penting, laporan dewan komisaris, laporan direksi, profil perusahaan, analisis dan
pembahasan manajemen, tata kelola perusahaan, tanggung jawab direksi atas
laporan keuangan, dan laporan keuangan yang telah diaudit. Dalam ketentuan
tersebut, salah satu item yang harus dimuat adalah informasi tata kelola
perusahaan corporate governance. Dalam peraturan ini, terdapat sepuluh
subbagian informasi mengenai CG diantaranya: informasi mengenai unsur-unsur
pelaksana CG, sistem pengendalian internal, penjelasan mengenai risiko-risiko
yang dihadapi perusahaan, tanggung jawab sosial, perkara penting yang sedang
dihadapi perusahaan, dan tempat untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan. Selain mengacu kepada peraturan BAPEPAM-LK, dalam praktik
pengungkapan informasi CG perusahaan juga mengacu kepada Pedoman Good Corporate Governance yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan
Governance KNKG pada tahun 2006.
2.2.3.3. Prinsip-prinsip Corporate Governance
Prinsip-prinsip good corporate governance menurut Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
bagi Bank Umum, diantaranya: Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness TARIF. Prinsip-prinsip tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut: 1.
Transparency Keterbukaan Transparency yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi
yang material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pengambilan keputusan. Untuk dapat mewujudkan pengungkapan secara transparansi, perusahaan harus menyediakan informasi yang cukup,
akurat, dan tepat waktu kepada pihak yang memiliki kepentingan pada perusahaan tersebut. Selain itu, para investor harus dapat mengakses
informasi penting perusahaan secara mudah pada saat diperlukan. Pengungkapan yang memadai sangat diperlukan oleh investor
dalam kemampuannya untuk membuat keputusan terhadap risiko dan keuntungan dari investasinya. Jika ada kekurangan pernyataan keuangan
yang menyeluruh, maka dapat menyulitkan pihak luar untuk menentukan apakah perusahaan tersebut memiliki dana dalam tingkat
yang mengkhawatirkan. Kurangnya informasi ini akan membatasi kemampuan investor untuk memperkirakan nilai dan risiko serta
pertambahan dari perubahan modal volatility of capital. 2.
Accountability Akuntabilitas Accountability akuntabilitas
yaitu kejelasan fungsi dan
pelaksanaan pertanggungjawaban
organ perusahaan
sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. Bila prinsip accountability
akuntabilitas ini diterapkan secara efektif, maka perusahaan akan terhindar dari agency problem benturan kepentingan peran.
Pengelolaan perusahaan harus didasarkan pada pembagian kekuasaan diantara manajer perusahaan, yang bertanggung jawab pada
pengoperasian setiap harinya, dan pemegang sahamnya yang diwakili
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
oleh dewan direksi. Dewan direksi diharapkan dapat menetapkan kesalahan oversight dan melakukan pengawasan.
3. Responsibility Pertanggungjawaban
Responsibility pertanggungjawaban adalah kesesuaian atau kepatuhan didalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi
yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku. Peraturan yang berlaku termasuk yang berkaitan dengan masalah pajak, hubungan
industrial, perlindungan lingkungan hidup, kesehatankeselamatan kerja, standar penggajian, dan persaingan yang sehat.
4. Independency Kemandirian
Independency atau kemandirian adalah suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan
pengaruhtekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat. Independensi penting sekali dalam proses pengambilan keputusan. Jika tidak adanya independensi dalam proses
pengambilan keputusan, maka objektivitas dalam pengambilan keputusan tersebut juga tidak akan terbentuk.
5. Fairness Kesetaraan dan Kewajaran
Fairness yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Fairness diharapkan dapat membuat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
seluruh aset perusahaan dikelola secara baik dan prudent hati-hati, sehingga muncul perlindungan kepentingan pemegang saham secara fair
jujur dan adil. Secara sederhana kesetaraan didefinisikan sebagai perlakuan
yang adil dan setara dalam memenuhi hak-hak stakeholder. Dalam pengelolaan perusahaan perlu ditekankan pada kesetaraan, terutama
untuk pemegang saham minoritas. Investor harus memiliki hak-hak yang jelas tentang kepemilikan dan sistem dari aturan dan hukum yang
dijalankan untuk melindungi hak-haknya. Implementasi prinsip-prinsip good corporate governance dalam
lingkup pasar modal di Indonesia dapat dijabarkan melalui upaya-upaya Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam mendorong perusahaan publik
untuk memperhatikan dan melaksanakan prinsip-prinsip: transparancy, dengan meningkatkan kualitas keterbukaan informasi tentang kegiatan
operasional perusahaan secara tepat waktu, baik yang berupa informasi finansial
maupun non-finansial. Accountability, dengan
mendorong optimalisasi peran dewan direksi dan dewan komisaris dalam menjalankan
tugas dan fungsinya secara profesional. Responsibility, dengan mendorong optimalisasi peran stakeholders dalam rangka mendukung program-program
perusahaan. Independency, dengan pengelolaan perusahaan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Fairness, dengan memaksimalkan perlindungan hak dan perlakuan adil kepada seluruh shareholders.
2.2.3.4. Manfaat dan Tujuan Good Corporate Governance