faktor, perusahaan mempunyai risiko kecil bila kondisi ekonomi merosot. Pengguna dana hutang bagi perusahaan tersebut mempunyai tiga dimensi 1
memberi kredit akan menitik beratkan pada besarnya jaminan atas kredit yang diberikan; 2 dengan menggunakan data hutang, maka apabila perusahaan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya, maka keuntungan pemilik perusahaan akan meningkat; 3 dengan penggunaan
hutang, pemilik mendapatkan dana tanpa kehilangan pengendalian pada perusahaannya Sutrisno, 2003 : 249.
Dalam hubungannya dengan praktik pengungkapan, Jensen dan Meckling 1976 mengungkapkan bahwa perusahaan dengan leverage yang
tinggi cenderung mengungkapan informasi lebih luas karena perusahaan dengan leverage yang tinggi mengakibatkan timbulnya biaya pengawasan
yang lebih tinggi. Banyak ukuran yang digunakan untuk mewakili tingkat leverage suatu perusahaan, yaitu debt to asset, long term debt to total equity,
debt to equity, dan debt service coverage. Dalam penelitian ini, tingkat leverage yang digunakan adalah debt to equty ratio, yang menunjukkan
seberapa besar total ekuitas yang dimiliki perusahaan yang berasal dari pembiayaan hutang.
2.2.4.4. Jumlah Dewan Pengawas Syariah
Jumlah dewan pengawas syariah yang dimaksud dalam penelitian ini yakni jumlah anggota dewan pengawas syariah yang dimiliki oleh bank umum
syariah. Menurut Lewis et al 2004:243 dalam Sudaryati dkk 2012 yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pokok dalam kerangka Corporate Governance untuk sebuah bank umum syariah adalah Dewan Pengawas Syariah DPS dan kontrol internal yang
mendukungnya. Dalam UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Dewan Pengawas Syariah DPS diangkat oleh Rapat Umum Pemegang
Saham RUPS atas rekomendasi Majelis Ulama Indonesia MUI. Dewan pengawas syariah bertugas memberikan nasihat dan saran kepada direksi serta
mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan Prinsip Syariah. Tugas dan tanggung jawab DPS dapat dilakukan dengan cara, antara
lain ; a melakukan pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru Bank terkait dengan pemenuhan prinsip syariah dan b melakukan
pengawasan terhadap kegiatan Bank terkait dengan pemenuhan prinsip syariah. Banaga, Ray, dan Tomkins 194, h. 10-11 dalam Lewis 2007:234
menyebutkan beberapa fungsi DPS sebagai berikut: a.
Menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan masyarakat luas. b.
Mengeluarkan fatwa hukum sesuai dengan ketentuan syariah dan berbagai pertanyaan yang diajukan oleh manajemen bank atau pihak
lainnya. c.
Meninjau ulang dan memperbaiki semua kontrak dan transaksi yang dilakukan bank dengan nasabah untuk memastikan bahwa semuanya
sesuai dengan syariah. Jika suatu perjanjian atau transaksi bertentangan dengan syariah, DPS mesti membatalkannya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
d. Meninjau ulang hasil riset mengenai suatu subjek tertentu dan
menyatakan opini hukum mereka. e.
Mengadakan rapat rutin untuk membahas berbagai masalah dan hasilnya didokumentasikan.
f. Menerima dan menjawab berbagai pertanyaan dari manajemen atau
pihak lainnya dan mengemukakannya kepada Dewan Direksi. g.
Menyampaikan pandangan akhir jika Dewan Direksi tidak punya opini lain mengenai suatu masalah.
h. Menyusun berbagai kontrak bekerja sama dengan penasihat hukum
bank. i.
Ikut serta menyusun draf keputusan dan perintah yang dikeluarkan bank, disertai beberapa penjelasan yang dibutuhkan.
j. Mempersiapkan studi dan riset yang diperlukan untuk mendistribusikan
zakat kepada pihak yang layak mendapatkannya dan menentuka jumlah atau presentasenya yang boleh diinvestasikan.
k. Meninjau dan memastikan bahwa penyelia syariah diimplementasikan
oleh bank, cabang-cabangnya, dan semua perusahaan afiliasinya. Tugas dan fungsi serta keberadaan dewan pengawas syariah dalam
bank umum syariah memiliki landasan hukum baik dari sisi fiqih maupun undang-undang perbankan di Indonesia. Anggota DPS harus terdiri dari para
pakar di bidang syariah muamalah yang juga memiliki pengetahuan umum di bidang perbankan Prasetyoningrum, 2010. Dewan pengawas syariah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
merupakan istilah umum yang digunakan di Indonesia untuk menyebut institusi pengawasan internal syariah pada bank umum syariah, karena di luar
negeri DPS disebut juga sebagai shari’a supersory board SSB.
Gambar 4 : Mekanisme Kerja Dewan Pengawas Syariah
Sumber : Sudarsono 2004:43
Dewan Pengawas akan sangat berperan dalam menjaga syariah compliance yang berkaitan erat dengan pengelolaan perusahaan dari sisi
kebenaran syariah, dan hal ini akan menjadi sangat penting ketika perusahaan akan mengeluarkan produk-produk perbankannya. Sehingga bisa disimpulkan,
selain tata kelola yang baik dari sisi manajemen perusahaan, tata kelola pengawasan dan pengembangan yang dilakukan oleh DPS menjadi tolak ukur
mendasar dalam kesuksesan penerapan GCG pada Bank Syariah.
2.3. Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini, akan diuji beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan corporate governance dalam laporan tahunan
perusahaan perbankan syariah di Bursa Efek Indonesia. Variabel yang
Usulan Instruksi
Jawaban
Pengajuan Rancangan Produkjasa
Rapat DPS dengan Direksi dan BagDep
Terkait Implementasi dan Sosialisasi
DPS
Direksi BagDept
Terkait
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.