Fairness, dengan memaksimalkan perlindungan hak dan perlakuan adil kepada seluruh shareholders.
2.2.3.4. Manfaat dan Tujuan Good Corporate Governance
Pelaksanaan Good Corporate Governance yang baik merupakan langkah penting dalam membangun kepercayaan pasar market convidence
dan mendorong arus investasi internasional yang lebih stabil dan bersifat jangka panjang. Menurut Bassel Committee on Banking Supervision dalam
Prasetyo 2013, tujuan dan manfaat good corporate governance antara lain sebagai berikut:
a. Mengurangi
agency cost,
biaya yang
timbul karena
penyalahgunaan wewenang, ataupun berupa biaya pengawasan yang timbul untuk mencegah timbulnya suatu masalah.
b. Mengurangi biaya modal yang timbul dari manajemen yang baik,
yang mampu meminimalkan risiko. c.
Memaksimalkan nilai saham perusahaan, sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan dimata publik dalam jangka
panjang. d.
Mendorong pengelolaan perbankan secara profesional, transparan, efisien
serta memberdayakan
fungsi dan
meningkatkan kemandirian dewan komisaris, Direksi dan RUPS.
e. Mendorong dewan komisaris, anggota direksi, pemegang saham
dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku.
f. Menjaga going concern perusahaan
2.2.3.5. Corporate Governance pada Perbankan
Menurut Bank Dunia BEI NEWS, 2004 dalam Herwiyanti 2010, “Corporate Governance is a blend of law, regulationand appropiate voluntary
private sector practices which enable a corporation to attract financial and human capital, perform effectively and thereby prepetuate itself by generating
long term economic value for its shareholders and society as awhole.” Sistem tata kelola organisasi perusahaan yang baik menuntut dibangun
dan dijalankannya prinsip-prinsip tata kelola perusahaan Corporate Governance dalam proses manajerial perusahaan. Dengan mengenal prinsip-
prinsip Good Corporate Governance yang berlaku secara universal diharapkan perusahaan dapat hidup secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi
para stakeholder. Dalam Pedoman Good Corporate Governance Perbankan Indonesia
yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance pada bulan Januari 2004 disebutkan bahwa Good Corporate Governance
GCG mengandung lima prinsip utama yaitu keterbukaan tranparency, akuntabilitas accountability, tanggung jawab responsibility, independensi
independency, serta kewajaran fairness, dan diciptakan untuk dapat melindungi kepentingan semua pihak yang berkepentingan stakeholder.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Struktur Tata Kelola Perbankan Governance Structure of Banking dapat diterapkan dengan adanya beberapa kriteria meliputi pemegang saham,
dewan komisaris, direksi, auditor dan komite audit, compliance officer, sekretaris perusahaan, dewan pengawas syariah dan stakeholders.
Industri perbankan mempunyai regulasi yang lebih ketat dibandingkan dengan industri lain, misalnya suatu bank harus memenuhi kriteria Current
Adequacy Ratio CAR minimum. Bank Indonesia menggunakan laporan keuangan sebagai dasar dalam penentuan status suatu bank apakah bank
tersebut merupakan bank yang sehat atau tidak. Oleh karena itu, manajer mempunyai insentif untuk melakukan manajemen laba supaya perusahaan
mereka dapat memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh BI. Perbankan di Indonesia melakukan manajemen laba untuk memenuhi kriteria BI tersebut
Rahmawati dan Baridwan, 2006 dalam Arbaina, 2012 . Setiawati dan Na’im
2001 dalam penelitian Arbaina 2012 berargumen bahwa laporan keuangan yang telah direkayasa oleh manajemen dapat mengakibatkan distorsi dalam
alokasi dana. Selain itu, industri perbankan merupakan industri “kepercayaan”.
Jika investor berkurang kepercayaannya karena laporan keuangan yang bias akibat tindakan manajemen laba, maka mereka akan melakukan penarikan
dana secara bersama-sama yang dapat mengakibatkan rush. Oleh karena itu, perlu suatu mekanisme untuk meminimalkan manajemen laba yang dilakukan
oleh perusahaan perbankan. Salah satu mekanisme yang dapat digunakan adalah praktik corporate governance.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.3.6. Corporate Governance pada Perbankan Syariah