Uji Imunositokimia TINJAUAN PUSTAKA

28 memiliki tampilan kromatin berwarna oranye yang terkondensasi dan terfragmentasi terpecah-pecah menjadi bagian yang lebih kecil sehingga terbentuk badan-badan apoptosis. Sel yang mati karena mengalami nekrosis memiliki nukleus berwarna oranye dengan struktur normal. Warna yang ditimbulkan oleh EB pada sel mati lebih dominan jika dibandingkan dengan AO sehingga nukleus pada sel mati berwarna oranye Maryati and Sutrisna, 2011.

J. Uji Imunositokimia

Imunositokomia adalah metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya protein atau antigen tertentu dalam sel dengan menggunakan antibodi spesifik. Antibodi digunakan untuk menunjukkan adanya antigen dalam sel. Sampel yang dapat dianalisis dengan metode ini yaitu noda darah, kultur sel, suspensi sel, dan sitospin IHC World, 2015. Metode imunositokimia terdiri dari empat tahap yaitu 1 penanaman sel, 2 fiksasi dan perwarnaan dengan antibodi, 3 visualisasi sel dengan mikroskop, dan 4 analisis ekspresi protein yang telah divisualisasikan. Fiksasi dilakukan dengan menggunakan pelarut organik seperti alkohol dan aseton untuk melepaskan lipid, mendehidrasi sel, dan mengendapkan protein, serta menggunakan reagen cross-linking seperti formaldehid yang melibatkan jembatan intermolekuler melalui gugus amino bebas The Human Protein Atlas, 2015. Ekspresi protein yang telah divisualisasikan dihitung berdasarkan jumlah sel yang mengekspresi protein tertentu dari keseluruhan sel dan dinyatakan dalam satuan persen . Sel yang mengekspresikan protein tertentu akan memberikan warna coklatgelap, sedangkan yang tidak 29 mengekspresikan protein tertentu memberikan warna ungubiru Dai, Meiyanto, Supardjan, and Agustina, 2004. Gambar 8. Tahap-tahap dalam metode imunositokimia The Human Protein Atlas, 2015 Metode deteksi imunositokimia terdiri dari dua jenis yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Pada metode langsung, antibodi yang mengikat fluoresen atau zat warna langsung berikatan dengan antigen pada sel, namun metode ini kurang sensitif bagi protein yang sedikit menghasilkan sinyal kuat. Pada metode tidak langsung, antigen diikatkan pada antibodi primer secara langsung namun ditambahkan juga antibodi sekunder yang akan mengikat enzim seperti peroksidase, alkali fosfatase, atau glukosa oksidase. Substrat kromogen yang ditambahkan diubah oleh enzim sehingga terjadi pembentukan warna pigmen yang akan mewarnai sel. Adanya pengikatan beberapa antibodi sekunder pada antibodi primer yang sama akan meningkatkan sensitivitas dan fleksibilitas dalam variasi pemilihan kombinasi antibodi primer dan sekunder. Metode tidak langsung juga memiliki kelemahan seperti membutuhkan waktu yang lebih tinggi dan adanya resiko pengikatan non-spesifik pada antibodi sekunder The Human Protein Atlas, 2015. 30

K. Landasan Teori