Determinasi tanaman sirih merah

35 glass, cell counter, 96-well plate Iwaki, 24-well plate Iwaki, pipet Pasteur, ELISA reader Bio-Rad, laminar air flow cabinet Labconco, mikroskop inverted Olympus, mikroskop flourosens Zeiss MC 80, kamera digital Canon DSLR 1000D, haemocytometer Neubauer, yellow tips, blue tips, eppendorf Plasti brand, tissue, glove,pinset, dan masker.

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tanaman sirih merah

Tanaman sirih merah yang di peroleh dari daerah Sleman, Yogyakarta, dilakukan determinasi di bagian Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gajah Mada, dengan membandingkan ciri morfologi tanaman sirih merah dengan buku acuan Backer and Bakhuizen, 1965. 2. Pembuatan simplisia Daun sirih merah yang telah dikumpulkan kemudian dicuci bersih dibawah air mengalir. Daun sirih merah kemudian ditiriskan dan dikeringkan. Proses pengeringan dilakukan menggunakan oven pada suhu 60 -70 C hingga daun mudah diserbukkan. Daun sirih merah kemudian diserbuk dengan mesin penyerbuk sampai halus. Pengeringan dan penyerbukan daun sirih merah dilakukan di Merapi Farma, Kaliurang, Yogyakarta. 3. Ekstraksi daun sirih merah dengan metode maserasi Sebanyak 100 mg serbuk simplisia daun sirih merah direndam dalam 1000 mL etanol 70 dalam erlenmeyer bertutup. Perendaman dibiarkan selama 24 jam terlindung dari cahaya matahari sambil diaduk selama 6 jam 36 pertama menggunakan shaker. Maserat diambil dan disaring menggunakan kertas saring setelah direndam selama 24 jam. Maserat ditampung dalam tabung erlenmeyer bertutup dan kemudian disimpan terlindung dari cahaya matahari. Ampas serbuk daun sirih merah yang tertinggal kemudian diperas dan direndam kembali dalam 1000 mL etanol 70 dalam erlenmeyer bertutup. Perendaman dibiarkan selama 24 jam terlindung dari cahaya matahari sambil diaduk selama 6 jam pertama menggunakan shaker. Maserat diambil dan disaring kembali menggunakan kertas saring setelah 24 jam direndamlalu digabungkan dengan maserat sebelumnya. Maserat yang terkumpul kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator. Hasil evaporasi dituang ke dalam cawan porselen kemudian dipanaskan di atas waterbath dengan suhu 80 C untuk mendapatkan ekstrak etanol daun sirih merah yang kental.

4. Uji sitotoksisitas ekstrak etanol daun sirih merah dengan metode MTT