Dari sudut pandang pengusaha, tak perlu ada pembayaran tahunan untuk melunasi utang seperti dalam kredit berbunga walaupun modal itu tidak
menambah risiko perusahaan sebagaimana pada pinjaman lainnya melalui daya-tuas leverage: pembiayaan di mana rasio utang lebih besar dari
modal milik sendiri yang bertambah. Dan pihak bank memperoleh pendapatan dari laba mirip dengan deviden dan ia tidak dapat menyita
utang seandainya laba tidak dapat menutupi utang Lewis 2007:219. Secara teknis mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua
pihak dimana pihak pertama shahibul maal menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara
mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian
itu bukan akibat kelalaian pengelola. Jika kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, maka si pengelola yang harus
bertanggung jawab atas kerugian tersebut Lewis 2004:69.
2.2.3.6.2. Governance Structure Perbankan Syariah
Bank-bank Islam mempekerjakan para ahli hukum Islam, biasanya sebagai penasihat atau konsultan, untuk memastikan bahwa kebijakan dan
operasinya sesuai dengan syariah Lewis 2007:221. Bank syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan bank dengan bank konvensional,
misalnya dalam hal komisaris dan direksi, tetapi unsur yang amat membedakan antar bank syariah dengan bank konvensional adalah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi operasional bank dan produk-produknya agar sesuai dengan garis-garis
syariah. Dewan Pengawas Syariah biasanya diletakkan pada posisi setingkat Dewan Komisaris pada setiap bank. Hal ini untuk menjamin
efektivitas dari setiap opini yang diberikan oleh Dewan Pengawas Syariah Antonio 2001:30. Jadi, komponen penting dalam corporate governance
bank Islam adalah Dewan Pengawas Syariah DPS.
Gambar 2 : Corporate Governance dalam Sebuah Bank Islam
Sumber : Lewis 2007:222 Pemegang saham
Auditor eksternal Undang-undang tentang
Perusahaan Regulasi bankkeuangan sentral
Dewan Standard Akuntansi Islam
Sistem Pengaturan Eksternal Sistem Pengaturan Internal
Dewan Direksi Direktur noneksekutif
Komisi Audit Audit internal
Dewan Penyelia Syariah Penyelia syariah
Penasihat hukum
Kontrol keuangan Kontrol operasional
Tinjauan audit Pemenuhan standar laporan
keuangan Pemenuhan syariah
Sistem Kontrol Internal
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Proses regulasi eksternal mencakup fungsi audit eksternal beserta syarat-syarat pelaporan menurut undang-undang perusahaan dan aturan
praktik akuntansi yang terbaik, dan juga tindakan para pemegang saham serta peran Bursa Saham. Regulasi internal meliputi semua aktivitas dan dan fungsi
dewan direktur, direktur non-eksekutif, komite audit, dan audit internal. Semua ini harus dilengkapi dengan sistem kontrol internal yang bertujuan
untuk memastikan keamanatan laporan keuangan, kesesuaian dengan undang- undang dan peraturan, dan operasi yang efisien Lewis 2007:221.
2.2.3.7. Perbandingan Tata Pengelolaan Perbankan Konvensional dan Syariah