harus bekerja keras dan senang mencari perhatian orang. Keluarga broken home juga sangat berpengaruh pada perkembangan emosi anak.
Emosi merupakan berbagai perasaaan yang kuat berupa perasaan benci, takut, marah, cinta, senang dan juga kesedihan. Anak yang
mengalami keluarga broken home kerap kali tidak mampu mengelola emosinya, namun ada juga anak yang mampu mengelola emosinya karena
melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. Hal yang dilakukan anak ketika memiliki masalah atau tekanan dari lingkungan yaitu pengelolaan emosi
pada dirinya. anak mampu mengendalikan dirinya karena melakukan berbagai strategi yaitu menenangin pikiran, mendengarkan musik, bermain
dan lain sebagainya. Setelah melihat hal tersebut peneliti tertarik untuk mengangkat
judul “KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI PADA ANAK DARI BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME Studi Kasus”.
B. Identifikasi Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah di atas, terkait dengan pengolahan emosi anak keluarga broken home dapat diidentifikasikan
berbagai masalah sebagai berikut. 1. Anak keluarga broken home memiliki masalah atau tekanan dari
lingkungan sekitar. 2. Kurangnya tanggung jawab orang tua atas pendidikan dan kebutuhan
ekonomi anak keluarga broken home 3. Anak menjadi korban dalam perceraian orang tua.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan berbagai bentuk permasalahan yang muncul dalam latar belakang, penelitian ini memfokuskan pada menjawab masalah-masalah
mengenai emosi anak yang mengalami keluarga broken home.
D. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan-pertanyaan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana cara anak dari keluarga broken home mengendalikan emosi
ketika mengalami masalah di lingkungan sekitar ? 2. Bagaimana
anak broken home
yang memiliki masalah dapat mengendalikan emosinya, saat teman sebaya mengucapkan perkataan
tidak baik kepadanya?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yaitu: 1. Untuk mengetahui cara anak dari keluarga broken home mengelola
emosinya ketika mengalami masalah. 2. Untuk mengetahui cara anak broken home yang memiliki masalah dan
mengendalikan emosinya, saat teman sebaya mengucapkan perkataan tidak baik kepadanya.
F. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap muncul beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis ini adalah memberikan informasi dan sumbangan bagi pengembangan dan pengetahuan, khususnya emosi pada anak dari
keluarga broken home. Selain itu, dapat menjadi refrensi untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis Penilitian ini bermanfaat dan dapat memberikan pelajaran.
Banyak bertukar pendapat dan pemikiran serta dapat memahami bahwa kehidupan anak broken home terkadang tidak semua
berakhir kenegatifan. b. Bagi Masyarakat.
Penelitian ini bermanfaat terutama bagi keluarga bahwa pentingnya menjaga keharmonisan dalam keluarga. Selain itu
memperoleh gambaran tentang kehidupan positif maupun negatif dari anak broken home
c. Bagi Anak Pada anak keluarga broken home dapat mengetahui dan
memahami bentuk-bentuk dan dampak positif ataupun negatif dalam pecahnya keluarga sehingga mampu mengambil hal yang
positifnya saja.
G. Definisi Istilah
1. Mengelola emosi adalah kemampuan untuk peka terhadap perasaan sendiri dan orang lain, menyadari bahwa tidak semua ungkapan emosi
dapat diterima oleh kelompok sosial, mengatur ekspresi emosi, merespon reaksi emosional orang lain, memverbalisasi emosi yang
saling bertentangan, dan berperilaku prososial. 2. Anak adalah seseorang yang harus memperoleh hak-hak yang
kemudian hak-hak tersebut dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangan dengan wajar baik secara jasmaniah maupun sosial
3. Broken home adalah keluarga yang disebabkan oleh perceraian
diantara bapak dan ibu hidup terpisah, poligami, salah satu orang tua mempunyai selingkuhan. Keluarga yang diliputi konflik keras.
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini memaparkan kajian pustaka yang terdiri dari kajian teori pengelolaan emosi, kajian penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir
kemampuan mengelola emosi dari keluarga broken home.
A. Hakikat Pengelolaan Emosi 1. Pengertian Emosi
Kata emosi berasal dari bahasa inggris, emotion yang berasal dari kata emouvior yang berarti “kegembiraan”. Emosi juga berasal dari
bahasa latin emovere, dari e- varian eks yang berarti “luar” dan movere
yang berarti “bergerak”. Yusuf 2008 menyatakan bahwa emosi
merupakan pola keadaan yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Misalnya menangis karena sedih, tertawa karena bahagia.
Menurut Gohm dan Clore dalam Safaria dan Saputra, 2009. Menjelaskan Pada dasarnya emosi manusia bias dibagi menjadi dua
kategori umum. Kategori yang pertama adalah emosi positif. Emosi positif memberikan dampak yang menyenangkan dan menenangkan. Macam dari
emosi positif ini seperti tenang, santai, rileks, gembira, lucu, dan senang. Ketika manusia merasakan emosi positif ini, manusia akan merasakan
keadaan psikologis yang positif. Kategori kedua adalah emosi negatif. Ketika manusia merasakan emosi negative ini maka dampak yang kita
rasakan adalah negatif, tidak menyenangkan dan menyusahkan. Macam