaruh ekstrak etanol daun L.officinalis Chaix terhadap viabilitas sel kanker payudara T47D dapat diketahui dari suatu kurva sigmoid yang menunjukkan hubungan persentase viabilitas sel versus log konsentrasi ekstrak etanol daun L.officinalis Chaix kemudian dibandingkan dengan kurva viabilitas sel dari tamoxifen. Berikut merupakan hasil pengukuran viabilitas sel kanker payudara T47D dengan perlakuan ekstrak etanol daun lavender. Tabel I. Viabilitas sel kanker payudara T47D dengan perlakuan ekstak etanol daun lavender. Konsentrasi µgmL Viabilitas Sel x,ˉ ± SD V1 V2 V3 1585 1,428 3,973 1,089 2,163 ± 1,576 1150 2,446 3,125 1,937 2,502 ± 0,596 1000 -0,269 -0,608 -0,438 -0,438 ± 0,170 300 3,973 7,196 12,965 8,045 ± 4,,556 178 98,982 108,483 111,198 106,22 ± 6,414 100 111,876 119,171 117,984 116,344 ± 3,914 10 92,874 115,100 114,421 107,465 ± 12,640 Dari hasil yang disajikan diatas, maka dapat diketahui bahwa pemberian ekstrak etanol daun L. Officinalis Chaix berpengaruh pada viabilitas sel kanker payudara T47D, semakin meningkat konsentrasi ekstrak maka viabilitas sel semakin menurun. Salah satu kandungan senyawa alam yang mampu mempengaruhi viabilitas sel kanker payudara T47D adalah monoterpen. Monoterpen merupakan senyawa alam yang terkandung dalam L. officinalis Chaix dengan kadar tertinggi, senyawa ini memegang peranan penting sebagai agen kemopreventif dan memiliki aktivitas terapi pada tikus yang terinduksi sel kanker payudara T47D, hal ini dipaparkan oleh Satomi dkk. 1999 pada penellitiannya. Monoterpen juga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker serta menginduksi apoptosis. Data yang diperoleh dibandingkan dengan perlakuan tamoxifen.

Dokumen yang terkait

Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit Batang Tanjung (Mimusopsi cortex) Terhadap Sel T47D

1 62 99

Uji Aktivitas Antikanker Fraksi Aktif Ekstrak Etanol Kulit Batang Pohon Tanjung (Mimusopsi cortex) Terhadap Sel Kanker Payudara

6 75 146

Efek Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia Amygdalina Del.) Terhadap Sel Hela Dan Sel Vero

26 151 106

EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN LAVENDER (Lavandula angustifolia) TERHADAP BAKTERI Salmonella typhi

0 7 20

EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN MAITAN (Lunasia amara Blanco) TERHADAP SEL KANKER EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN MAITAN (Lunasia amara Blanco) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D DAN SKRINING FITOKIMIA.

0 0 12

PENDAHULUAN EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN MAITAN (Lunasia amara Blanco) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D DAN SKRINING FITOKIMIA.

1 9 17

Aktivitas sitotoksik ekstrak metanolik daun Rosemary (Rosmarinus officinalis L.) terhadap sel kanker payudara T47D melalui regulasi ekspresi reseptor Estrogen-α (ERα).

2 7 80

Aktivitas antikanker ekstrak etil asetat daun keladi tikus (Typhonium flagelliforme Lodd. Blume) terhadap sel kanker kolon WiDr melalui penekanan ekspresi protein COX-2.

0 7 101

Pengaruh pemberian ekstrak etanolik daun Pukul Empat (Mirabilis jalapa L.) terhadap viabilitas, apoptosis dan ekspresi reseptor Estrogen-α sel kanker payudara T47D.

2 9 79

Uji sitotoksisitas ekstrak etanolik daun sirih merah [Piper crocatum Ruiz & Pav] terhadap kultur sel kanker payudara T47D - USD Repository

0 0 80