1998:37, adalah sikap  seseorang  dalam  kemandirian  belajar  dalam mengatur  dan  mengendalikan  kegiatan  belajarnya,  atas  dasar
pertimbangan  keputusan  dan  tanggung  jawabnya  sendiri.  Kemandirian dalam belajar merupakan bekal untuk siswa dalam meraih prestasi yang
baik. Kemandirian  belajar  siswa  terlihat  dalam  usaha-usaha  siswa didalam  memenuhimengatasi  masalah-masalah  yang  timbul  dalam
proses  belajar.  Siswa  yang  kurangtidak  mandiri  akan  menjadikan prestasi  belajarnya  juga  akan  rendah. Jadi  dapat  disimpulkan  bahwa
semakin tinggi kemandirian belajar siswa maka prestasi belajarnya akan semakin  tinggi  dan  sebaliknya,  semakin rendah kemandirian belajar
siswa maka prestasi belajarnya juga akan semakin rendah.
3. Hubungan antara motivasi belajar dan prestasi belajar siswa.
Ada  beberapa  ciri  siswa  yang  memiliki  motivasi  belajar  yang tinggi.  Ini  dapat  dikenali  melalui  proses  belajar  mengajar  dikelas,
sebagaimana  dikemukakan Brown, 1981  sebagai  berikut  :  tertarik pada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh, tertarik
pada  mata  pelajaran  yang  diajarkan,  mempunyai  antusias  yang  tinggi serta  mengendalikan  perhatian  terutama  kepada  guru,  ingin  selalu
bergabung ke dalam kelompok kelas, ingin identitas dirinya diakui oleh orang lain, tindakan, kebiasaan, dan moralnya selalu dalam kontrol diri,
selalu  mengingat  pelajaran  dan  mempelajarinya  kembali,  dan  selalu terkontrol oleh lingkungannya.
Sardiman, 1986  mengemukakan  bahwa  ciri-ciri  motivasi  yang ada  pada  diri  seseorang  adalah  tekun  dalam  menghadapi  tugas  atau
dapat bekerja  secara  terus  menerus  dalam  waktu  lama,  ulet  dalam menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas
prestasi  yang  diperoleh,  menunjukkan  minat  yang  besar  terhadap bermacam-macam masalah belajar, lebih suka bekerja sendiri dan tidak
bergantung  pada  orang  lain,  tidak  cepat  bosan  terhadap  tugas-tugas rutin,  dapat  mempertahankan  pendapatnya,  tidak  mudah  melepaskan
apa yang diyakini, senang mencari dan memecahkan masalah. Banyak riset yang membuktikan bahwa tingginya motivasi dalam
belajar  berhubungan  dengan  tingginya  prestasi  belajar.  Bahkan  pada saat  ini  kaitan  antara  motivasi  dengan  perolehan  dan  atau  prestasi  ini
tidak  hanya  dalam  belajar  dalam  kerja  pun  motivasi  ini  juga  sangat penting.
Oleh karena itu motivasi belajar sangat urgent dalam peningkatan perolehan  belajar  dalam  kasanah  kepustakaan  kependidikan,  motivasi
sering  disebut  secara  berulang  sebagai  variabel  yang  banyak menentukan  perolehan  belajar.  Bahkan  orang  yang  sukses  disegala
bidang  lebih  banyak  disebabkan  oleh  tingginya  motivasi  yang  mereka punyai.
Jadi  dapat  disimpulkan  bahwa  semakin  banyak motivasi belajar yang  diberikan  kepada  siswa maka  prestasi  belajarnya  akan  semakin
tinggi dan sebaliknya, semakin sedikit motivasi belajar yang diberikan kepada siswa maka prestasi belajarnya akan semakin rendah.
D. Perumusan Hipotesis