kemudian dibuang. Streptavidin HRP ditambahkan sebanyak 100 µL, didiamkan selama 10 menit, cairan disedot kemudian dibuang. Proses pencucian PBS
dilakukan sebanyak dua kali. Sebanyak 100 µL DAB ditambahkan dan didiamkan selama 2 menit. Akuades ditambahkan untuk mencuci sebanyak dua kali, disedot
kemudian dibuang. Perwarna hematoxilin ditambahkan sebanyak 100 µL dan didiamkan selama 5 menit, kembali dicuci akuades dua kali hingga bersih dan
warna biru dari pewarna hilang. Etanol absolut ditambahkan dengan cara menggenangi preparat dan langsung ditarik kembali kemudian digenangi xylol
dan kembali langsung ditarik. Coverslip yang ada di atas preparat dikeringkan selama beberapa menit. Setelah kering, coverslip ditempel diatas object glass
dengan cara memberikan setetes etilen dan diaratakan di atas coverslip. Preparat imunositokimia dapat diamati menggunakan mikroskop cahaya.
Javois, 1999.
31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun L. officinalis Chaix terhadap viabilitas sel kanker payudara T47D dengan melihat
aktivitas ekstrak etanol daun L. officinalis Chaix dalam menekan ekspresi ERα serta untuk mengetahui IC
50
ekstrak etanol daun L. officinalis Chaix yang berpengaruh pada apoptosis sel kanker payudara T47D. Persentase viabilitas sel
diketahui dari uji in vitro menggunakan MTT assay, deteksi apoptosis dilakukan dengan metode Annexin V Fluos dan dilanjutkan dengan uji imunositokimia
untuk melihat ekspresi antigen spesifik pada sel terhadap estrogen-α secara molekuler. Tamoxifen digunakan sebagai kontrol positif karena tamoxifen telah
diketahui dapat dipergunakan sebagai obat dalam terapi hormonal bagi penderita kanker payudara.
A. Penyiapan Ekstrak
Penelitian ini menggunakan sampel berupa tanaman yaitu daun L. officinalis Chaix. Determinasi daun L. officinalis Chaix pada penelitian ini
bertujuan untuk membuktikan bahwa tanaman yang diguakan dalam penelitian ini memang benar tanaman yang dimaksud, yaitu L. officinalis Chaix. Bagian
tanaman yang digunakan untuk determinasi merupakan bagian daun, hasil determinasi dibuktikan dengan adanya surat keterangan yang dikeluarkan
langsung oleh unit determinasi di Laboratorium Biologi Farmasi. Hasil
determinasi menyatakan bahwa daun yang digunakan merupakan daun L. officinalis Chaix Lampiran 1.
Tahap selanjutnya dilakukan proses ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70 dan diharapkan seluruh kandungan zat aktif
di dalam daun L. officinalis Chaix dapat tersari. Maserasi merupakan cara ekstraksi yang sederhana, yaitu dengan merendam serbuk simplisia dalam cairan
penyari, pada percobaan ini dilakukan maserasi selama 48 jam agar diperoleh rendemen ekstraksi dengan kadar yang tinggi. Prinsip maserasi adalah masuknya
cairan penyari kedalam rongga sel yang mengandung zat aktif, sehingga terjadi perbedaan konsentrasi antara zat terlarut didalam sel dengan yang diluar sel maka
larutan didalam sel didesak keluar dan hal ini terjadi berulang kali hingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan yang ada di dalam dan di luar sel. Hasil
maserasi disaring untuk memisahkan bagian padat yang mengendap dengan bagian cairan, bagian cairan dilakukan pemekatan dengan bantuan rotary
evaporator untuk menguapkan larutan penyari etanol 70 sehingga diperoleh hasil ekstraksi yang pekat, evaporasi dilakukan selama 5 menit karena jumlah
cairan hasil ekstraksi sedikit, sehingga hanya memerlukan waktu singkat untuk menguapkan. Pemekatan dilanjutkan kembali menggunakan waterbath untuk
menguapkan sisa–sisa etanol 70 yang masih ada.
B. Uji sitotoksik ekstrak daun
L.officinalis Chaix pada sel kanker payudara T47D dengan metode MTT
Uji sitotoksik bertujuan untuk mengetahui potensi ketoksikan suatu senyawa dengan parameter penurunan viabilitas sel. Metode MTT merupakan