Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia bukanlah hal yang mudah untuk ditentukan ukuran kuantitasnya. Oleh karena itu, ukuran kuantitatif tersebut umumnya didekati dengan pencapaian prestasi dalam belajar. Sementara, prestasi belajar dapat ditentukan berdasarkan hasil evaluasi belajarnya Prestasi belajar yang dicapai siswa adalah hasil dari kegiatan belajarnya. Syah 2003:133 mengatakan bahwa pendekatan belajar approach to learning, strategi belajar, dan metode belajar adalah faktor- faktor yang menentukan tingkat efisiensi kegiatan belajar dan prestasi belajar siswa. Sering ditemukan dalam kenyataan bahwa siswa yang memiliki kemampuan ranah cipta kognitif lebih tinggi daripada teman- temannya puncak prestasinya kurang memuaskan, tetapi sebaliknya, siswa yang memiliki kemampuan ranah cipta rata-rata atau sedang dapat mencapai puncak prestasi yang memuaskan. Perbedaan kedua hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh perbedaan dalam hal usaha belajar, metodecara belajar dan strategi dalam belajar. Seberapa besar kemampuan siswa dalam mencapai prestasi juga ditentukan oleh faktor-faktor lain. Faktor-faktor tersebut berasal dari luar maupun dari dalam diri siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa, misalnya lingkungan, keadaan cuaca, motivasi yang diberikan oleh guru, strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru, dll. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa, misalnya kondisi tubuh siswa, tingkat intelegensi, kemandirian siswa, motivasi siswa dalam belajar, bakat siswa, kedisiplinan siswa dalam belajar. Faktor lingkungan memegang peran penting dalam kehidupan siswa. Siswa tidak bisa lepas dari lingkungan tersebut karena siswa selalu berhubungan dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Tingkat kemandirian belajar dan motivasi dalam belajar biasanya dipengaruhi oleh lingkungan dimana siswa tersebut tinggal. Hubungan antara lingkungan, kemandirian belajar, dan motivasi dalam belajar itu yang akan menjadi penentu hasilprestasi belajar siswa. Siswa yang bertempat tinggal di lingkungan yang kumuh, ramai, kotor, tidak memiliki sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan belajar serta kondisi negatif lainnya tidak akan mendukung dalam belajar. Dengan keadaan lingkungan tersebut, siswa akan terganggu kenyamanannya dalam belajar. Hal ini mengakibatkan hasilprestasi yang mereka dapat menjadi tidak maksimal. Sebaliknya, jika siswa yang bertempat tinggal di daerah yang tenang, bersih, tidak banyak anak-anak yang putus sekolah serta tersedianya sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar. Maka siswa akan dapat belajar dengan maksimal dan merasa nyaman dalam belajar sehingga akan memperoleh hasil belajar yang maksimal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keberhasilan usaha dalam belajar siswa juga didukung oleh kemandirian siswa. Siswa yang memiliki kemandirian dalam belajar akan mencapai prestasi belajar yang optimal. Pada kenyataannya, masih banyak siswa yang belum mampu mengaturmengarahkan dirinya sendiri dalam aktivitas belajar. Kebiasaan-kebiasaan belajar masih sering merupakan tanggapan dari tuntutan eksternal, bukan tanggapan untuk memenuhi kebutuhan atas dirinya sendiri. Siswa biasanya lebih cenderung untuk bergantung pada orang lain dan tidak memiliki inisiatif sendiri sehingga siswa lebih mengharapkan untuk diberi daripada mencari tersebut sendiri. Kecenderungan untuk saling menggantungkan dan bekerjasama antar siswa ini dapat terlihat pada saat siswa melaksanakan ujian, pada saat siswa mengerjakan tugas, dan dalam pemenuhan kebutuhan akan pengetahuan lainnya. Di dalam kelas terdapat beberapa siswa yang tidak mendengarkan guru pada saat mengajar, beberapa siswa lebih sibuk dengan hal yang mereka lakukan saat itu daripada mendengarkan guru. Hal-hal yang mereka lakukan misalnya mengerjakan tugas mata pelajaran lain, menggobrol dengan teman lain, bermain HP dan hal-hal yang lain. Selain itu juga terlihat beberapa siswa yang jarang memanfaatkan waktu luang mereka untuk membaca di perpustakaan misalkan pada saat jam kosong atau disaat tidak ada pelajaran. Kondisi aktivitas belajar siswa yang demikian akan menentukan pencapaian prestasi belajar yang cenderung rendah dibandingkan dengan aktivitas belajar siswa yang mandiri, mereka lebih berinisiatif, kreatif dan mampu mengatur waktu belajar. Selain kemandirian belajar dibutuhkan juga motivasi untuk belajar. Hal ini ditujukan agar siswa dapat selalu bersemangat dalam belajar. Masalah yang sering berkaitan dengan motivasi belajar siswa terutama siswa di SMA adalah siswa sering merasakan kurang motivasi dalam dirinya sehingga siswa menjadi malas dalam belajar, malas untuk berpartisipasi aktif didalam kelas, siswa berpendapat bahwa siswa akan tetap bisa lulus atau naik kelas dengan mudah meskipun dengan nilai yang rata-rata. Sikap seperti inilah yang harus dihilangkan dari dalam diri siswa karena dengan sikap yang seperti ini, siswa sampai kapan pun tidak akan pernah bisa untuk mengelola dirinya dengan tepat. Baik itu sebagai siswa, sebagai mahasiswa maupun sebagai karyawan yang telah bekerja disuatu tempat. Motivasi akan tumbuh didalam diri siswa apabila siswa mau untuk merubah sikap buruknya misal malas belajar, lebih memilih bermain atau tidur daripada belajar, menonton TV sampai malam dan sikap-sikap lainnya. Selanjutnya Motivasi siswa untuk belajar akan berhubungan dengan prestasi atau hasil belajar siswa. Semakin tinggi motivasi yang diberikan terhadap siswa untuk mengelola dirinya dalam belajar maka hasil yang akan diperoleh siswa dalam akademik akan semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah motivasi yang diberikan terhadap siswa untuk mengelola dirinya dalam belajar maka hasil yang akan diperoleh siswa dalam akademik akan semakin menurun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud meneliti apakah prestasi belajar berhubungan dengan lingkungan belajar, kemandirian belajar, dan motivasi belajar. Penelitian selanjutnya diberi judul “Hubungan Antara Lingkungan Belajar, Kemandirian Belajar, Motivasi Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi” dengan studi kasus pada siswa kelas XII SMA PL St. Louis Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 20132014.

B. Batasan Masalah

Dokumen yang terkait

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

PENGARUH MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Siswa SMA Al-Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/201

0 1 17

PENGARUH LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENGARUH LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARA

0 1 15

Hubungan antara kemandirian belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa studi kasus pada siswa SMK 7 Yogyakarta.

0 1 87

Hubungan antara lingkungan belajar, kemandirian belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi : studi kasus pada siswa kelas XII SMA Pangudi Luhur ST. Louis IX Sedayu Yogyakarta.

0 1 202

Hubungan antara kemandirian belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa studi kasus pada siswa SMK 7 Yogyakarta

0 0 85

Hubungan Efikasi Diri, Kemandirian Belajar Dan Motivasi Berprestasi Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa COVER

0 1 32

Hubungan pola asuh ibu dan kemandirian belajar dengan motivasi belajar Cover

0 0 13

Dhevita Sulistya Murti R0107064

0 0 60

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

0 0 160