Hasil Penelitian dari Indrawati 2004 yang dilakukan di Universitas Sanata Dharma
menunjukkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa dan ada
hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan pretasi belajar akuntansi siswa.
Hasil penelitian dari Agnes Kartika Vidyanti 2005 yang berjudul hubungan antara lingkungan belajar, kemandirian belajar, dan jumlah jam
belajar siswa dengan prestasi belajar siswa yang menunjukkan tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan
prestasi belajar siswa, dan ada hubungan yang positif dan signfikan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa.
Hasil Penelitian dari suciningrum 2006 yang berjudul hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar dan lingkungan belajar dengan
prestasi belajar siswa yang menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa dan ada
hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa.
C. Kerangka Berpikir
1. Hubungan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar siswa.
Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki maknapengaruh tertentu kepada individu Hamalik, 2003:
195. Sedangkan menurut Dimyati 1979:126 lingkungan adalah segala PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sesuatu yang ada di sekitar seseorang yang mempengaruhi proses sosialisasinya. Faktor lingkungan memegang peranan penting dalam
proses belajar siswa, karena siswa hidup dalam masyarakat tidak lepas dari lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
Hubungan baik antara siswa dengan orang-orang yang ada di lingkungannya akan menguntungkan siswa itu sendiri, dalam arti dapat
mendukung situasi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Jadi kesimpulannya, lingkungan belajar yang mendukung
akan mendorong siswa untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi, dan sebaliknya lingkungan belajar yang tidak mendukung akan
menjadikan prestasi belajar siswa akan rendah.
2. Hubungan antara kemandirian belajar dan prestasi belajar siswa.
Belajar merupakan kegiatan wajib seorang siswa. Kegiatan belajar siswa ini tidak lepas dari sikap siswa itu sendiri, khususnya
kemandirian. Kemandirian kematangan pribadi dapat didefinisikan sebagai keadaan kesempurnaan dan keutuhan, kedua unsur tersebut
dalam kesatuan pribadi. Seorang manusia harus tahu apa yang dilakukannya, dan sadar apa yang akan dituju menjadi pribadi yang
utuh dan tidak berantakan. Kemandirian dalam belajar juga dapat diartikan sebagai aktivitas
belajar dan berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri dari pembelajar Dimyati,
1998:51. Pengertian kemandirian menurut Samana, Susmeini,
1998:37, adalah sikap seseorang dalam kemandirian belajar dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan belajarnya, atas dasar
pertimbangan keputusan dan tanggung jawabnya sendiri. Kemandirian dalam belajar merupakan bekal untuk siswa dalam meraih prestasi yang
baik. Kemandirian belajar siswa terlihat dalam usaha-usaha siswa didalam memenuhimengatasi masalah-masalah yang timbul dalam
proses belajar. Siswa yang kurangtidak mandiri akan menjadikan prestasi belajarnya juga akan rendah. Jadi dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi kemandirian belajar siswa maka prestasi belajarnya akan semakin tinggi dan sebaliknya, semakin rendah kemandirian belajar
siswa maka prestasi belajarnya juga akan semakin rendah.
3. Hubungan antara motivasi belajar dan prestasi belajar siswa.