e. Kurikulum sekolah Kurikulum merupakan program belajar yang telah ditentukan atau
dirancang oleh sekolah untuk memberikan arah dalam pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum yang berlaku disekolah
adalah kurikulum yang telah disahkan oleh pemerintah sebagai kurikulum nasional. Perubahan kurikulum akan mengacaukan
sistem pembelajaran yang telah berjalan sehingga tujuan, isi, kegiatan belajar serta evaluasi menjadi berubah arah dan menjadi
masalah bagi pelaksana pendidikan. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya prestasi
belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai angka dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauhmana siswa telah menguasai
materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf, atau kalimat dan terdapat dalam
periode tertentu.
B. Kajian Hasil Peneitian Yang Relevan
Beberapa peneliti sebelumnya yang meneliti tentang beberapa variabel Lingkungan Belajar, Kemandirian Belajar dan Motivasi Belajar
yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa antara lain : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil Penelitian dari Indrawati 2004 yang dilakukan di Universitas Sanata Dharma
menunjukkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa dan ada
hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan pretasi belajar akuntansi siswa.
Hasil penelitian dari Agnes Kartika Vidyanti 2005 yang berjudul hubungan antara lingkungan belajar, kemandirian belajar, dan jumlah jam
belajar siswa dengan prestasi belajar siswa yang menunjukkan tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan
prestasi belajar siswa, dan ada hubungan yang positif dan signfikan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa.
Hasil Penelitian dari suciningrum 2006 yang berjudul hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar dan lingkungan belajar dengan
prestasi belajar siswa yang menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa dan ada
hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa.
C. Kerangka Berpikir
1. Hubungan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar siswa.
Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki maknapengaruh tertentu kepada individu Hamalik, 2003:
195. Sedangkan menurut Dimyati 1979:126 lingkungan adalah segala PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sesuatu yang ada di sekitar seseorang yang mempengaruhi proses sosialisasinya. Faktor lingkungan memegang peranan penting dalam
proses belajar siswa, karena siswa hidup dalam masyarakat tidak lepas dari lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
Hubungan baik antara siswa dengan orang-orang yang ada di lingkungannya akan menguntungkan siswa itu sendiri, dalam arti dapat
mendukung situasi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Jadi kesimpulannya, lingkungan belajar yang mendukung
akan mendorong siswa untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi, dan sebaliknya lingkungan belajar yang tidak mendukung akan
menjadikan prestasi belajar siswa akan rendah.
2. Hubungan antara kemandirian belajar dan prestasi belajar siswa.
Belajar merupakan kegiatan wajib seorang siswa. Kegiatan belajar siswa ini tidak lepas dari sikap siswa itu sendiri, khususnya
kemandirian. Kemandirian kematangan pribadi dapat didefinisikan sebagai keadaan kesempurnaan dan keutuhan, kedua unsur tersebut
dalam kesatuan pribadi. Seorang manusia harus tahu apa yang dilakukannya, dan sadar apa yang akan dituju menjadi pribadi yang
utuh dan tidak berantakan. Kemandirian dalam belajar juga dapat diartikan sebagai aktivitas
belajar dan berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri dari pembelajar Dimyati,
1998:51. Pengertian kemandirian menurut Samana, Susmeini,
1998:37, adalah sikap seseorang dalam kemandirian belajar dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan belajarnya, atas dasar
pertimbangan keputusan dan tanggung jawabnya sendiri. Kemandirian dalam belajar merupakan bekal untuk siswa dalam meraih prestasi yang
baik. Kemandirian belajar siswa terlihat dalam usaha-usaha siswa didalam memenuhimengatasi masalah-masalah yang timbul dalam
proses belajar. Siswa yang kurangtidak mandiri akan menjadikan prestasi belajarnya juga akan rendah. Jadi dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi kemandirian belajar siswa maka prestasi belajarnya akan semakin tinggi dan sebaliknya, semakin rendah kemandirian belajar
siswa maka prestasi belajarnya juga akan semakin rendah.
3. Hubungan antara motivasi belajar dan prestasi belajar siswa.
Ada beberapa ciri siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi. Ini dapat dikenali melalui proses belajar mengajar dikelas,
sebagaimana dikemukakan Brown, 1981 sebagai berikut : tertarik pada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh, tertarik
pada mata pelajaran yang diajarkan, mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatian terutama kepada guru, ingin selalu
bergabung ke dalam kelompok kelas, ingin identitas dirinya diakui oleh orang lain, tindakan, kebiasaan, dan moralnya selalu dalam kontrol diri,
selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali, dan selalu terkontrol oleh lingkungannya.
Sardiman, 1986 mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseorang adalah tekun dalam menghadapi tugas atau
dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama, ulet dalam menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas
prestasi yang diperoleh, menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar, lebih suka bekerja sendiri dan tidak
bergantung pada orang lain, tidak cepat bosan terhadap tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan
apa yang diyakini, senang mencari dan memecahkan masalah. Banyak riset yang membuktikan bahwa tingginya motivasi dalam
belajar berhubungan dengan tingginya prestasi belajar. Bahkan pada saat ini kaitan antara motivasi dengan perolehan dan atau prestasi ini
tidak hanya dalam belajar dalam kerja pun motivasi ini juga sangat penting.
Oleh karena itu motivasi belajar sangat urgent dalam peningkatan perolehan belajar dalam kasanah kepustakaan kependidikan, motivasi
sering disebut secara berulang sebagai variabel yang banyak menentukan perolehan belajar. Bahkan orang yang sukses disegala
bidang lebih banyak disebabkan oleh tingginya motivasi yang mereka punyai.
Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin banyak motivasi belajar yang diberikan kepada siswa maka prestasi belajarnya akan semakin
tinggi dan sebaliknya, semakin sedikit motivasi belajar yang diberikan kepada siswa maka prestasi belajarnya akan semakin rendah.
D. Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara yang belum final dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam pengertian ini
merupakan perumusan jawaban atas dugaan sementara terhadap pernyataan yang diajukan dalam rumusan masalah, sehingga hipotesis ini harus diuji
atau dibuktikan kebenarannya berdasarkan kerangka berpikir diatas melalui pengumpuan data dan analisis data.
Berdasarkan uraian data-data di atas penulis merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
H
a1
: Ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar siswa.
H
a2
: Ada hubungan positif yang signifikan antara kemandirian belajar dan prestasi belajar siswa.
H
a3
: Ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar siswa.
50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian studi kasus, yaitu penelitian terhadap subjek tertentu, dimana subyek tersebut terbatas, maka kesimpulan
yang diperoleh hanya berlaku pada subjek yang diteliti Consoelo, 1933:73. Dengan demikian hasil hanya berlaku pada kasus dimana objek atau subjek
yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasikan pada kasus lain. Dalam penelitian ini saya akan meneliti tentang hubungan antara lingkungan
belajar, kemandirian belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa yang menjadi sumber informasi yaitu siswa IPS kelas XII tahun ajaran 20132014.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah sesuatu yang dianggap pokok pembicaraan dalam penelitian adalah lingkungan belajar siswa,
kemandirian belajar siswa, motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa.