Uji sitotoksik ekstrak daun

Tabel II. Viabilitas sel kanker payudara T47D dengan perlakuan tamoxifen. Konsentrasi µM Viabilitas Sel x,ˉ ± SD V1 V2 V3 1000 4,233 5,163 4,698 4,698 ± 0,465 100 1,910 2,375 2,530 2,272 ± 0,322 10 107,537 106,763 102,891 105,731 ± 2,489 1 105,834 100,568 92,514 99,639 ± 6,708 0,1 103,210 105,524 104,440 104,388 ± 1,162 0,01 88,952 100,258 93,908 94,373 ± 5,667 Data tamoxifen menunjukkan hasil yang sama, yaitu bahwa semakin tinggi konsentrasi tamoxifen, persentase viabilitas sel kanker payudara T47D mengalami penurunan. Tamoxifen tergolong dalam terapi hormonal yang digunakan pada pasien penderita kanker payudara, mekanisme aksi tamoxifen diketahui dapat melalui dua aksi, yaitu 1 melakukan kompetisi dengan 17β- estradiol E2 pada lokasi reseptor untuk memblok peran promosi E2 pada kanker payudara; dan 2 dengan mengikat DNA setelah aktivasi metabolik Yu dan Bender, 2001. Tamoxifen merupakan senyawa yang memiliki aktivitas antiestrogen dan menjadi inhibitor kompetitif bagi estrogen yang berikatan pada reseptornya Osborne, 1998. Apabila tamoxifen berikatan dengan ERα maka ligand-activated transcription factor yang melakukan regulasi transkripsi pada nukleus berikatan dengan Estrogen Response Element ERE dan mempengaruhi aktivitas protein coregulator sehingga proliferasi dari estrogen dapat dihambat Deroo dan Korach, 2006 Gambar 9. Morfologi sel T47D A kontrol sel ; B ekstrak etanol daun L. Officinalis Chaix 1585 µgmL; C ekstrak lavender 300 µgmL; D ekstrak lavender 10 µgmL; E tamoxifen sel hidup: ;sel mati: Morfologi sel kanker payudara T47D diamati dibawah mikroskop inverter dan memberikan gambaran bahwa sel yang mati memiliki warna lebih gelap dan berbentuk bulat, hal ini terjadi karena sel kehilangan sitoplasma akibat rusaknya membran sel, sehingga sel tidak dapat meneruskan cahaya dari mikroskop. Sedangkan untuk sel yang masih hidup ditunjukkan dengan bentuk yang lebih lonjong dan warna terang. Perubahan morfologi sel perlu dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui kemampuan ekstrak etanol daun L. Officinalis Chaix dalam menginduksi apoptosis sel kanker payudara T47D pada konsentrasi IC 50.

C. Uji Apoptosis Ekstrak Etanol Daun

L. Officinalis Chaix dengan Metode Annexin V Fluos

Metode Annexin V Fluos digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui jalur kematian sel akibat pemberian ekstrak etanol daun L. Officinalis Chaix. Metode ini dipilih karena dapat memberikan hasil kuantitatif yang cepat untuk mengetahui jumlah sel yang mengalami apoptosi melalui flow cytometer dan dapat membedakan sel yang mengalami nekrosis maupun sel yang mengalami apoptosis menggunakan reagen Annexin V Fluos dan Propidium Iodin Pi. Mekanisme kematian sel dapat dibagi menjadi dua yaitu melalui mekanisme apoptosis dan nekrosis, proses kematian sel melalui mekanisme apoptosis penting digunakan sebagai indikasi selektifitas ekstrak etanol daun L.officinalis Chaix sebagai agen kemopreventif. Mekanisme kematian sel dapat dilihat dari persentase total sel di setiap kuadran dengan menggunakan metode Annexin V Fluos. Hasil Annexin V Fluos kemudian dianalisis menggunakan alat bernama FACSCalibur Gambar 10 Gambar 10. Hasil pembacaan flow cytometer: A Kontrol sel; B Ekstrak etanol daun L.officinalis Chaix; C Tamoxifen Tabel III. Persentase jumlah sel kanker payudara T47D pada setiap kuadran Kontrol sel Ekstrak etanol daun L.officinalis Chaix Tamoxifen Kuadran I Sel hidup 91,85 5,51 4,55 Kuadran II Early apoptosis 6,24 25,27 65,61 Kuadran III Late apoptosis 1,75 52,83 27,62 Kuadran IV Nekrosis 0,21 16,62 2,38 Pada kuadran satu dengan warna hijau Gambar 10 menunjukkan jumlah sel yang hidup, kuadran dua dengan warna kuning menunjukkan jumlah sel yang mengalami apoptosis tahap awalearly apoptosis, kuadran tiga dengan warna merah muda memberikan gambaran mengenai jumlah sel yang telah mengalami apoptosis, sedangkan untuk kuadran empat menunjukkan total sel yang mengalami nekrosis. Sistem pembagian kuadran mengacu pada penelitian Nurzijah dkk. 2012. Gambaran hasil flow cytometer mengindikasikan bahwa kematian sel kanker payudara T47D yang disebabkan karena pemberian ekstrak etanol daun L. Officinalis Chaix mengarah pada mekanisme apoptosis, karena sebanyak 25, 27 dari total sel menempati kuadran dua yang menandakan telah terjadi tahapan apoptosis awal, sedangkan sel yang mengalami late apoptosis sebanyak 52,83 dari total sel, sehingga total sel yang mengalami apoptosis adalah sebesar 78,10 dari total sel. Jalur pemacuan apoptosis oleh ekstrak etanol daun L. Officinalis Chaix diprediksikan melalui jalur intrinsik karena dalam penelitian yang dilakukan oleh Liston dkk. 2013, monoterpen dapat mempengaruhi interaksi interseluler dalam menginduksi sel kanker. Pada jalur intrinsik, protein caspase 3 memiliki peran aktif dalam memecah berbagai substrat, diantaranya enzim DNA untuk mengaktifkan caspase yang lain yang memberikan amplifikasi terhadap kerusakan seluler, adanya kerusakan seluler meningkatkan ekspresi dari protein p53 yang menyebabkan terjadinya apoptosis. Kedua perlakuan baik tamoxifen maupun ekstrak etanol daun L. Officinalis Chaix menunjukkan bahwa pada konsentrasi IC 50 yang digunakan, sel yang mati melebihi 50, hal ini dapat diakibatkan karena waktu inkubasi sel yang melebihi 24 jam, sehingga banyak sel yang telah mengalami kematian sebelum dilakukan uji Annexin V Fluos. Setelah dilakukan uji Annexin V Fluos terhadap ekstrak etanol daun L. Officinalis Chaix, analisis efek antikanker dilanjutkan menggunakan metode imunositokimia untuk mengetahui interaksi molekuler ekstrak etanol daun L. Officinalis Chaix terhadap ERα.

