Gambar 11. Morfologi ekspresi estrogen sel T47D A Kontrol sel dengan pemberian antibodi; B Kontrol sel tanpa antibodi; C perlakuan ekstrak etanol daun
L. Officinalis Chaix pada IC
50
; D perlakuan tamoxifen mengekspresikan ERα: ; tidak mengekspresikan ERα:
Berdasarkan pengamatan, kontrol sel dengan pemberian antibodi memiliki sel dengan warna sitoplasma coklat bagian pinggir, warna coklat pada
sel terjadi karena pewarna DAB yang bereaksi dengan H
2
O
2
dari HRP, sehingga menimbulkan warna coklat, sedangkan HRP berikatan pada antibodi primer dan
antibodi sekunder yang aktif bekerja pada ERα. Sedangkan pada pengamatan sel dengan pemberian ekstrak etanol daun L. officinalis Chaix memberikan warna
biru atau ungu pada sel, hal ini dikarenakan ekstrak etanol daun L. officinalis Chaix menghambat ikatan antibodi primer estrogen alfa dengan ERα pada sel
T47D, sehingga ERα tidak diekspresikan dan pewarna Mayer yang memberikan warna ungu pada sel. Selanjutnya distribusi ekspresi ERα dapat diketahui dan
dihitung menggunakan metode scoring system. Metode ini memberikan gambaran terkait level ekspresi ERα dengan menghitung jumlah sel T47D yang
mengekspresikan ERα dari tiga lapang pandang yang berbeda saat dilakukan pengamatan di bawah mikroskop Vang, dkk., 2006. Mekanisme perhitungan sel
dilakukan secara blind dengan tiga orang pengamat independen untuk menghindari subyektivitas. Proses perhitungan dibandingkan dengan kontrol sel
dengan antibodi dan tanpa antibodi sehingga perbedaan warna antara sel yang mengekspresikan ERα dan tidak dapat nampak dengan jelas.
Tabel IV. Perhitungan ekspresi ERα pada kontrol sel dengan dan tanpa antibodi metode
scoring system menurut Vang dkk. 2006
Pengamat Level ekspresi ERα
Kontrol sel dengan antibodi Kontrol sel tanpa antibodi
L
1
L
2
L
3
L
1
L
2
L
3
1 175
101 177
2 175
101 177
3 175
101 177
Total sel
175 101
177 514
365 193
100 100
100
Level 4+
4+ 4+
Data perhitungan kontrol sel tanpa antibodi menunjukkan bahwa ERα tidak diekspresikan karena ERα pada sel T47D tidak berikatan dengan estrogen
alfa sehingga pewarna Mayer berikatan dengan ERα dan memberikan warna biru atau ungu pada sitoplasma sel T47D. Sedangkan pada kontrol sel dengan antibodi
memberikan level ekspresi ERα bernilai 4+, hal ini menunjukkan bahwa antibodi primer yang diberikan pada sel T47D dapat berikatan seluruhnya, sehingga ERα
diekspresikan sepenuhnya.
Tabel V. Perhitungan ekspresi ERα pada perlakuan dengan ekstrak etanol daun L.
Officinalis Chaix dan tamoxifen metode scoring system menurut Vang dkk. 2006.
Pengamat Level ekspresi ERα
Ekstrak etanol daun L.officinalis Chaix
Tamoxifen L
1
L
2
L
3
L
1
L
2
L
3
1 2
3 Total sel
165 115
121 56
80 63
Level
Hasil tabel perhitungan menggunakan metode scoring system menunjukkan bahwa level ekspresi ERα pada sel T47D dengan pemberian ekstrak
etanol daun L. officinalis Chaix adalah 0 nol, hal ini mengindikasikan bahwa seluruh ERα telah diduduki oleh senyawa yang terkandung pada ekstrak etanol
daun L. officinalis Chaix dan menandakan bahwa kematian sel tergolong dalam ER-dependent dimana kematian sel dikendalikan oleh ERα. Hal yang sama juga
terjadi pada pemberian tamoxifen terhadap sel kanker payudara T47D, skala level ekspresi yang ditimbulkan akibat pemberian tamoxifen adalah 0 nol, karena
tamoxifen berperan sebagai inhibitor kompetitif bagi estrogen alfa yang berikatan dengan ERα, sehingga tamoxifen dapat menghambat ekspresi ERα termasuk
faktor pertumbuhan dan faktor angiogenik yang disekresikan oleh sel kanker dan mempengaruhi proses pertumbuhan sel kanker, hal ini dinyatakan dalam
penelitian yang dilakukan oleh Osborne 1998.
Pengujian ekstrak etanol daun L. Officinalis Chaix pada sel kanker payudara T47D memberikan hasil bahwa ekstrak tersebut telah mampu menekan
ekspresi ERα dengan mekanisme kematian sel apoptosis. Senyawa yang berperan langsung dalam mekanisme tersebut dapat diketahui dengan melakukan sebuah
pengujian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi kandungan-kandungan yang terdapat dalam ekstrak etanol daun L.Officinalis Chaix. Salah satu penelitian yang
pernah dilakukan oleh Nevein dkk. 2014 menunjukkan bahwa kandungan tertinggi dalam L. Officinalis Chaix adalah monoterpen dan penelitian lain yang
serupa pernah dilakukan oleh Saadatian dkk. 2013 yang menganalisis kandungan senyawa dalam ekstrak etanol 70 L. Officinalis Chaix menggunakan
Gas Chromatography Mass Spectrometry GC-MS, namun senyawa yang teridentifikasi senyawa volatil, sehingga perlu adanya metode analisis lain seperti
menggunakan High Performance Liquid Chromatography HPLC dan kromatografi lapis tipis KLT.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Crowell 1997, monoterpen memiliki aktivitas kemopreventif pada kanker payudara dengan menghambat
proses karsinogenesis pada fase inisiasi maupun promosi atau progesi. Fase inisiasi merupakan tahapan awal dalam proses karsinogenesis, senyawa inisiator
tidak reaktif terhadap DNA, namun diubah melalui enzim pemetabolime obat didalam tubuh yang dapat menyebabkan mutasi DNA Devi, 1989. Apabila
proses karsinogenesis pada proses inisiasi dapat dihambat, maka perubahan genetik DNA yang permanen akibat ikatan irreversible senyawa inisiator dapat
dicegah dan DNA dapat menghasilkan kode genetik yang sesuai.