77
No. Interval Skor
F FR
Kategori
4 68
– 77 3
2,8 Rendah
5 24
– 67 Sangat Rendah
Jumlah 106
100
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 106 siswa yang diteliti memiliki tingkat kecerdasan emosional dengan kategori sangat tinggi
sebesarnya 26 siswa 24,5, kategori tinggi sebanyak 68 siswa 64,2, kategori cukup sebanyak 9 siswa 8,5, kategori rendah
sebanyak 3 siswa 2,8 dan tidak ada yang memiliki kategori sangat rendah dalam kecerdasan emosionalnya. Dalam variabel ini diperoleh
hasil perhitungan rata-rata
mean
= 96,63; perhitungan nilai tengah
median
= 96; dan nilai yang sering muncul
modus
= 96. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki
kecerdasan emosional yang tinggi.
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data
1. Pengujian Normalitas
Pada pengujian normalitas dalam penelitian ini yang seharusnya diuji dengan
product moment
harus diubah dengan menggunakan korelasi Spearman, karena data pada penelitian ini berdistribusi tidak normal.
a. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi
dan Motivasi Belajar Siswa
78
Tabel 5.7 Hasil Uji Normalitas Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif
Pada Materi Akuntansi Dengan Motivasi Belajar Siswa
Equation Model Summary
Parameter Estimates
R Square
F df1
df2 Sig.
Constant b1
Linear .293 43.128
1 104 .000
.044 .007
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Dari hasil perhitungan normalitas bivariat untuk data variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi
dengan motivasi belajar siswa pada Tabel 5.7 diperoleh angka sebesar 0,293 0,8, maka dapat disimpulkan bahwa data distribusi
pada variabel tingkat keterlaksaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa cenderung berdistribusi tidak
normal. b.
Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dan Kecerdasan Emosional Siswa
Tabel 5.8 Hasil Uji Normalitas Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif
Pada Materi Akuntansi Dengan Kecerdasan Emosional Siswa
Equation Model Summary
Parameter Estimates
R Square
F df1
df2 Sig.
Constant b1
Linear .293 43.128
1 104
.000 .044 .007
The independent variable is Mahalanobis Distance.
79 Dari hasil perhitungan normalitas bivariat puntuk data variabel
tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan kecerdasan emosional siswa pada Tabel 5.8 diperoleh angka
sebesar 0,293 0,8, maka dapat disimpulkan bahwa data distribusi pada variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif
pada materi akuntansi dengan kecerdasan emosional siswa berdistribusi tidak normal.
2. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Hipotesis I
Berdasarkan dari pengujian normalitas pada prasyarat analisis data diketahui bahwa data variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran
aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional cenderung berdistribusi tidak normal. Dengan demikian,
teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Spearman dengan bantuan program SPSS versi 22.
1 Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi
akuntansi dengan motivasi belajar siswa = Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan
pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa.
= Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi
belajar siswa.
80
Tabel 5.9 Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif
Pada Materi Akuntansi Dengan Motivasi Belajar Siswa
Pemb. Akitf
Motivasi Belajar
Spearman s rho
Pembelajaran Aktif
Correlation Coefficient 1.000
.643 Sig. 1-tailed
. .000
N 106
106 Motivasi
Belajar Correlation Coefficient
.643 1.000
Sig. 1-tailed .000
. N
106 106
. Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.
Berdasarkan Tabel 5.9 di atas, tampak bahwa nilai
Correlation Coefficient
menunjukkan angka +0,643. Nilai
Correlation Coefficient
menunjukkan bahwa variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntasi dengan
motivasi belajar siswa mempunyai hubungan yang searah dengan kategori yang kuat. Hubungan searah yang dimaksud adalah
semakin tinggi tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa.
Hubungan ini juga dikatakan berkategori kuat karena nilai korelasi sebesar 0,643, dimana 0,643 berada dalam rentang frekuensi dari
0,60 – 0,799. Tabel 5.9 pada kolom Sig.
1-tailed
menunjukkan angka probabilitas sebesar 0,000, dimana jika Sig.
1-tailed
α = 0,01 maka dapat disimpulkan bahwa
ditolak dan diterima.
Artinya, terdapat hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan
81 pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar
siswa. Dan kesimpulan ini dapat digeneralisasi untuk keseluruhan populasi.
2 Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi
akuntansi dengan kecerdasan emosional siswa = Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan
pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan kecerdasan emosional siswa.
= Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi
dengan kecerdasan emosional siswa.
Tabel 5.10 Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif
Pada Materi Akuntansi Dengan Kecerdasan Emosional Siswa
Pemb. Aktif
Kecerdasan Emosional
Spearma ns rho
Pembelajaran Aktif
Correlation Coefficient
1.000 .494
Sig. 1-tailed .
.000 N
106 106
Kecerdasan Emosional
Correlation Coefficient
.494 1.000
Sig. 1-tailed .000
. N
106 106
. Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.
Berdasarkan Tabel 5.10 di atas, tampak bahwa nilai
Correlation Coefficient
menunjukkan angka +0,494. Nilai
82
Correlation Coefficient
menunjukkan bahwa variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntasi dengan
kecerdasan emosional siswa mempunyai hubungan yang searah dengan kategori yang cukup. Hubungan searah yang dimaksud
adalah semakin tinggi tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi maka semakin tinggi pula kecerdasan
emosional siswa. Hubungan ini juga dikatakan berkategori cukup karena nilai korelasi sebesar 0,494, dimana berada dalam rentang
frekuensi dari 0,40 – 0,599. Tabel 5.10 pada kolom Sig.
1-tailed
menunjukkan angka probabilitas sebesar 0,000 dimana jika Sig.
1- tailed
α = 0,01 maka dapat disimpulkan bahwa ditolak dan
diterima. Artinya, terdapat hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan
kecerdasan emosional siswa. Dan kesimpulan ini dapat digeneralisasi untuk keseluruhan populasi.
C. Pembahasan
1. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi
Akuntansi dengan Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan hasil analisis data dari 106 siswa yang menjadi
responden dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi
belajar siswa memiliki hubungan positif dengan kategori yang kuat. Hal ini diketahui berdasarkan perhitungan hipotesis dengan korelasi Spearman