I. Kerangka Pikir
Gambar di atas menjelaskan bahwa kemampuan emosi adalah kemampuan untuk mengenali, mengolah dan mengontrol emosi agar anak
mampu merespons secara positif setiap kondisi yang merangsang
Anak Broken
Home Aspek
Emosi Mengendalikan Emosi
Dipercayai Beradaptasi dengan baik
Menyadari bahwa tidak semua ungkapan emosi dapat
diterima oleh orang lain Peka terhadap perasaan
sendiri dan orang lain Merespon atau menanggapi
reaksi emosi orang lain Mengatur ekspresi emosi
dalam lingkungan
Aspek kemampuan mengelola emosi pada
anak dari keluarga broken home
munculnya emosi-emosi ini. Dalam kemampuan mengelola emosi memiliki tujuh aspek ini yang akandi observasikan di lapangan untuk
individu yang bersangkutan. Broken home adalah keluarga disharmonis yang menyebabkan
dalam diri anak merasa tidak nyaman, kurang bahagia, kurang perhatian, tidak terpenuhinya kebutuhan anak, dan kurangnya kepedulian orangtua
terhadap anak.selain itu, keluarga tidak utuh akan berpengaruh pada perkembangan emosi anak seperti mudah marah, jengkel takut, sedih,
murung dan benci sedangkan emosi positif seperti gembira, ceria bahagia dan lain-lain.
31
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini di uraikan Jenis penelitian, Tempat dan waktu penelitian, Subjek penelitian, Teknik dan instrumen pengumpulan data,
Keabsahan data, dan teknik analisis data
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang masih bersifat sementara
dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan Sugiyono, 2010:205. Dilihat berdasarkan sifat masalahnya penelitian ini berjenis
penelitian studi kasus.Studi kasus adalah suatu penyelidikan tentang individu secara mendalam, relatif lama terus menerus dan menggunakan
subyek tunggal yang artinya kasus yang dialami satu orang Furchan, 1982.. Alat yang digunakan peneliti adalah observasi secara langsung dan
wawancara kepada subjek. Penelitian kualitatif ini menggunakan beberapa alat pengumpulan
data, yaitu wawancara dan observasi. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara semi-terstruktur. Artinya dimana peneliti tidak terlalu
bergantung pada bahan wawancara sehigga dapat berjalan lebih fleksibel dan terarah.Selain menggunakan metode wawancara, peneliti juga
menggunakan metode observasi, yaitu mengobservasi perilaku subjek berdasarkan data yang diperoleh dari teman-teman dekat subjek.