Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Perkembangan pada Masa Hindu-Buddha di Indonesia 178 Perkembangan masyarakat yang dulunya hanya hidup berkelompok, dengan adanya kerajaan menjadi lebih tertata. Sedangkan kebudayaannya berkembang saling mempe- ngaruhi dengan kebudayaan lama sebelum masuknya pengaruh Hindu. Pemerintahannya berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Bukti yang mendukung adanya Kerajaan Tarumanegara, yaitu dengan diketemukannya tujuh buah prasasti di daerah Bogor, di Jakarta, dan di Lebak Banten, serta adanya berita dari Cina. Prasasti-prasasti tersebut adalah Prasasti Ciaruteun, Prasasti Pasir Koleangkak atau Prasasti Jambu, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Tugu, Prasasti Pasir Awi, Prasasti Muara Cianten, dan Prasasti Cidanghiang atau Lebak. Prasasti Tugu sebagai salah satu bukti yang mendukung adanya Kerajaan Tarumanegara, isinya menyatakan letak ibukota Kerajaan Tarumanegara. Prasasti ini juga menerang- kan penggalian Sungai Cabdrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati oleh Purnawarman pada masa pemerintahannya. Penggalian ini dimaksudkan untuk meng- hindari bencana alam berupa banjir dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau.

3. Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Kerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah, dengan pusat lembah Kali Progo, yang meliputi Magelang, Muntilan, Sleman, dan Yogyakarta. Ibukotanya Medang Kamulan, dengan raja yang pertama kali memerintah adalah Raja Sanjaya, penganut Hindu. Sumber berita adanya Kerajaan Mataram Kuno adalah Prasasti Canggal yang berangka tahun 732 Masehi, dikeluarkan oleh Raja Sanjaya, berisi tentang pendirian sebuah Lingga di Desa Kunjarakunja. Prasasti Canggal menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Keadaan masyarakatnya sudah lebih maju, karena sebenarnya sudah ada kerajaan di Jawa Tengah, namun bukti yang menunjukkannya kurang jelas. Demikian pula perkembangan kebudayaan juga sudah lebih maju. Sedang- kan perkembangan pemerintahannya, dapat diketahui dari peninggalan sejarah yang ada, sejak zaman Raja Sanjaya. Sumber: lh3.google.com Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 10.4 0.4 0.4 0.4 0.4 Prasasti Tugu. Di unduh dari : Bukupaket.com Mari Belajar IPS 1 unt uk SMP MTs Kelas VII 179 Sanjaya menaklukkan daerah sekitar Mataram Kuno, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, bahkan memerangi juga Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Setelah Sanjaya wafat, digantikan oleh putranya yang bernama Panangkaran. Pada masa pemerintahan Raja Panangkaran, agama Buddha mulai masuk ke Jawa Tengah sehingga keturunan Syailendra sudah ada yang memeluk agama Buddha. Setelah Raja Panangkaran wafat, Kerajaan Mataram Kuno terpecah menjadi dua. Keturunan Syailendra yang beragama Hindu membangun Kerajaan Mataram di Jawa Tengah bagian utara. Mereka membangun candi-candi Hindu, antara lain di kompleks Candi Dieng, yang terdiri atas Candi Bima, Candi Arjuna, Candi Puntadewa, Candi Nakula, dan Candi Sadewa. Keturunan Syailendra yang beragama Bud- dha membangun Kerajaan Mataram di Jawa Tengah bagian selatan. Mereka membangun candi-candi Buddha, antara lain Candi Pawon, Candi Mendut, Candi Kalasan, Candi Sari, dan Candi Borobudur. Candi Borobudur dibangun pada saat pemerintahan Raja Samaratungga sekitar tahun 850 Masehi. Raja Samaratungga yang memerintah Mataram Kuno di Jawa Tengah bagian selatan, mempunyai dua orang putera dari isteri yang berlainan. z Pramodhawardhani, yang kemudian dikawinkan dengan Rakai Pikatan, pengganti Rakai Garung yang memerintah Jawa Tengah bagian utara. z Balaputradewa, hasil perkawinan Raja Samaratungga dengan seorang puteri dari Kerajaan Sriwijaya. Bala- putradewa memerintah Jawa Tengah bagian selatan tahun 833-856 Masehi. Setelah Raja Samaratungga wafat, kedudukannya digantikan oleh Balaputradewa. Beberapa saat kemudian, terjadi perang saudara di Mataram Kuno dengan wilayah Jawa Tengah bagian selatan. Perang saudara tersebut antara Pramodhawardhani dengan suaminya Rakai Pikatan di satu pihak, melawan Balaputradewa di pihak yang lain. Sumber: siwagrha.f iles.wordpress.com Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 10.5 0.5 0.5 0.5 0.5 Candi Kalasan. Di unduh dari : Bukupaket.com Perkembangan pada Masa Hindu-Buddha di Indonesia 180 Je n d e l a Je n d e l a Je n d e l a Je n d e l a Je n d e l a In f o In f o In f o In f o In f o Pada tahun 856 M, Rakai Pikatan berhasil mengusir Balaputradewa, yang kemudian melarikan diri ke Sriwijaya. Akhirnya Pramodhawardhani bersama-sama suaminya Rakai Pikatan dapat memerintah kerajaan dengan tenang. Pramodhawardhani mendirikan Candi Plaosan Candi Sewu yang bersifat Buddha. Sedangkan suaminya Rakai Pikatan mendirikan bangunan yang bersifat Hindu, dan memprakarsai pem-bangunan Candi Prambanan. Setelah Rakai Pikatan wafat, berturut-turut yang menggantikannya adalah Rakai Kayuwangi, Rakai Watuhumalang, Rakai Watukura Dyah Balitung, Raja Daksa, Raja Tulodong, Raja Wawa merupakan Dinasti Sanjaya yang terakhir. Pada tahun 929 M ibukota Mataram Kuno dipindahkan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok, dengan pusat pemerintahannya di antara Gunung Semeru dan Gunung Wilis. Kerajaan baru ini tidak lagi disebut Mataram, melainkan disebut Medang. Mpu Sindok merupakan raja pertama dari Dinasti Isyana yang memerintah tahun 929-947 M di Kerajaan Medang. Sebelum pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur, sebenarnya Mpu Sindok sudah sering ditugaskan ke Jawa Timur, termasuk memperoleh kemenangan yang gilang gemilang melawan tentara Sriwijaya di bumi Anjuk Ladang pada tahun 927M. Hal ini dibuktikan dengan adanya Prasasti Anjuk Ladang di Nganjuk Jawa Timur, yang berangka tahun 937 M. Prasasti Anjuk Ladang adalah Tugu Kemenangan Mpu Sindok melawan tentara Sriwijaya yang melibatkan rakyat Anjuk Ladang yang telah membantu perjuangan Mpu Sindok sepuluh tahun sebelumnya. Raja yang memerintah Mataram Kuno setelah Mpu Sindok adalah Sri Isyanatung- gawijaya, Makutawangsa- wardhana, Dharmawangsa Teguh Anantawikramatungga- dewa, dan Airlangga. Sumber: img402.imageshock.us Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 10.6 0.6 0.6 0.6 0.6 Candi Prambanan. Sejak t er jadi per kawin- an ant ara Pramodha- wardhani dengan Rakai Pikat an inilah Mat aram bersat u kembali. Jadi, pada saat it u t elah t erjadi t oleransi yang t inggi dalam kehidupan ber agama, khususnya agama Hindu dan Buddha. Bukankah ant ara Pramo- dhawardhani dan Rakai Pikat an berlainan agama? Sumber: Dokument asi Penerbit Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 10.7 0.7 0.7 0.7 0.7 Prasasti Anjuk Ladang di Nganjuk. Di unduh dari : Bukupaket.com Mari Belajar IPS 1 unt uk SMP MTs Kelas VII 181 Kerajaan Medang dengan meninggalnya Mpu Sindok seakan tenggelam dalam sejarah, karena raja-raja penggantinya sangat pelit mewariskan bukti peninggalan sejarah bagi generasi sekarang, sehingga menyulitkan penelusurannya. Namun Prasasti Bandar Alim yang ditulis oleh Kaki Manta tahun 907 Caka 985 Masehi, yang ditemukan di Bandar Alim, Desa Demangan, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, yang sekarang disimpan di Museum Trowulan, Mojokerto, paling tidak telah memberikan sumbangan yang tiada terhingga bagi penelusuran sejarah, khususnya Kerajaan Medang. Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 10.8 0.8 0.8 0.8 0.8 Prasasti Bandar Alim di Museum Trowulan. Sumber: Dokument asi Penerbit Airlangga yang dipercaya sebagai titisan Dewa Wisnu adalah putra Mahendradatta, permaisuri Raja Udayana di Bali, yaitu menantu pamannya sendiri Dharmawangsa Teguh, sang raja Medang di Jawa Timur. Ketika pernikahannya berlangsung, terjadi peristiwa Pralaya, yang menewaskan kedua mertuanya dan menyebabkan kehancuran kerajaannya. Namun Airlangga berhasil mendirikannya kembali setelah sengsara tiga tahun di hutan belantara, dan mendapat ilmu Asto Broto. Airlangga pada tahun 1019 dinobatkan sebagai Raja Medang menggantikan Dharmawangsa dan memerintah hingga tahun 1049. Ia berhasil menyatukan kembali wilayah-wilayah yang dahulu lepas. Airlangga sangat menaruh perhatian yang besar terhadap karya sastra. Dalam bidang agama pun juga demikian. Meskipun Airlangga penganut Hindu, tetapi ia juga menaruh perhatian besar terhadap agama Buddha. T T T T To k o k o k o k o k o h o h o h o h o h Se j ar ah Se j ar ah Se j ar ah Se j ar ah Se j ar ah Sumber: Dokument asi Penerbit A i r l an g g a A i r l an g g a A i r l an g g a A i r l an g g a A i r l an g g a

4. Kerajaan Sriwijaya di Sumatera