Kerajaan Sriwijaya di Sumatera

Mari Belajar IPS 1 unt uk SMP MTs Kelas VII 181 Kerajaan Medang dengan meninggalnya Mpu Sindok seakan tenggelam dalam sejarah, karena raja-raja penggantinya sangat pelit mewariskan bukti peninggalan sejarah bagi generasi sekarang, sehingga menyulitkan penelusurannya. Namun Prasasti Bandar Alim yang ditulis oleh Kaki Manta tahun 907 Caka 985 Masehi, yang ditemukan di Bandar Alim, Desa Demangan, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, yang sekarang disimpan di Museum Trowulan, Mojokerto, paling tidak telah memberikan sumbangan yang tiada terhingga bagi penelusuran sejarah, khususnya Kerajaan Medang. Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 10.8 0.8 0.8 0.8 0.8 Prasasti Bandar Alim di Museum Trowulan. Sumber: Dokument asi Penerbit Airlangga yang dipercaya sebagai titisan Dewa Wisnu adalah putra Mahendradatta, permaisuri Raja Udayana di Bali, yaitu menantu pamannya sendiri Dharmawangsa Teguh, sang raja Medang di Jawa Timur. Ketika pernikahannya berlangsung, terjadi peristiwa Pralaya, yang menewaskan kedua mertuanya dan menyebabkan kehancuran kerajaannya. Namun Airlangga berhasil mendirikannya kembali setelah sengsara tiga tahun di hutan belantara, dan mendapat ilmu Asto Broto. Airlangga pada tahun 1019 dinobatkan sebagai Raja Medang menggantikan Dharmawangsa dan memerintah hingga tahun 1049. Ia berhasil menyatukan kembali wilayah-wilayah yang dahulu lepas. Airlangga sangat menaruh perhatian yang besar terhadap karya sastra. Dalam bidang agama pun juga demikian. Meskipun Airlangga penganut Hindu, tetapi ia juga menaruh perhatian besar terhadap agama Buddha. T T T T To k o k o k o k o k o h o h o h o h o h Se j ar ah Se j ar ah Se j ar ah Se j ar ah Se j ar ah Sumber: Dokument asi Penerbit A i r l an g g a A i r l an g g a A i r l an g g a A i r l an g g a A i r l an g g a

4. Kerajaan Sriwijaya di Sumatera

Sumber pengetahuan tentang Kerajaan Sriwijaya ada dua, yaitu dari prasasti dan dari berita Cina. Prasasti-prasasti yang merupakan sumber sejarah keberadaan Kerajaan Sriwijaya ditulis dengan huruf Pallawa dengan mengguna- kan Bahasa Melayu Kuno. Prasasti-prasasti tersebut antara lain Prasasti Kedukan Bukit 683 M, Prasasti Talang Tuo 684 M, Prasasti Palas Pasemah, Prasasti Kota Kapur 686 M, Prasasti Karang Berahi 686 M, dan Prasasti Nalanda India. Di unduh dari : Bukupaket.com Perkembangan pada Masa Hindu-Buddha di Indonesia 182 Perkembangan masyarakatnya sudah jauh lebih maju, seiring dengan perkembangan kebudayaan maupun perkembangan pemerintahan di Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaan pada abad ke-7 dan ke-8 Masehi, ter- utama saat diperintah oleh Raja Balaputradewa, yang berasal dari Jawa Tengah. Balaputradewa adalah anak Samaratungga, Raja Mataram Kuno. Ia melarikan diri ke Sriwijaya karena kalah perang melawan saudaranya satu ayah lain ibu, yaitu Pramodhawardhani dengan suaminya Rakai Pikatan. Kejayaan Sriwijaya dapat dilihat dari keberhasilannya di beberapa bidang, antara lain di bidang maritim, menguasai jalur perdagangan melalui Selat Malaka, Selat Sunda, Semenanjung Malaya, dan sebagainya. Sriwijaya pun juga menjalin hubungan dagang yang baik dengan India, Cina, dan bangsa-bangsa lain. Selain menonjol di bidang maritim, Kerajaan Sriwijaya juga maju dalam bidang politik, ekonomi, dan agama Buddha. Dalam bidang politik, Kerajaan Sriwijaya adalah negara nasional pertama Indonesia, karena wilayahnya luas, meliputi berbagai kepulauan di Indonesia. Dalam bidang ekonomi, Kerajaan Sriwijaya menguasai perdagangan di wilayah perairan Asia Tenggara. Dalam bidang agama Buddha, Kerajaan Sriwijaya telah menjadi pusat agama Buddha Mahayana di Asia Tenggara, dengan salah satu gurunya yang terkenal bernama Sakyakirti. Masa keruntuhan Kerajaan Sriwijaya pada akhir abad ke-12, disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut. a. Berulangkali diserang Kerajaan Golamandala dari India. b. Terdesak dari dua jurusan, yaitu Kerajaan Thailand dan Kerajaan Singosari. c. Banyak raja-raja taklukan yang melepaskan diri, antara lain Ligor, Tanah Genting Kra, Kelantan, Pahang, Jambi, dan Sunda. d. Mengalami kemunduran perekonomian dan per- dagangan, karena bandar-bandar penting melepaskan diri dari kekuasaan Sriwijaya. Sumber : upload.wikimedia.or g Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 10.9 0.9 0.9 0.9 0.9 Prasasti Kedukan Bukit. Di unduh dari : Bukupaket.com Mari Belajar IPS 1 unt uk SMP MTs Kelas VII 183

5. Kerajaan Kediri di Jawa Timur