Manfaat Teoritis Manfaat Praktis

karakteristik yang biasa terdapat pada emosi primer: pertama, emosi primer berakar dari evolusi warisan, yang telah dimiliki sejak awa sejak masa bayi dan muncul dengan cepat dan otomatis dalam interaksinya dengan lingkungan; kedua, emosi primer memiliki karakteristik sebagai ekspresi wajah yang universal dan dapat dikenali pada berbagai budaya yang berbeda; ketiga, emosi primer berkaitan dengan sistem sirkuit saraf dan otak dan berkorelasi dengan aktivitas sistem otonom, namun Lazarus 1991 memberi empat perbedaan utama dalam menyimpulkan emosi- emosi yang masuk dalam kategori emosi primer, yaitu: a. Emosi primer merupakan emosi asli dan elemen dari fisiologis b. Emosi primer ditemukan secara konsisten pada berbagai budaya dan beberapa spesies binatang c. Emosi primer ada sejak lahir atau pada tahun pertama kehidupan d. Emosi primer merupakan dorongan dan ekpresi yang lebih ditujukan sebagai tugas penyesuaian yang paling penting dalam mempertahankan diri dari bahaya, reproduksi, orientasi, dan eksplorasi atau disebut juga sebagai universalitas biologis Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa emosi primer memiliki karakteristik tertentu. Diantaranya bersifat fisiologis sebagai bawaan sejak lahir, berkaitan dengan kerja susunan syarat otonom dan ekspresinya bersifat universal.

3. Kemampuan Mengelola Emosi

Menurut pandangan teori kognitif Safaria, 2009, emosi lebih banyak ditentukan oleh hasil interpretasiindividu terhadap sebuah peristiwa. Kita bisa memandang dan menginterpretasikan sebuah peristiwa dalam persepsi atau penilaian negatif, tidak menyenangkan, menyengsarakan,menjengkelkan, mengecewakan, atau sebaliknya dalam persepsi yang lebih positif seperti sebuah kewajaran, hal yang indah, seseuatu yang mengharukan atau membahagiakan. Ketika kita menilai sebuah peristiwa secara lebih positif maka perubahan fisiologis kitapun menjadi lebih positif. Menurut Yusuf Juantika 2009, kemampuan mengelola emosi adalah kemampuan bersikap toleran terhadap frustasi, mampu mengendalikan marah, dapat mengendalikan perilaku agresif yang merusak diri sendiri dan orang lain, memiliki kemampuan untuk mengatasi stres dan dapat mengurangi perasaan cemas. Kemampuan mengelola emosi adalah kemampuan memahami diri, mengelola emosi, memanfaatkan emosi secara produktif, empati dan dapat membina hubungandengan orang lain sehingga seseorang lebih mampuuntuk mengelola sifat-sifat negatif yang muncul dalam diri seseorang seperti kesepian dan murung, kurang menghargai sopan santun, lebih mengikuti kemauan naluriah tanpa pertimbangan akal sehat dan agresif.