Siswa  yang  mandiri  akan  mampu  mencari  sumber  belajar  yang dibutuhkan  serta  mempunyai  kreativitas  inisiatif  sendiri  dan  mampu
bekerja sendiri dengan merujuk pada bimbingan yang diperolehnya. Dari  hasil  pengujian  yang  telah  dilakukan  oleh  peneliti  dapat
diketahui  bahwa  tingginya  kemandirian  belajar  siswa  belum  tentu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Siswa yang kurang mandiri
terkadang karena tingkat kecerdasan siswa yang tinggi serta keinginan untuk  selalu  dapat  memecahkan  setiap  persoalan membuat  siswa
bersemangat  dan  berusaha  untuk  belajar  sehingga  membuat  siswa memperoleh prestasi belajar yang maksimal.
Dari  uraian tersebut
maka  dapat  disimpulkan bahwa
kemandirian belajar tidak berhubungan  dengan prestasi  belajar  siswa, karena  tinggi  rendahnya  prestasi belajar  siswa dapat  berasal  dari
faktor-faktor yang lain.
3. Hubungan antara Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar
Hasil  pengujian  korelasi  menunjukkan tidak ada  hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar.
Berdasarkan hasil tabel output SPSS 16 dapat diketahui bahwa = 0,071 dan taraf signifikansi 0,284. Interpretasi hubungannya terdapat
pada = 0,071 menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel
motivasi belajar  dengan  prestasi  belajar  tetapi  hubungan  yang  terjadi terjalin sangat lemah. Tanda positif menunjukkan arah hubungan yang
sama bahwa semakin tinggi motivasi belajar maka semakin tinggi pula PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
prestasi belajar dan sebaliknya, semakin rendah motivasi belajar maka semakin rendah pula prestasi belajar.
Hasil  penelitian  ini  tidak  sejalan  dengan  penelitian  dari Indrawati  Tahun  2004  dan  Suciningrum  Tahun  2006  yang
menyatakan  bahwa  motivasi  belajar  dengan  prestasi  belajar mempunyai  hubungan  yang  positif  dan  signifikan. Berdasarkan    hasil
analisis  deskripsi  data  pada siswa  kelas  XII sebanyak 85  siswa memiliki motivasi belajar yang tergolong dalam kategori antara tinggi
dan  cukup, sebanyak  79,3  siswa  memiliki  prestasi  belajar  yang tergolong  sangat  tinggi.  Sedangkan hasil  pengujian  korelasi diketahui
bahwa tidak  ada  hubungan positif  yang  signifikan antara motivasi
belajar dan t prestasi belajar siswa. Semakin  tinggi  motivasi  yang  diberikan  terhadap  siswa  untuk
mengelola dirinya dalam belajar maka hasil yang akan diperoleh siswa dalam  akademik  akan  semakin tinggi.  Sebaliknya,  semakin  rendah
motivasi yang diberikan terhadap siswa untuk mengelola dirinya dalam belajar  maka  hasil  yang  akan  diperoleh  siswa  dalam  akademik  akan
semakin menurun. Motivasi  merupakan  dorongan  yang  terdapat  dalam  diri
seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku ke arah yang  lebih  baik  dalam  memenuhi  kebutuhannya  Hamzah,  2007:3.
Motivasi  dapat  juga  dikatakan  serangkaian  usaha  untuk  menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan
sesuatu, dan bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan tau mengelakkan perasaan tidak suka itu Sardiman, 2008:75.
Menurut Dimyati    Mudjiono  1999:239  motivasi  belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar.
motivasi  yang  lemah  akan  melemahkan  kegiatan  belajar,  sehingga mutu  hasil  belajar  ikut  lemah.  Oleh  karena  itu  motivasi  belajar  pada
diri  siswa  perlu  dikuatkan  terus  menerus  agar  siswa  memiliki  hasil belajar yang baik, yang pada akhirnya semakin meningkatkan motivasi
berprestasi. Dari  hasil  pengujian  yang  telah  dilakukan  oleh  peneliti  dapat
diketahui  bahwa  tingginya  motivasi  yang  diberikan  kepada  siswa belum  tentu dapat  meningkatkan  prestasi  belajar  siswa.  Siswa  yang
kurang  termotivasi  terkadang  karena  konsentrasi  belajar  siswa  yang tinggi dan rasa  percaya  diri  siswa  yang  tumbuh  dari  keinginan
mewujudkan  diri  untuk  bertindak  dan  berhasil  serta  hubungan  yang baik  diantara keluarga dapat  membuatnya  bersemangat  dan  berusaha
keras  untuk  belajar sehingga dapat  membuat siswa  memperoleh prestasi belajar yang optimal.
Dari  hasil  analisis  tersebut  maka  dapat  disimpulkan  bahwa motivasi belajar adalah salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar meskipun motivasi belajar  merupakan faktor  pendukung pencapaian  prestasi  belajar  tetapi  pencapaian  prestasi  belajar tidak
hanya berasal dari tingginya motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
saja namun juga harus diimbangi dengan usaha siswa untuk belajar dan faktor-faktor  yang  lain sehingga pencapaian prestasi  belajar sesuai
dengan yang diinginkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulannya sebagai berikut:
1. Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar
dan prestasi belajar siswa SMA PL St. Louis Sedayu Yogyakarta kelas XII IPS. Hal ini ditunjukkan dari hasil olah dan analisis data diperoleh
r
hitung
sebesar -0,006 dan  taraf  signifikansi  0,482 yang  menunjukkan tidak ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan belajar
dan prestasi belajar. 2.
Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara antara kemandirian belajar  dan  prestasi  belajar  siswa SMA PL St.  Louis Sedayu
Yogyakarta kelas XII  IPS. Hal  ini  ditunjukkan  dari  hasil  olah  dan analisis  data  diperoleh  r
hitung
sebesar  0,059 dan  taraf  signifikansinya 0,317 yang  menunjukkan  tidak  ada  hubungan positif yang  signifikan
antara kemandirian belajar dan prestasi belajar. 3.
Tidak  ada  hubungan positif yang  signifikan  antara antara  motivasi belajar  dan  prestasi  belajar  siswa SMA PL St.  Louis Sedayu
Yogyakarta kelas  XII  IPS. Hal  ini  ditunjukkan  dari  hasil  olah  dan analsis  data  diperoleh  r
hitung
sebesar  0,071  dan  taraf  signifikansinya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI