Dalam praktiknya, profitabilitas dapat diukur melalui beberapa rasio, yaitu: profit margin profit margin on sales, Return on Assets ROA, Return
on Equity ROE, dan laba per lembar saham. Dalam penelitian ini profitabilitas diproksikan dengan menggunakan ROE Return on Equity, yang
merupakan perbandingan laba setelah pajak dengan total ekuitas.
2.2.4.3. Leverage
Leverage atau debt ratio adalah variabel yang sering digunakan dalam penelitian-penelitan terdahulu untuk menguji determinan dari pengungkapan
perusahaan. Menurut Kasmir 2008:151, rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas
dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kawajibannya, baik jangka pendek
maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan dilikuidasi. Pengukuran rasio solvabilitas atau rasio leverage, dilakukan melalui dua
pendekatan, yaitu mengukur rasio-rasio neraca dan sejauh mana pinjaman digunakan untuk permodalan, serta melalui pendekatan rasio-rasio laba rugi.
Rasio leverage menunjukkan seberapa besar kebutuhan dan perusahaan didanai dengan hutang. Apabila perusahaan tidak mempunyai leverage
faktornya = 0 artinya perusahaan dalam koperasi sepenuhnya menggunakan modal sendiri atau tanpa menggunakan hutang. Semakin rendah leverage
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
faktor, perusahaan mempunyai risiko kecil bila kondisi ekonomi merosot. Pengguna dana hutang bagi perusahaan tersebut mempunyai tiga dimensi 1
memberi kredit akan menitik beratkan pada besarnya jaminan atas kredit yang diberikan; 2 dengan menggunakan data hutang, maka apabila perusahaan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya, maka keuntungan pemilik perusahaan akan meningkat; 3 dengan penggunaan
hutang, pemilik mendapatkan dana tanpa kehilangan pengendalian pada perusahaannya Sutrisno, 2003 : 249.
Dalam hubungannya dengan praktik pengungkapan, Jensen dan Meckling 1976 mengungkapkan bahwa perusahaan dengan leverage yang
tinggi cenderung mengungkapan informasi lebih luas karena perusahaan dengan leverage yang tinggi mengakibatkan timbulnya biaya pengawasan
yang lebih tinggi. Banyak ukuran yang digunakan untuk mewakili tingkat leverage suatu perusahaan, yaitu debt to asset, long term debt to total equity,
debt to equity, dan debt service coverage. Dalam penelitian ini, tingkat leverage yang digunakan adalah debt to equty ratio, yang menunjukkan
seberapa besar total ekuitas yang dimiliki perusahaan yang berasal dari pembiayaan hutang.
2.2.4.4. Jumlah Dewan Pengawas Syariah