D. Uji Ekspresi ERα menggunakan Metode Imunositokimia

Metode imunositokimia digunakan untuk mengetahui adanya ekspresi suatu protein spesifik dengan menggunakan antibodi spesifik yang berikatan dengan protein, pada penelitian ini antibodi primer yang digunakan adalah estrogen alfa. Antibodi ini berikatan dengan reseptor ERα yang ada di sel kanker payudara T47D sehingga sel tersebut dapat mengekspresikan reseptor estrogen dengan memberikan warna coklat ketika diberi pewarna DAB dari reagen imunositokimia. Pada penelitian ini digunakan metode imunositokimia indirect tidak langsung yang dapat memberikan hasil lebih sensitif karena antibodi primer dikenali oleh antibodi sekunder yang berikatan kovalen dengan marker sebagai penanda sehingga membuatnya mudah terdeteksi Albert, dkk., 1994. Gambar 11. Morfologi ekspresi estrogen sel T47D A Kontrol sel dengan pemberian antibodi; B Kontrol sel tanpa antibodi; C perlakuan ekstrak etanol daun

L. Officinalis Chaix pada IC

50 ; D perlakuan tamoxifen mengekspresikan ERα: ; tidak mengekspresikan ERα: Berdasarkan pengamatan, kontrol sel dengan pemberian antibodi memiliki sel dengan warna sitoplasma coklat bagian pinggir, warna coklat pada sel terjadi karena pewarna DAB yang bereaksi dengan H 2 O 2 dari HRP, sehingga menimbulkan warna coklat, sedangkan HRP berikatan pada antibodi primer dan antibodi sekunder yang aktif bekerja pada ERα. Sedangkan pada pengamatan sel dengan pemberian ekstrak etanol daun L. officinalis Chaix memberikan warna biru atau ungu pada sel, hal ini dikarenakan ekstrak etanol daun L. officinalis Chaix menghambat ikatan antibodi primer estrogen alfa dengan ERα pada sel T47D, sehingga ERα tidak diekspresikan dan pewarna Mayer yang memberikan warna ungu pada sel. Selanjutnya distribusi ekspresi ERα dapat diketahui dan dihitung menggunakan metode scoring system. Metode ini memberikan gambaran terkait level ekspresi ERα dengan menghitung jumlah sel T47D yang mengekspresikan ERα dari tiga lapang pandang yang berbeda saat dilakukan pengamatan di bawah mikroskop Vang, dkk., 2006. Mekanisme perhitungan sel

Dokumen yang terkait

Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit Batang Tanjung (Mimusopsi cortex) Terhadap Sel T47D

1 62 99

Uji Aktivitas Antikanker Fraksi Aktif Ekstrak Etanol Kulit Batang Pohon Tanjung (Mimusopsi cortex) Terhadap Sel Kanker Payudara

6 75 146

Efek Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia Amygdalina Del.) Terhadap Sel Hela Dan Sel Vero

26 151 106

EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN LAVENDER (Lavandula angustifolia) TERHADAP BAKTERI Salmonella typhi

0 7 20

EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN MAITAN (Lunasia amara Blanco) TERHADAP SEL KANKER EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN MAITAN (Lunasia amara Blanco) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D DAN SKRINING FITOKIMIA.

0 0 12

PENDAHULUAN EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN MAITAN (Lunasia amara Blanco) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D DAN SKRINING FITOKIMIA.

1 9 17

Aktivitas sitotoksik ekstrak metanolik daun Rosemary (Rosmarinus officinalis L.) terhadap sel kanker payudara T47D melalui regulasi ekspresi reseptor Estrogen-α (ERα).

2 7 80

Aktivitas antikanker ekstrak etil asetat daun keladi tikus (Typhonium flagelliforme Lodd. Blume) terhadap sel kanker kolon WiDr melalui penekanan ekspresi protein COX-2.

0 7 101

Pengaruh pemberian ekstrak etanolik daun Pukul Empat (Mirabilis jalapa L.) terhadap viabilitas, apoptosis dan ekspresi reseptor Estrogen-α sel kanker payudara T47D.

2 9 79

Uji sitotoksisitas ekstrak etanolik daun sirih merah [Piper crocatum Ruiz & Pav] terhadap kultur sel kanker payudara T47D - USD Repository

0 0 80