Prestasi Belajar Tinjauan Teoritik

3 Motif-motif objektif c. Motivasi jasmani dan rohani. 1 Motivasi jasmani, seperti, rileks, insting otomatis, napas dan sebagainya. 2 Motivasi rohani, seperti kemauan atau minat. d. Motivasi intrisik dan ekstrinsik. 1 Motivasi instrisik adalah motif-motif yang terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu diransang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. 2 Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya peransang dari luar.

4. Prestasi Belajar

Dalam kehidupan sehari-hari, kita melakukan banyak kegiatan yang sebenarnya merupakan gejala belajar, dalam arti kita tidak akan bisa melakukan kegiatan tersebut kalau kita tidak belajar terlebih dahulu. Belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku seseorang dengan serangkaian kegiatan melalui penguasaan materi, ilmu pengetahuan untuk menjadikan seseorang menjadi manusia seutuhnya. Belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI keterampilan dan sikap. Menurut Winkel 1996:53, belajar merupakan suatu aktivitas mental dan psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Menurut Muhibbin Syah 1997 : 141, prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran disekolah dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Belajar bukan merupakan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Sementara itu, Hilgard 1984:3 dalam bukunya yang berjudul “Theories of Learning” menyatakan bahwa: “Learning is the process by which an activity originates or is changed throught reacting to an encountered situation, provided that the characteristics of the change in activity cannot be explained on the basis of native response tendencies, maturation or temporary states of the organism.” Belajar diartikan sebagai suatu proses kegiatan reaksi terhadap lingkungan, namun perubahan tersebut tidak dapat dikatakan belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau kegiatan sementara orang. Dalam pengertian ini diketahui bahwa belajar merupakan suatu proses kegiatan sebagai hasil reaksi terhadap lingkungan. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua perubahan merupakan hasil dari belajar, sebab ada perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara orang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Prestasi belajar merupakan suatu masalah dalam sejarah kehidupan karena sepanjang rentang kehidupan manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Prestasi juga merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan. Proses yang dilakukan tersebut menghasilkan suatu perubahan yang khas, yaitu perubahan dalam sikap atau tingkah laku yang dicapai dan dapat dilihat secara nyata serta dapat diukur dengan menggunakan alat ukur, yaitu tes. Seseorang di dunia pada dasarnya mempunyai tujuan yang jelas di dalam mengarungi kehidupannya, diantara tujuan yang dicapai tersebut antara lain adalah keinginan untuk berprestasi. Prestasi dalam hal belajar adalah penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya hal ini ditunjukan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru Mulyono, 1990:30. Senada dengan penulis ini, Winkel 1989:100 mendefinisikan prestasi belajar sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Sementara Winkel 1991:39, menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha yang dapat dicapai siswa setelah melakukan proses belajar yang berlangsung dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI interaksi subyek dengan lingkungannya yang akan di simpan atau dilaksanakan menuju kemajuan. Prestasi merupakan kemampuan nyata seseorang sebagai hasil dari melakukan atau usaha kegiatan tertentu dan dapat diukur hasilnya. Sehingga jika dihubungkan atau dikaitkan dengan prestasi belajar maka definisi dari prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Ali, 1995:787 adalah Penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Berdasarkan pendapat di atas maka pengertian prestasi belajar adalah hasil usaha yang dicapai siswa setelah melakukan proses belajar dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes. Apabila prestasi dikaitkan dengan belajar maka mengenal apa yang dinamakan dengan prestasi belajar. Hal ini menyatakan seberapa jauh hasil yang telah dicapai atau dibuktikan oleh seseorang. Belajar sendiri merupakan suatu aktivitas yang menghasilkan perubahan dengan didapatkannya kemampuan baru yang disebabkan usaha Suryobroto, 1984:324. Sehubungan dengan prestasi belajar maka ia mengemukakan bahwa nilai rapor merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan siswa atau prestasi siswa selama masa tertentu. Dari beberapa pengertian tentang prestasi tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan perubahan kemampuan yang dinyatakan dalam nilai rapornya, setelah siswa tersebut selesai mengikuti pelajaran selama jangka waktu tertentu. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil setelah proses belajar menyatakan mengukur tingkat keberhasilan seseorang dalam mengikuti proses belajar. Apabila seseorang belajar, maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil belajar adalah perubahan di dalam diri seorang pelajar, dimana ia dapat mempunyai hasil yang berbeda-beda dan apa yang telah diketahui. Keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar dapat dilihat dari prestasi belajarnya. Evaluasi adalah usaha penilaian terhadap suatu hal, bisa dari segi tujuan yang ingin dicapai, gagasan, cara kerja, metode. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa Dimyati Mudjiono, 2013:239-254 yaitu sebagai berikut. 1. Faktor internal a. Sikap terhadap belajar. Sikap merupakan kemampuan dalam memberikan penilaian tentang sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak atau mengabaikan kesempatan belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi yang lemah akan melemahkan kegiatan belajar, sehingga mutu hasil belajar ikut rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu dikuatkan terus menerus, agar siswa memiliki hasil belajar yang baik, yang pada akhirnya semakin meningkatkan motivasi berprestasi. c. Konsentrasi belajar. Konsentrasi belajar merupakan kekuatan mental untuk memusatkan perhatian pada pelajaran yang tertuju pada bahan belajar maupun proses memperolehnya. Untuk memperkuat perhatian guru memerlukan berbagai macam strategi belajar mengajar, serta memperhitungkan waktu belajar serta selingan untuk istirahat. d. Mengolah bahan belajar. Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa untuk menerima isi dan cara perolehan ajaran yang dikembangkan di berbagai mata pelajaran, sehingga menjadi bermakna bagi siswa. Isi bahan belajar berupa pengetahuan, nilai agama, nialai kesenian, serta keterampilan mental dan jasmani. Cara memperoleh ajaran berupa bagaimana menggunakan kamus, daftar logaritma, atau rumus matematika. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e. Menyimpan perolehan hasil belajar. Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan. Proses belajar terdiri dari proses penerimaan, pengolahan, penyimpanan dan pengaktifan yang berupa penguatan serta pembangkitan kembali untuk dipergunakan lagi. f. Menggali hasil belajar yang tersimpan. Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses mengaktifkan pesan yang telah diterima. Dalam pesan baru siswa akan mencoba mengaitkan dengan bahan yang lama atau mempelajari kembali. Proses kembali pesan lama dapat berwujud transfer belajar atau unjuk prestasi belajar. Gangguan dalam menggali atau mengulas kembali ini bersumber pada kesukaran dalam penerimaan, pengolahan dan penyimpanan. g. Kemampuan prestasi atau unjuk hasil belajar. Kemampuan berprestasi merupakan suatu puncak proses belajar yang membuktikan keberhasilan belajar dalam memecahkan tugas-tugas belajar atau mentransfer hasil belajar. Kemampuan berprestasi terpengaruh oleh proses penerimaan, pengaktifan, prapengolahan, pengolahan, serta pemanggilan untuk pembangkitan pesan dan pengalaman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI h. Rasa percaya diri siswa. Rasa percaya diri tumbuh dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Unjuk prestasi merupakan tahap perwujudan diri yang diakui oleh orang-orang disekitar siswa misalkan teman belajar, guru, orang tua. Bagi siswa yang kurang memiliki rasa percaya diri untuk mengatasinya guru dan orang tua harus terus menerus memberikan penguatan, pengakuan, dan kepercayaan sampai siswa tersebut berhasil memiliki rasa percaya diri. i. Intelegensi dan keberhasilan belajar. Intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berpikir secara baik, dan bergaul dengan lingkungan secara efisien. Kecakapan tersebut menjadi aktual bila siswa berhasil memecahkan masalah dalam belajar maupun kehidupan sehari-hari. j. Kebiasaan belajar. Kebiasaan belajar harusnya dilakukan siswa setiap hari, mengajarkan siswa untuk bisa lebih mengatur waktu atau membiasakan menerapkan disiplin waktu. k. Cita-cita siswa. Cita-cita merupakan motivasi intrinsik yang perlu ditanamkan sejak dini, sejak siswa menerima pendidikan awal. Cita-cita merupakan wujud eksplorasi dan emansipasi diri siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Faktor eksternal a. Guru sebagai pembina siswa belajar Guru adalah pengajar yang mendidik. Sebagai pendidik, guru harus mampu memusatkan perhatian pada kepribadian siswa dan sebagai pembina belajar terutama untuk membangkitkan motivasi belajar pada siswa sehingga pelaksanaan dan pengevaluasian pembelajaran secara jujur dan obyektif dapat berjalan dengan baik sehingga hasil yang diperoleh memuaskan dan hasil belajar siswa dapat dilaporkan kepada orang tua siswa. b. Prasarana dan sarana pembelajaran. Kelengkapan sarana dan prasarana belajar merupakan jaminan terselenggaranya proses belajar yang baik. c. Faktor keluarga Hubungan yang baik diantara anggota keluarga dapat membantu siswa dalam terselenggaranya kegiatan belajar siswa yang dapat menjadi modal baik untuk memperoleh prestasi belajar yang baik pula. d. Faktor lingkungan. Lingkungan dimana kegiatan belajar siswa berlangsung memiliki pengaruh pada hasil belajar yang diperoleh siswa. Lingkungan yang sehat, bersih, dan nyaman merupakan faktor pendukung untuk siswa dalam meraih prestasi yang baik. e. Kurikulum sekolah Kurikulum merupakan program belajar yang telah ditentukan atau dirancang oleh sekolah untuk memberikan arah dalam pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum yang berlaku disekolah adalah kurikulum yang telah disahkan oleh pemerintah sebagai kurikulum nasional. Perubahan kurikulum akan mengacaukan sistem pembelajaran yang telah berjalan sehingga tujuan, isi, kegiatan belajar serta evaluasi menjadi berubah arah dan menjadi masalah bagi pelaksana pendidikan. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai angka dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauhmana siswa telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf, atau kalimat dan terdapat dalam periode tertentu.

B. Kajian Hasil Peneitian Yang Relevan

Beberapa peneliti sebelumnya yang meneliti tentang beberapa variabel Lingkungan Belajar, Kemandirian Belajar dan Motivasi Belajar yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa antara lain : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

PENGARUH MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Siswa SMA Al-Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/201

0 1 17

PENGARUH LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENGARUH LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARA

0 1 15

Hubungan antara kemandirian belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa studi kasus pada siswa SMK 7 Yogyakarta.

0 1 87

Hubungan antara lingkungan belajar, kemandirian belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi : studi kasus pada siswa kelas XII SMA Pangudi Luhur ST. Louis IX Sedayu Yogyakarta.

0 1 202

Hubungan antara kemandirian belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa studi kasus pada siswa SMK 7 Yogyakarta

0 0 85

Hubungan Efikasi Diri, Kemandirian Belajar Dan Motivasi Berprestasi Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa COVER

0 1 32

Hubungan pola asuh ibu dan kemandirian belajar dengan motivasi belajar Cover

0 0 13

Dhevita Sulistya Murti R0107064

0 0 60

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

0 0 160